" Jadi kau serius tertarik dengannya? "
Woo Seok menatap Mingi yang tengah berdiri di depan jendela ruang tamu kediamannya.Mingi terdiam sejenak, ia menoleh kemudian berkata " Sepertinya begitu.. "
Jawaban Mingi membuat Woo Seok sedikit terdiam hingga seringai kecil menghiasi wajahnya.
" Jika kupikir-pikir, akan menarik jika kita saling berbagi mainan haha.. " Mingi hanya diam mendengar nya.
Sepupunya memang segila itu.
"Tapi kita tidak tahu apa yang Yunho pikirkan.. " Woo Seok menjentikkan jemarinya.
"Kau benar, baru kali ini aku bertemu dengan pria sepertinya. Bahkan setiap sentuhan ku tidak berefek apapun padanya.. " Ia mengeram pelan sembari menggigit ibu jarinya.
Itu benar.
Mingi sendiri merasakannya, seakan semua ucapan Yunho mengenai ketertarikannya padanya hanyalah kebohongan semata tapi sukses mengacaukan pikirannya.
" Dan jika Hyung sadar... " Mingi berjalan ke arah sofa depan Woo Seok duduk.
"Aku belum pernah mendengar suara telapak kaki Yunho selama ini.. "
Maksudnya, selama Mingi memperhatikan Yunho. Tiap kali pria itu berjalan, dia tidak pernah mendengar langkah kakinya seperti yang lain.
Woo Seok terdiam sejenak.
" Kau benar, kenapa aku tidak menyadari nya? "
Kini pria itu menegakkan posisi duduknya, ia menopang sisi kepalanya.
" Hanya seorang pembunuh yang terkadang mampu menghilangkan hawa keberadaan nya seperti itu.. "
" Kau kebanyakan menonton aksi laga hyung... "
Mingi menggeleng mendengar ucapan Woo Seok.
Ada-ada saja.
Woo Seok hanya tertawa dengan ucapan Mingi.
Di kosan Yunho, pria itu mematuk dirinya di cermin. Seperti sedang memikirkan sesuatu.
" Aku tidak bisa membaca auranya... " Yunho bergumam pelan.
Ia mengingat situasi dimana ia sedikit bersenggolan dengan seorang pria bertubuh mungil.
Yunho langsung terkesan karena kejadian itu, rasanya, kemampuan penciumannya menjadi tumpul.
" Aku akan menemuinya besok. "
Yunho berjalan menuju balkon kamarnya. Tinggal di wilayah ini membuatnya sedikit tenang. Meski lebih tenang di kediamannya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
THE A ⸻ Ateez's book
AçãoSang malam meninggalkan gunung untuk merasakan keliatan cahaya dunia.