1

3K 84 1
                                    

Pagi itu, di kantin sekolah menengah kejuruan segerombolan anak laki-laki sedang menikmati acara makannya.

Tapi salah satu dari mereka bukannya fokus kepada makannya, melainkan kepada segerombolan laki-laki dan perempuan di pojok sana, yang sedang makan juga namun sambil di iringi dengan tawa.

"WOY! Liatin apa sih?" tanya salah satu temannya sambil menggebrak meja dan membuat sang empu terkejut.

"Hah? Gimana?" bukannya menjawab pertanyaannya dari temannya dia malah bertanya balik.

"Gak di jawab juga gue udah lo lagi liatin siapa! Lagi liatin pacar lo kan?" ujar temannya.

"Dasar Gevano bucin Nofarid!"

Gevano yang merasa terpanggil itu hanya tersenyum kecil mendengarnya.

Gevano kembali melanjutkan acara makannya walaupun sesekali melirik ke arah pojok sana.

"Itu yang di samping pacar gue siapa? Murid baru yaa?" tanya Gevano.

"Bukan anjir! Dia temen sekelas pacar lo dan dia juga pernah satu ekskul sama lo!" jawab Pawaz-- teman Gevano.

"Masa sih! Gue gak pernah liat dia sebelumnya."

"Iyalah gak liat, orang yang selalu lo liat itu pacar lo!" sarkas Archen sambil melempar sukro kepada Gevano.

"Serius gue gak pernah liat dia!"

"Hadeuhh! Biar gue kasih tau yaa, nama dia itu Fayeza dari kelas sebelas MPL satu." ujar Neo.

* MPL (Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis)adalah salah satu jurusan yang ada di sekolahnya

"Ohh yang suka di panggil Fay-Fay itu?" tanya Gevano dan di anggguki oleh Neo.

"Kok lo tau?" lanjut Gevano.

"Yaiyalah dia tau, dia kan playboy sekolah!" jawab Ponda.

"Bangsat lu!" sahut Neo.

"Apa? Emang benerkan? Dari cewe sampe cowo pun lo pacarin!" balas Ponda.

"Maksud lo apa ngomong kayak gitu?!"

"Emang gitu kenyataannya kan?"

"LO--"

Winata teman Gevano itu yang menyadari akan adanya pertengkaran ini langsung menarik Neo agar kembali duduk dan menenangkannya.

"Udah-udah! Kalian ini kayak anak kecil aja berantem mulu! Gak malu di liatin orang?!" ujar Win.

Neo dan Ponda yang merasa bersalah itu langsung menundukkan kepalanya sambil memainkan makanannya.

Gevano memiliki lima teman dekat diantaranya ada, Pawaz laki-laki seribu pesona namun tidak ingin menjalin hubungan dengan siapapun. Neo si Playboy sekolah yang narsisnya minta ampun. Archen si paling kalem dan cuek bebek. Ponda si paling random, selalu ada saja yang dilakukan. Dan terakhir, Winata anak tunggal kaya raya yang manja, cerewet kaya emak-emak di pasar, kadang kalem kadang ngga. Dan untuk Gevano, dia laki-laki yang dari tampangnya kalem namun aslinya suka ngereog sebelas dua belas lah sama temen-temennya, cuman bedanya dia itu bucin akut sama pacarnya.

Walaupun kelakuannya rada-rada kaya monyet, Geng mereka cukup terkenal di sekolahnya apalagi di kalangan para ciwi-ciwi.

Btw, Gevano dan Pawaz kelas sebelas Otomotif tiga. Neo, Archen, dan Win kelas sebelas DKV dua. Dan Ponda kelas sebelas Farmasi 4. Walaupun mereka berbeda jurusan namun mereka seperti bhineka tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tepat satu.

Setelah perdebatan kecil tadi akhirnya mereka kembali ke kelasnya masing-masing untuk melanjutkan pembelajaran berikutnya.

<><><>

Bel pulang sudah berbunyi, Gevano kini sedang duduk di kursi depan kelas pacarnya, bahkan sebelum bel berbunyi pun Gevano sudah berada di sana.

Tidak lama kemudian orang yang di tunggu-tunggu pun akhirnya datang juga.

"Hai! Tumben jemput ke kelas." ujar perempuan yang katanya dia adalah pacar dari Gevano.

"Hai! Iya tadi jam kos jadi aku ke sini nunggu kamu."

"Ohh, yaudah kalo gitu ayo pulang."

Gevano dan sang pacar pun berjalan bersama menuju parkiran tidak lupa juga sambil menggenggam tangan pacarnya itu.

Prilly adalah anak kelas sebelas, selain menjadi pacar Gevano sejak kelas sepuluh dia juga aktif dalam kegiatan di sekolah, anaknya super duper humble, ramah, cantik, pintar, pokoknya di borong deh sama dia! Makannya si Gevano aja sampe ke cantol sama Prilly.

Keduanya telah sampai di parkiran saat hendak menjalankan motor milik Gevano, tiba-tiba ada suara yang memanggil nama Prilly.

"PRILL!'

Prilly pun menoleh ke belakang dan di sana ada Lova teman ekskulnya. Dia pun turun dari motor dan menghampiri Lova.

"Ada apa Lov?" tanya Prilly.

"Lo lupa apa gimana? Ini hari Jum'at jadwal kita ekskul, lo malah langsung pulang aja!" jawab Lova dengan sedikit kesal.

"Astaga! Gue lupa sorry, yaudah lo duluan aja nanti gue nyusul."

Setalah mengatakan itu Prilly berpamitan kepada Gevano dan kemudian menyusul Lova.

Gevano menghela nafasnya, itu adalah kekurangan dari pacar nya, pelupa. Dia lalu kembali melanjukan motornya.

Di hari jumat sore ini cuacanya sedang mendung jadi Gevano akan cepat-cepat pulang agar tidak kehujanan.

Saat di tengah-tengah perjalanan, pandangan Gevano teralihkan oleh seorang laki-laki yang sedang memukul-mukul motornya. Gevano seperti tidak asing dengan wajahnya, dia lalu memberhentikan motornya tepat di depan orang tersebut.

Orang itu adalah Fayeza, orang yang tadi pagi di kantin di tanyakan oleh dirinya.

"Hei!" Fayeza reflek menoleh ke arah sumber suara.

"Ya? Ada apa?"

"Motor lo kenapa di pukul-pukul?" tanya Gevano.

"Motornya tiba-tiba mati, gak tau kenapa padahal baru beli kemarin." jawabnya.

"Coba gue liat." Gevano yang memang dari jurusan otomotif itu langsung mengecek motor milik Fayeza.

Setelah mengecek motornya, Gevano malah tertawa dan itu membuat Fayeza kebingungan.

Gila nih anak?

"Kenapa lo ketawa?" tanya Fayeza.

"Motor lo mati karena bensinnya abis."

"Hah? Iya kah?" Fayeza dengan buru-buru mengecek bensin dan benar saja.

Aktivitas itu tidak luput dari pandangan Gevano.

"Terus gue harus gimana?"

"Isi bensin lah."

"Kan motornya ga bisa nyala!"

"Sini! Biar gue ambil bensin dari motor gue."

Setelah itu akhirnya motor milik Fayeza kembali menyala.

"Thanks ya!" ujar Fayeza sambil tersenyum lebar.

Gevano mengangguk tidak lupa juga dia tersenyum.

Saat Fayeza ingin melajukan motornya, Gevano mencegahnya.

Gevano kini berada tepat di hadapan Fayeza. Tangan besarnya membawa ke pipi Fayeza dan mengusapnya dengan lembut.

Sadar dengan kelakuannya Gevano langsung menurunkan tangannya. "S-sorry, ada oli di pipi lo."

Fayeza mengangguk kaku dan kembali melajukan motornya dengan jantung yang berdetak kencang.

Mungkin setelah ini Fayeza harus ke dokter untuk memeriksa jantungnya!

>>>>

jangan lupa vote

MY boyFRIEND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang