Jam makan siang, Jisoora kelihatan sudah membereskan barang-barangnya karena Satria sudah menunggunya untuk makan siang bersama.
"Ayo," ajak Satria.
Jisoora tersenyum dan berjalan bersama tunangannya itu.
Baru saja Jisoora melangkah memasuki mobil Satria, ponselnya mengeluarkan bunyi deringan.
"Mama?" gumamnya sebelum mengangkat panggilan itu.
"Hello Ma,"
"Ji, kamu ada dimana?"
"Aku lagi on the way untuk keluar makan sama Satria. Ada apa Ma?"
"Jenniefer kecelakan Ji,"
Mata Jisoora membulat. Jantungnya berdegup dengan kencang bersamaan dengan nafasnya yang sudah memburu.
"A-Aku akan kesana sekarang," panggilan akhirnya dimatikan.
"Kita kerumah sakit sekarang! Jenniefer kecelakan," seru Jisoora.
Tanpa berkata apa-apa, Satria langsung membanting stir mobilnya untuk menuju kerumah sakit.
*
Sementara itu di sekolah, Rosie kelihatan sibuk membaca novel yang baru saja dibelinya sementara menunggu waktu pulang tiba.
"Rosie," panggilan dari Erim membuat atensi Rosie teralihkan.
"Hurm?"
"Lo tidak keruangan music? Biasanya lo latihan pas jam kosong," bingung Erim.
Rosie tersenyum tipis "Gue sudah mengundur diri dari lomba itu,"
"Kenapa bisa!?" heboh Erim.
"Ketahuan sama Papa gue. Papa gue memaksa gue untuk mengundur diri, terus dia menggantikan Lalice untuk mengikuti lomba nyanyian itu,"
"Papa lo kenapa kejam banget si!" kesal Erim.
"Mungkin ini memang sudah takdir gue. Lagian, Papa gue pasti sudah memikirkan yang terbaik untuk gue,"
Erim menghela nafasnya dengan kasar "Lo terlalu baik Rosie. Kalau lo menjadi anak Daddy gue, gue yakin lo bakalan menjadi anak kesayangan Daddy gue,"
Sahabatnya itu malah terkekeh "Andai gue bisa memilih siapa orang tua gue, gue mungkin bisa mengubah takdir hidup gue,"
"Takdir hidup kita berbeda si. Tapi, gue yakin Tuhan sudah menyiapkan sesuatu yang indah untuk kita,"
"Lo benar,"
"Kalian!" teriakan ketua kelas menghentikan perbualan mereka.
"Semua guru pada rapat. Jadi kita semua sudah bisa pulang!" informasi itu sontak membuat seisi kelas berteriak dengan senang.
Tanpa berlama-lama lagi, mereka mula berganjak keluar dari kelas dengan menggendong tas mereka.
"Rosie," Lalice berlari menghampiri Rosie.
"Lice. Ayo pulang," ajak Rosie.
"Ayo," sahut Lalice, menggandeng tangan Rosie.
Baru saja mereka melangkah keluar dari kelas, sosok Chandra kelihatan berlari menghampiri.
"Rosie, Lalice, ayo," ajaknya.
"Kemana Bang? Dimana supir aku?" bingung Lalice.
"Kita harus kerumah sakit sekarang. Jenniefer kecelakan,"
Si kembar sontak terbeku kaget "A-Abang serius?" tanya Rosie.
"Iya Rosie. Tadi Jisoora baru saja menghubungi aku. Ayo kita kerumah sakit sekarang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja(SEGERA TERBIT)
Fiksi PenggemarSenja merupakan waktu matahari menuju terbenam. Senja dikaitkan dengan perasaan cinta dan rindu yang menggambarkan keinginan Rosie Skyler, sosok yang tidak pernah dihargai oleh sang Papa sehingga takdir memilih untuk membawanya 'pulang'. Rosie suda...