51. WHATEVER

149 13 0
                                    

Apapun akan ku berikan
Untukmu, jangankan uang
Nyawa pun akan aku berikan
-Devano-

Saat jam istirahat seperti biasa Syeril dan Audrey menuju ke kantin untuk mengisi perut, sebelum kelaparan. Devano dkk pun sedang berada di kantin tentu saja saat melihat Syeril datang, Devano langsung berjalan menuju meja Syeril.

"Sayang" panggil Devano kepada Syeril

"Hemm?"

"Kamu kenapa sayang?"

"Lo mau makan apa?" Ucap Syeril menanyakan untuk makan siang

"Aku ikut kamu aja" jawab Devano

"Bukan kamu" ucap Syeril kepada Devano

Devano merasa aneh dengan sikap Syeril, ia bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, kali ini apa kesalahan yang ia buat sampai Syeril seperti tidak memperdulikannya.

"Lo makan apa Drey?" Tanyanya pada Audrey yang sejak tadi melihat menu tetapi belum mendapatkan pilihan menu yang ia inginkan

"Gue pengen makan steak aja deh" jawab Audrey setelah melihat menu makanan cukup lama

"Oke"

Syeril dan Audrey memesan steak yang enak dan tidak murah tentunya, karena ini kawasan sekolah elit yang sangat terkenal dengan kemewahannya.

"Suapin" pinta Devano manja dengan tangan mengelus tangan Syeril yang lembut dan harum strawberry

Syeril memotongkan daging steak untuk Devano "aaaaaa" ucap Syeril lalu Devano membuka mulutnya lebar-lebar

"Bucin lagi noh ketua" ucap Deo kepada Bastian, Vian dan Gilang

"Lo pengen bang?" Tanya Vian yang fokus dengan makanannya

"Gak, cewek gue banyak"

"Bangga lo?" Tanya Bastian kepada Deo yang sudah sangat bahagia jika memiliki banyak cewek

"Iya lah!"

***

Sepulang sekolah Devano mengantarkan Syeril kerumah dengan selamat dan nyaman.

"Nanti aku jemput ya"

"Emang kita mau kemana?"

"Suprise"

"Oke, ya udah kamu pulang gih"

"Kamu masuk dulu, aku gak mau kamu kenapa-napa"

"Kan aku udah di depan pintu rumah Van"

"Masuk sayang" ucap Devano dengan lembut mengelus rambut Syeril penuh kasih sayang

Syeril pun masuk kedalam rumah dan hanya di sambut oleh bi sum.

"Bunda kemana bi?"

"Nyonya lagi ada acara sama temen-temennya"

"Oohh, ya udah Syeril naik dulu ya"

"Baik non"

Syeril pun naik ke kamarnya, meletakan tas di lemari tas dan meletakan sepatu di lemari sepatu. Ia merebahkan tubuhnya sebentar sebelum mandi dan bersiap-siap pergi bersama Devano.

***

Devano baru saja keluar dari kamar mandi dan bergegas membuka lemari yang berisi deretan baju mahal. Ia memilih pakaian yang akan ia kenakan nanti untuk berkeliling bersama Syeril.

Setelah cukup lama memilih pakaian. Ia pun menemukan yang cocok. Devano pun lanjut bersiap merapikan rambut dan menggunakan parfum kesukaannya, parfum yang membuat para gadis di sekolah klepek-klepek kepada Devano.

DEVANO PRINCE DIRGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang