" Kau yakin ingin turun gunung?"
Yang ditanya memilih diam dan hanya berbaring di ranjang king sizenya. Hasel kecoklatannya terlihat berpikir.
" Hm-"
Si penanya hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Entah darimana ide gila yang mendatangi kepala adiknya sehingga ia ingin turun gunung. Gilanya lagi, dia sudah mengurus semua kebutuhannya di dunia sana bahkan dia ingin menuntut ilmu disana.
"Kurasa misi terakhir yang kau lakukan membuat otakmu agak rusak." Ujarnya, ia berjalan dan menghampiri sang adik, ia duduk di kursi dekat ranjang.
Yang disindir hanya melirik sekilas ke arah sang kakak.
" Aku hanya merasa bosan hyung. Aku akan kembali jika tidak menemukan hal menarik di sana." Si pemilik mata hasel itu bangun, ia duduk dan menatap wajah sang kakak.
" Daddy mengatakan bahwa beberapa tahun kedepan, aku sudah tidak mendapat misi. Jadi, bayangkan saja bagaimana bosannya aku jika tidak mengerjakan sesuatu."
Sang kakak hanya bisa tertegun mendengar ocehan panjang adiknya yang terkenal dengan sikap diamnya. Jika sudah begini, adiknya tidak bisa di hentikan, sekalipun ayah dan kakek mereka, keduanya tidak akan sanggup menghentikan keinginan sang adik.
Ibu?
Tidak ada sosok ibu dalam hidup mereka.
"Hah lakukan sesukamu tapi ingat, jangan lupakan jati dirimu."
Hanya itu nasehat yang bisa ia katakan untuknya. Baik buruknya nanti, dia sendiri yang akan menanggungnya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
THE A ⸻ Ateez's book
AzioneSang malam meninggalkan gunung untuk merasakan keliatan cahaya dunia.