Senin, 22 Juli 20xx
Flora dan Freya sedang menghabiskan waktu istirahatnya dengan melihat-lihat kumpulan buku novel yang berada di perpustakaan. Menarik Freya kesini sebenarnya hanya dusta Flora belaka, karena Flora hanya ingin berduaan saja dengan gadis berambut sebahu itu tanpa adanya Zee.
Syukurlah temannya yang menyebalkan itu-Zee, tidak mengikutinya ke rak bagian ujung tempat buku novel-novel berada.
Sesekali mereka berdua membahas judul-judul novel yang ditunjuk oleh Flora. Mengingat Freya memang suka membaca buku, terlebih novel, tak ayal pendapat Freya cukup membantu untuk mengetahui penilaian dari suatu novel.
"Kamu udah baca berapa banyak novel sih Frey?" tanya Flora basa-basi.
Freya mencoba mengingat setiap novel yang ada di kamarnya. Mengingat juga beberapa novel yang sudah ia lepas, entah karena dijual atau diberikan kepada orang lain.
Freya menggelengkan kepalanya, "Duh banyak Flo. Gak hitungin aku. Aku tipikal orang yang baca buku yaudah baca aja tanpa harus didata buku keberapa gitu hahaha."
Flora tersenyum. Sebenarnya ia tidak mengharapkan jawaban apapun. Apalagi sampai jawaban pasti mengenai jumlah buku yang sudah dibaca tersebut. Ia hanya ingin melihat antusias Freya disetiap membahas buku.
Ia sangat menyukainya.
Flora dan Freya adalah teman semasa SMP. Entah takdir atau bukan, keduanya kembali disatukan di SMA yang sama dan di kelas yang sama pula. Kemiripan nama keduanya membuat mereka cepat akrab saat itu, namun membuat teman-teman yang lainnya sering salah memanggil mereka. Saat SMP, Freya memiliki rambut yang panjang, dengan sesekali menguncir rambutnya dalam beberapa hari.
Sekarang, rambut panjangnya itu telah tergantikan dengan rambut sebahu. Ia tidak masalah. Buat Flora, Freya selalu cantik dimatanya. Hanya saja memang ia merindukan rambut panjang Freya. Andai saja tidak ada kejadian itu, mungkin rambut panjang itu masih setia ada.
Bicara mengenai dirinya dan Freya, tak lengkap rasanya tidak membicarakan Fiony. Salah satu temannya yang lain saat kelas 10. Bertiga, mereka kerap kali disebut triple F. Fiony adalah teman yang baik, sekaligus cerewet. Rasanya telinga itu panas terus setiap berada di dekatnya.
Namun, siapa menyangka kalau kedekatannya dengan Freya itu menumbuhkan perasaan tak wajar di dalam hatinya.
Ia takut.
Tapi ia bahagia juga.
Semakin perasaan itu tumbuh, ia semakin ingin dekat selalu dengan Freya. Namun, ada satu kekhawatiran yang ia rasakan, Fiony. Kedekatan Fiony dengan Freya seringkali menimbulkan rasa iri dalam dirinya. Rasa cemburu dalam hatinya. Walaupun ia tidak tahu, apakah Fiony sama dengan dirinya?
Sama-sama menyukai Freya.
Mereka berdua adalah temannya. Ia sangat merasa bersalah bila harus melukai salah satunya. Tapi, apakah ia bisa merelakan Freya bila dugaannya itu benar?
"Kok kamu bengong Flo?"
Suara Freya menyadarkannya kembali dari lamunan. Flora ternyata terbawa dalam lamunannya sendiri memikirkan Freya.
"Enggak kok hehe, gimana ada novel yang mau kamu pinjam?" tanya Flora.
Freya menautkan alisnya, "Lho aku mah gak ada. Kirain aku tuh kamu Flo yang mau pinjem makanya narik aku kesini," ujarnya.
"Hehehe, aku malah enggak kepikiran pinjam novel," ucap Flora menggaruk kepalanya sendiri.
"Lah narik-narik aku kesini kirain buat apa, dasar," gerutu Freya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET DOMINATION (ZEESHA FREFLO)
Fanfiction"Oh ya, ngomong-ngomong kamu kenal aku?" "Justru aneh gak sih kalau gak kenal kamu Marsha hehe. Kenalin, Zee." • "Aku mau jadi teman kamu." "Hah?" • Siapa yang menyangka, pemberian kecil yang diberikan oleh Zee akan sangat membekas bagi Marsha. Kehi...