Sabtu, 20 Juli 20xx
Mobil MPV berwarna hitam terlihat sedang melaju di tengah jalan ibukota. Terpantau, arus lalu lintas di jalanan ibukota malam hari ini padat merayap. Biarpun hari Sabtu, namun rasa-rasanya kota ini tidak pernah 'tidur'. Selalu saja ramai setiap harinya.
Seorang gadis berambut hitam di dalam mobil MPV itu sedang melamun melihat keluar kaca. Tidak ada hal khusus yang ia perhatikan, semata-mata ia hanya ingin membuang lamunannya keluar mobil dengan menatap apapun di luar.
Marsha telah dijemput oleh pak Andi dari rumah Zee. Sekarang, mereka dalam perjalanan pulang. Entah mengapa, ia merasa gundah setelah pulang dari rumah Zee. Hal tersebut dikarenakan foto yang ia temukan di rak buku milik Zee.
Ia memejamkan matanya, mengingat kembali beberapa menit yang lalu saat dirinya masih berada di kamar gadis itu.
Marsha menatap foto itu dengan seksama. Ia tidak ingin salah lihat, namun ternyata penglihatannya memang tidaklah salah. Salah satu perempuan difoto ini memang Ashel.
Namun mengapa?
Atau lebih tepatnya, kok bisa?
Ashel tidak pernah sedikitpun bercerita tentang Azizi dengannya. Bahkan saat pertama kali ia menanyakan perihal tentang Zee, Ashel berkilah kalau ia sekadar mengenal sosok Zee saat kelas 10. Namun, foto ini memperlihatkan jawaban yang beda.
Baik Zee, Christy, Ashel dan beberapa orang lainnya difoto ini menggunakan seragam SMP.
"Apa mereka satu SMP? tapi kenapa Ashel bilang tahu Zee saat kelas 10?" batinnya Marsha.
Zee yang sedari tadi terlalu fokus dengan handphone-nya, mulai menyadari bahwa Marsha diam tak bersuara apa-apa. Ia pun melirik Marsha. Kedua bola mata Zee melebar saat melihat Marsha sedang terdiam di depan rak bukunya memegang selembar foto.
Ia tahu foto itu.
Dengan sigap, Zee langsung bangun dan melompat dari kasurnya. Ia langsung mengambil foto itu dari tangan Marsha yang membuat Marsha terkaget.
"Zee ... foto itu?" tanya Marsha.
Zee terlihat gugup. Ia mencoba menyembunyikan foto tersebut di belakang tubuhnya. Namun, ia merasa sia-sia karena Marsha telah melihatnya. Ia menunjukkan lagi foto itu.
"Ini foto aku saat SMP Meng," ucap Zee dengan tatapannya melihat foto dalam tangannya.
Marsha juga menatap foto itu yang dipegang Zee, "Tapi ... itu Ashel kan?"
Lidah Zee keluh. Ia sangat bingung harus berkata apa. Padahal ia sudah meniatkan diri untuk mengubur masa lalunya saat SMP. Dalam kekalutannya, Zee hanya bisa menganggukkan kepalanya merespon pertanyaan Marsha.
"Jadi ... kalian satu sekolah saat SMP?" tanya Marsha.
Zee menganggukkan kepalanya lagi, "Iya."
"Tapi kok ..." Marsha terdiam. Ada banyak sekali pertanyaan yang mengganjal di dalam pikirannya.
Melihat Marsha yang sedang tenggelam dalam lamunannya, Zee merasa tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Marsha.
Dia tahu Ashel adalah teman sekelas Marsha. Dan dalam beberapa kesempatan, ia sering melihat mereka berdua sering bersama dengan satu temannya yang lain-Kathrina.
"Ashel enggak pernah cerita tentang aku ya ke kamu?" tanya Zee yang membuyarkan lamunan Marsha.
"Iya." Marsha menganggukkan kepalanya, "enggak pernah sedikitpun."

KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET DOMINATION (ZEESHA FREFLO)
Fanfiction"Oh ya, ngomong-ngomong kamu kenal aku?" "Justru aneh gak sih kalau gak kenal kamu Marsha hehe. Kenalin, Zee." • "Aku mau jadi teman kamu." "Hah?" • Siapa yang menyangka, pemberian kecil yang diberikan oleh Zee akan sangat membekas bagi Marsha. Kehi...