Sabtu, 27 Juli 20xx
Altriz tertawa mendengar ancaman Flora. Bagi cowok itu, ancaman dari gadis pendek seperti Flora bukanlah masalah baginya.
"Serius Flo? Bahkan menurut gue, patahin tulang ayam aja lo gak bisa," ejek Altriz.
Flora jelas terpancing dengan hinaan Altriz. Dia mengepalkan tangan kanannya dengan kuat, menahan segala amarah yang dirasakannya.
"Lo mungkin senior gue dulu Triz, tapi itu bukan berarti gue takut sama lo ya." Flora menunjuk wajah Altriz dengan telunjuk kirinya sengit.
Altriz menepis telunjuk Flora, "Yang sopan dong sama yang lebih tua."
Flora tersenyum mengejek.
"Lo ngomongin sopan? Ngaca sama perilaku lo yang bully Freya dan anak-anak lainnya dulu pas sewaktu SMP deh. Masih berani lo nyuruh orang lain sopan sama lo?"
Sekarang gantian giliran Altriz yang terpancing oleh perkataan Flora. Cowok itu maju mendekati Flora, "Dari dulu lo gak berubah ya Flo. Selalu bikin gue kesel."
Freya yang menyaksikan perdebatan antara kedua orang di depannya itu merasa panik. Apalagi setelah ia melihat beberapa orang berlalu-lalang sambil melirik mereka bertiga. Dia tidak ingin menimbulkan masalah di taman ini.
"Flo, udah. Kita pergi aja." Freya memegang baju Flora dari belakang.
Flora menolak permintaan Freya. Dia menggelengkan kepala, "Gak bisa Fre. Cowok ini makin hari makin ngelunjak," ujar Flora menatap tajam Altriz, "lo juga kan yang udah celakain Freya kemarin itu pas pulang sekolah? Gak tahu diri banget sih lo!" lanjut Flora.
"Owhh Freya ngadu sama lo ya? Dasar malaikat pelindung," ejek Altriz.
Freya semakin tidak nyaman dengan situasi saat ini. Dia berusaha untuk mengajak pergi Flora dari tempat itu.
"Flo udahlah, ayo pergi."
Altriz yang mendengar Freya ingin pergi, langsung bergerak cepat meraih pundak Freya, "Eits mau pergi kemana lo?"
Sontak saja Flora langsung bereaksi menepis tangan Altriz yang melewatinya itu untuk meraih pundak Freya.
"Gue bilang, lo sentuh lagi Freya, gue patahin tangan lo!"
Flora bergerak mencoba memukul Altriz. Namun, cowok itu berhasil dengan mudah menghindarinya. Flora memutar badannya, mencoba sekali lagi memukul Altriz. Tapi cowok itu berhasil menangkap pukulan Flora, dan mencengkram pergelangan Flora dengan kuat.
"Aaakkkh!" Flora meringis menahan sakit.
Flora tidak tinggal diam, dia langsung memposisikan dirinya berjongkok. Altriz jelas kaget dengan perubahan posisi Flora, tidak mengerti apa tujuan gadis itu. Dengan cepat, Flora langsung berdiri dari posisi jongkoknya dan dengan kepalanya, dia berhasil menyundul dahu Altriz hingga cowok itu terdorong mundur.
"Asu!" umpat Altriz memegangi dagunya yang merah.
Flora tentu merasakan sakit juga dikepalanya, tapi setidaknya dia berhasil melepaskan tangannya dari cengkraman Altriz. Ketika masih menahan rasa sakit dikepalanya, Flora tidak sadar kalau Altriz bergerak cepat ke arahnya dan langsung melepaskan pukulan ke wajahnya.
'BUKH'
Untungnya Flora berhasil melindungi wajahnya dibalik kedua lengan bawahnya, sehingga pukulan Altriz hanya mengenai lengan bawahnya. Tetapi pukulan itu sudah cukup membuat Flora terjatuh.
"FLORAAAA!" teriak Freya khawatir.
Freya sontak berlari menghampiri Flora yang tersungkur di tanah.
Melihat ada keributan, banyak orang yang mulai memperhatikan mereka bertiga. Apalagi setelah Flora dipukul hingga jatuh oleh Altriz, beberapa bapak-bapak dan mas-mas yang berada di sekitar mendekat untuk melerai.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET DOMINATION (ZEESHA FREFLO)
Fanfiction"Oh ya, ngomong-ngomong kamu kenal aku?" "Justru aneh gak sih kalau gak kenal kamu Marsha hehe. Kenalin, Zee." • "Aku mau jadi teman kamu." "Hah?" • Siapa yang menyangka, pemberian kecil yang diberikan oleh Zee akan sangat membekas bagi Marsha. Kehi...