" Ada apa dengan wajahmu? "Woo Seok mendongak melihat si penanya.
" Seperti biasa.. " Jawabnya seadanya.
"Kupikir kau habis berkelahi dengan Mingi, bonyok di wajah kalian hampir sama.. " Woo Seok hanya terkekeh kecil mendengarnya.
Sudah menjadi rahasia umum mengenai sibling keduanya.
"Aku duluan ke kafe.. " Woo Seok meraih ponselnya kemudian melenggang pergi dari ruangan kelasnya yang membuat pria tadi hanya bisa menggeleng melihat tingkahnya.
Sementara itu, di dalam ruangan fakultas psikologi. Hanya ada Mingi dan Yunho.
Kesunyian menguasai ruangan tersebut. Mingi sibuk melirik Yunho tapi yang dilirik hanya diam saja.
Entah apa yang di pikirkan Yunho saat ini. Sangat sulit baginya untuk menebak isi kepala pria itu.
" Ikut bersamaku. " Mingi akhirnya menyerah dengan kesunyian itu dan berencana meraih pergelangan tangan Yunho tapi pria itu dengan cepat menarik tangannya.
" Jangan keras kepala, perutmu belum terisi. "
" Aku belum lapar. "
Yunho menatap wajah Mingi kemudian jari telunjuknya menyentuh sudut bibir Mingi yang membuat pria itu meringis.
" Luka ini semakin membuatmu terlihat indah. " Komentar Yunho dengan wajah datarnya.
" Owh bukan pemandangan ini yang kuharapkan. " Mingi dan Yunho sontak menoleh ke arah pintu, disana ada Woo Seok dengan senyum khasnya menghiasi wajahnya.
Pria itu berjalan masuk dengan santai.
" Kau mengajaknya makan? " Tanya Woo Seok ke Mingi.
" Ya hyung.. " Jawab Mingi dengan santai.
"Aku tidak-"
"Tidak ada penolakan Yunho-ssi. "
Woo Seok memotong penolakan Yunho dan menyeret lelaki itu menuju kafe kampus. Tak lupa ada Mingi yang juga ikut bersama keduanya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
THE A ⸻ Ateez's book
حركة (أكشن)Sang malam meninggalkan gunung untuk merasakan keliatan cahaya dunia.