Senin, 22 July 20xx
Freya dan Flora sudah berada di dalam rumah Flora. Setelah menutup pintu dan menyalakan lampu-lampu di dalam rumah, Flora bergegas mencari kotak P3K guna mengobati luka Freya.
Sedangkan Freya, ia duduk disofa ruang tengah sembari menunggu Flora. Ia cukup sering berkunjung kesini, untuk mengerjakan tugas atau sekadar main. Jadinya ia tidak terlalu asing dengan seisi rumah Flora.
Flora kembali membawa kotak P3K. Ia lalu menggeser meja di ruang tengah untuk menciptakan ruang yang lebih luas agar dirinya bisa duduk dilantai mengobati lutut Freya.
"Angkat roknya Fre."
Freya menurut mengangkat roknya, memperlihatkan lagi luka yang berada dilututnya.
Flora lalu mengambil kapas yang ia basahi sedikit dengan alkohol untuk membersihkan luka Freya. Dengan lembut dan perlahan, Flora mencoba membersihkan luka dilutut Freya.
"Aww, sakit Flo," ujar Freya menahan perih dilututnya.
"Tahan dong."
Setelah dirasa bersih, Flora lalu mengambil obat merah. Dengan pelan-pelan, ia meneteskannya diluka Freya. Freya hanya bisa menahan perih saat tetesan obat merah itu mengenai lukanya.
"Mulai besok kamu harus pulang bareng aku," ucap Flora tanpa mengalihkan matanya dari lutut Freya yang sedang ia obati.
"Kok gitu?" tanya Freya.
"Iya, aku enggak mau kamu kenapa-kenapa lagi," jawab Flora seraya membuka plester yang cukup besar untuk ia tempelkan dilutut Freya.
"Tapi rumah kita kan beda arah Flo. Gimana ceritanya pulang bareng kalau kita beda arah? kamu bolak-balik nanti," ucap Freya.
"Yaa gak apa-apa."
"Tapi kan–"
"Atau kalau semisal aku lagi gak bisa, aku suruh Fiony anterin kamu. Nanti aku kasih ayam goreng biasanya nurut dia," potong Flora.
Sebuah plester luka telah menempel dengan cantiknya dilutut Freya. Luka yang terlihat beberapa saat lalu, telah tertutup dengan sempurna. Flora lalu membereskan kembali barang-barang P3K nya yang langsung ia masukan kembali ke dalam kotak.
Flora mendongak menatap Freya, "Apapun asalkan kamu baik-baik aja."
Freya salah tingkah. Ia mengalihkan pandangannya ke belakang Flora, "Tapi aku gak mau ngerepotin kamu Flo."
"Justru lebih ngerepotin kalau kamu kenapa-kenapa begini, bikin khawatir," ujar Flora."Maaf."
"Gak apa-apa, mau makan sekarang?" tanya Flora.
"Bole–"
'Din Din'
Suara klakson motor dari luar memotong pembicaraan Flora dan Freya. Mereka berdua saling tatap. "Cepat juga, tadi kamu WA dia perasaan belum ada setengah jam," ujar Flora.
"Gak heran sih, kan aku bilang mau mukbang ayam disini hehe," ucap Freya dengan kekehan pelannya.
"Lah, ayamnya aja dipesen aja belum. Yaudah aku buka gerbang dulu, kamu tunggu disini."
"Iya Flo."
Flora bergegas keluar untuk membukakan gerbang. Suara motor terdengar memasuki perkarangan rumah Flora. Tak lupa Flora menutup kembali gerbangnya dan berjalan lagi ke dalam rumah diikuti oleh pengemudi motor yang telah turun dan mematikan motornya.
"LUNAFREYA!"
Teriakan Fiony begitu masuk ke dalam rumah Flora membuat kedua temannya terkaget. Freya terkekeh geli, sedangkan Flora menggelengkan kepalanya tidak heran dengan kelakuan temannya yang baru datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET DOMINATION (ZEESHA FREFLO)
Fanfiction"Oh ya, ngomong-ngomong kamu kenal aku?" "Justru aneh gak sih kalau gak kenal kamu Marsha hehe. Kenalin, Zee." • "Aku mau jadi teman kamu." "Hah?" • Siapa yang menyangka, pemberian kecil yang diberikan oleh Zee akan sangat membekas bagi Marsha. Kehi...