Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi, kau menolak Seokie dan memilih Mingi? "
Tuan Byeon memulai percakapan, mata tajamnya menatap raut wajah Yunho yang kini juga melihat ke arahnya.
Sepertinya kedua cucunya telah menemukan manusia yang menarik.
" Ya, tuan. " Jawab Yunho sekenanya.
Tuan Byeon menelisik wajah Yunho. Anak ini sepertinya bukan anak sembarangan. Begitulah pikirnya.
Pasalnya, baru kali ini ada anak muda yang berani satu ruangan dengannya. Bahkan bisa membalas tatapannya seperti sekarang.
" Kenapa kau memilih Mingi?" Tanyanya lagi.
"Karena aku ingin. " Lagi dan lagi. Yunho dengan santai menjawab pertanyaannya.
Tuan Byeon terlihat menelisik dan mencoba membaca garis wajah Yunho.
Tidak ada rasa gugup sama sekali.
"Apa yang kau sukai dari Mingi? "
Tuan Byeon sebenarnya tidak memihak Woo Seok melainkan dia sedang memancing Yunho karena menurutnya situasi kedua cucunya bukan situasi biasa.
Yunho terdiam sejenak.
Apa yang dia inginkan pada Mingi?
Dia bahkan tidak merasakan sesuatu yang special dari pria itu tapi demi melancarkan rencananya, dia harus mendapatkan Mingi.
Baginya, Mingi hanyalah batu sandungan untuk melancarkan aksinya yang sempat tertunda beberapa tahun yang lalu.
"Mingi merupakan sosok special untukku, jadi meskipun anda melarang ku untuk mendekati nya, aku akan tetap dalam pendirian ku. "
Tuan Byeon terdiam sejenak.
Secara pribadi, ia tidak pernah menduga jawaban Yunho akan seperti itu.
Disisi lain, di ruang tamu terlihat Seonghwa, Woo Seok dan Mingi duduk di sofa. Ketiganya hanya diam dan Mingi sesekali melirik ke arah pintu ruangan sang kakek.
"Menurutmu apa yang kakek lakukan dengan Yunho? God, kuharap dia baik-baik saja di dalam.. " Itu Woo Seok yang angkat bicara.
