Sabtu, 27 Juli 20xx
Zee berjalan menuju cafe tempat janjian ia dan Flora bertemu. Dua hari yang lalu, Zee memutuskan untuk bertanya kepada Flora mengenai Adel. Namun Zee paham akan sangat sulit untuk bercerita dihari sekolah karena waktu yang terbatas. Oleh karenanya, Zee memilih dihari Sabtu untuk bertemu dengan Flora disalah satu cafe.
Awalnya Flora terlihat enggan untuk menyetujui ajakan Zee. Sebelum akhirnya Zee meminta bantuan Freya untuk membujuk Flora. Gadis mungil itupun setuju untuk bertemu Sabtu ini dengan syarat Freya harus ikut. Ia jadi teringat kembali saat Flora akhirnya mau menerima ajakannya.
"Lho kok aku ikut juga? Kan yang ada urusan itu Zee," ujar Freya.
"Itu syarat aku, harus ada kamu. Kamu. Titik," balas Flora sengit.
Zee hanya terdiam melihat kedua orang di depannya berdebat satu sama lain. Sejujurnya, ia sangat gemas dengan tingkah mereka berdua sedari dulu. Tanpa mereka berdua sadari, Zee sebenarnya sadar bahwa salah satu di antara mereka berdua pasti ada salah satu yang menyimpan rasa. Dan firasat Zee, Flora lah orangnya.
"Harus banget ada Freya Flo?" tanya Zee.
"Iya. Lagian males Zee weekend keluar rumah tuh, tapi kalau ada Freya pengecualian."
"Ihh apa sih Flo!" Freya mencubit lengan Flora pelan.
"Aku terserah Freya sih, tapi...." Zee menjeda omongannya sembari melihat Freya, "Aku mau Freya ikut juga."
"Kenapa dua-duanya mau aku ikut sih?" tanya Freya sebal.
"Gimana Fre?" tanya Flora dengan seringai jahilnya.
Freya merengut kesal, "Iya deh aku ikut."
"Yesh! Weekend bersama Freya... dan Zee hehe."
Zee menghela nafas lega, setidaknya ia tidak harus sampai membujuk-bujuk Freya untuk ikut. Walaupun dalam hatinya ia merasa tidak enak dengan Freya sampai harus mengganggu waktu liburnya.
Akhirnya Zee tiba di depan cafe yang sudah mereka sepakati. Sebuah cafe dengan desain minimalis dan dekorasi vintage yang membuat cafe ini sangat enak dilihat. Cafe ini memiliki dua tempat; indoor dan outdoor. Tempat duduk dibagian outdoor berupa beton yang dibentuk sedemikian rupa menjadi bangku dan meja. Dengan beberapa pohon hijau disetiap sudutnya, menambah kesejukan di area outdoor cafe tersebut. Sedangkan dibagian indoor, kursi dan meja terbuat dari kayu yang mengkilat dengan hiasan-hiasan berupa lukisan disekeliling tembok. Bagian indoor terdapat AC yang membuat bagian dalam cafe ini terasa dingin. Jam dinding yang menghiasi tembok cafe tersebut menunjukkan pukul 10 pagi.
Zee mendorong pintu cafe, dan berjalan masuk ke dalam. Netranya bergerak mengelilingi sepenjuru ruangan mencari keberadaan kedua temannya. Dan disalah satu meja yang menghadap keluar bagian outdoor cafe itu, Freya dan Flora duduk bersampingan.
"Maaf ya telat Fre Flo," ujar Zee yang tiba di samping meja.
Flora yang pertama kali menyadari keberadaan Zee, "Enggak apa-apa Zee, hitung-hitung jadi waktu berduaan sama Freya tadi awww!"
Freya mencubit paha Flora dengan gemas.
"Kalian udah pesan makanan dan minuman?" tanya Zee menarik kursi yang berhadapan dengan Flora.
"Udah kok, kamu gak pesan juga?" tanya balik Freya.
"Ini aku mau pesan. Udah dibayar kah? Biar aku yang bayar karena kan aku yang ngajak buat ketemu," ujar Zee.
"Gak usah Zee." Freya dan Flora kompak menolak tawaran Zee.
"Eeh? Enggak apa-apa kok."
"Biarpun kamu yang ngajak bukan berarti harus kamu yang bayarin. Lagian aku sama Freya udah bayar pesanan kami. Kamu pesan aja buat kamu sendiri Zee," ujar Flora.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET DOMINATION (ZEESHA FREFLO)
Fanfic"Oh ya, ngomong-ngomong kamu kenal aku?" "Justru aneh gak sih kalau gak kenal kamu Marsha hehe. Kenalin, Zee." • "Aku mau jadi teman kamu." "Hah?" • Siapa yang menyangka, pemberian kecil yang diberikan oleh Zee akan sangat membekas bagi Marsha. Kehi...