Jam sudah menunjukkan waktu tengah malam tapi suasana di lorong tempat tinggal Yunho masih terlihat beberapa orang berlalu lalang.
Malam ini Yunho memutuskan untuk sekedar berjalan keluar, dia merasa suntuk berada di kamarnya tanpa melakukan apapun. Bidak caturnya bahkan belum bergerak sama sekali.
" Rencana ayah terlalu kompleks." Gumam Yunho sembari menikmati hembusan angin malam.
Bukan tanpa alasan dia memutuskan untuk turun gunung, Yunho tahu betul watak ayahnya. Dia tipikal yang tidak mau rugi dalam mengambil setiap keputusan dan ketika ia memberikan ijin untuk turun gunung, pasti ada sesuatu yang di rencanakan ayahnya padanya.
Bisa di katakan bahwa, dia sangat mirip dengan sang ayah.
Setelah merasa cukup berada di luar, Yunho pun berbalik dan memutuskan untuk kembali ke rumah kosnya. Sepertinya esok hari akan membuatnya sibuk.
―
Sesuai dengan rencana Yunho, kini ia berada di tempat yang mampu menyedot semua isi kepalanya.
Pantai.
" Mereka menipuku." Gumam Yunho membiarkan angin laut menghantam tubuhnya.
Terlihat raut kesal menghiasi wajahnya.
Mingi dan Wooseok memang mengatakan bahwa mereka akan berlibur di pantai bersama tapi ternyata keduanya bekerja sama untuk menggunakan trik kecil untuk menipunya bahwa si mungil Wooyoung juga akan ikut, ternyata tidak.
Saat ini keduanya tengah menyiapkan makan malam di sebuah resort yang mereka booking khusus yang penghuninya hanya mereka dan para pelayan di sana.
Yunho mulai melepaskan kedua sepatunya dan membuangnya secara sembarangan, jika sudah begini, dia hanya bisa mencoba menjalaninya, lagipula, sudah lama sekali dia tidak bermain di pantai.
Terakhir kali dia ke pantai ketika ayahnya membuangnya di lautan dan memberinya perintah untuk bertahan hidup di tengah laut.
Setelah selesai, ia pun berjalan ke arah lautan dan membiarkan tubuhnya perlahan tenggelam sehingga tubuhnya bisa mengambang di atas lautan sembari menikmati panorama keindahan langit.
15 menit berlalu dan Yunho masih mengambang di lautan hingga satu suara yang membuatnya menoleh.
" Apa yang kau lakukan disana!!!" Raut wajah sosok itu di penuhi ekspresi takut dan tanpa menunggu lama, ia berlari dan melompat ke air, berenang menghampiri Yunho yang masih posisi mengambang.
Tanpa mengeluarkan kata-kata lagi, sepasang lengan kekar itu langsung merengkuh tubuh Yunho dan menahan tubuhnya yang sudah basah kuyup. Bahkan kulitnya terasa dingin.
" Jangan bertingkah bodoh! Kau bisa hanyut jika seperti ini!" Omelnya tanpa henti, bahkan ia tidak melihat wajah Yunho lagi karena dia sibuk memeriksa tubuh pria itu, takutnya ada luka atau sejenisnya.
Di tengah kepanikannya, jemari lentik Yunho perlahan meraih wajah pria itu dan membuatnya saling berhadapan.
" Aku tidak pernah membayangkan, ada raut wajah ketakutan di wajah bengismu." Ucap Yunho mengusap kulit wajah pria itu dengan jemarinya yang terasa dingin.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
THE A ⸻ Ateez's book
AzioneSang malam meninggalkan gunung untuk merasakan keliatan cahaya dunia.