Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mingi tertegun melihat sosok pria yang mulai memenuhi isi kepalanya akhir-akhir ini.
Pasalnya sosok itu sekarang ada di depannya. Padahal rencananya dia hanya bosan apalagi kini Seonghwa sedang bersama tunangannya, jadilah ia sendirian disini.
Bahkan Woo Seok pun juga entah kemana.
" Kenapa kau tidak masuk kelas hari ini? "
Pertanyaan klasik tapi jujur saja, Mingi penasaran.
Yunho melepas tudung jaketnya, rambut blondenya terjatuh dan sadar atau tidak, hal itu membuat Mingi menahan napasnya.
Malam ini Yunho berbeda.
Jauh berbeda.
Tidak ada bintik hitam di wajahnya.
" Ada apa dengan wajahmu? Kau menghias wajahmu? "
Mingi tak sanggup menahan dirinya untuk bertanya, padahal ia tipikal acuh tak acuh terhadap orang lain.
Tangannya bahkan sudah bertengger di wajah Yunho. Ini diluar kendalinya.
"Aku menghapus hiasan ku. " Jawab Yunho menatap wajah Mingi dan membiarkan pria itu menyentuh kulit wajahnya.
Mingi menautkan keningnya, menghapus hiasan?
Maksudnya?
" Menghapus hiasan, apa maksudmu? " Langkah Mingi mendekat, mata elangnya menatap tajam wajah Yunho dari dekat.
Mingi berani bersumpah, aroma tubuh Yunho benar-benar membuatnya candu. Entah parfum apa yang dia pakai.
Yunho sedikit mendongak, menelisik rahang tegas Mingi.
" Aku menghapus nya. " Ulang Yunho tapi kali ini seperti sedang berbisik karena wajah Mingi benar-benar sangat dekat dengannya.
Dalam posisi seperti ini, Yunho benar-benar semakin yakin dengan instingnya mengenai sosok anak yang selamat waktu itu.
Sayangnya, ia dilarang berburu dan kakaknya sudah menekankan hal itu. Tapi sepertinya ia mendapat satu ide untuk hal ini.
Yunho melirik satu sosok lagi yang muncul tak jauh dari posisi belakang Mingi. Tentu saja tanpa sepengetahuan Mingi sendiri.
Dengan cepat, Yunho menarik dagu Mingi hingga membuat mata Mingi melotot kaget dengan gerakan Yunho yang tiba-tiba.
Sosok itu adalah Woo Seok.
Melihat pemandangan di depan sana membuat tubuhnya membeku.
Bahkan tidak ada kesempatan baginya untuk mengatur napasnya.