55. PERKELAHIAN

65 9 3
                                    

jangan sok jagoan
Kalo lo kagak by one
Sama gue
-devano-

Pagi hari yang tidak terlalu cerah karena bermunculan awan hitam yang sepertinya akan menurunkan hujan. Devano terbangun dari tidurnya dan langsung bersiap untuk lari pagi walaupun cuaca yang mendung.

Ia keluar dari kamar apartemennya dan turun menggunakan lift apartemen. Lift tiba-tiba berhenti di lantai 10 dan pintu terbuka, terdapat dua orang gadis cantik yang masuk ke lift yang sudah berdiri seorang Devano.

"Dia siapa, gue gak pernah liat?" Tanyanya pada teman di sebelahnya

Devano mendengar pertanyaan tersebut tetapi ia hanya diam menunduk memainkan ponselnya.

"Dia anak pemilik apart ini" jawab temannya

"Omg, udah ganteng banget...kaya lagi" ucapnya

"Stttt.. nanti dia denger" ucap temannya menaruh jari telunjuk di bibirnya

Setelah lift sampai di lantai paling dasar, ia keluar dengan dua gadis yang berada di belakangnya.
Semua karyawan yang berada di apartemen tersebut menunduk kepada Devano sebagai penghormatan mereka kepada anak pemilik apartment tersebut.

"Pagi pak" sapa salah satu karyawan tersebut

Devano tidak menjawab, tetap berjalan menuju pintu untuk keluar.

Devano berjalan menuju taman dekat apartemen untuk pemanasan disana. Sesampainya di taman ia langsung melakukan pemanasan dan memasang earphone di telinganya lalu mulai lari pagi.

***

Devano membuka pakaiannya lalu menyalakan shower. Air dari shower membasahi tubuh kekarnya.

drett!!!
drett!!!

Ponsel Devano bergetar karena ada panggilan masuk dari Bastian. Devano tidak mendengar jika ada panggilan karena sedang membersihkan diri setelah lari pagi.

"Lo kemana sih Van!" Ucap Bastian dengan menatap ponselnya

"Belum di jawab juga bang?" Tanya Vian kepada Bastian

"Belum"

"Mungkin pak ketu lagi keluar" ucap Vian

"Atau lagi mandi" ucap Deo menerobos pembicaraan Vian dan Bastian

"Nah bisa jadi tuh bang" ucap Vian

Sudah sejam lebih mereka menunggu Devano di markas tetapi tak kunjung datang juga.

"Gue jemput Devano dulu" ucap Bastian

Semua anggota the viger mengangguk sebagai jawaban.
Bastian mengambil kunci motor dan baru saja hendak keluar Devano tiba di markas.

"Kemana aja lo!" Ucap Bastian

"Kenapa?" Tanya Devano tanpa basa basi

"Lo gak lihat lampu depan markas kita hancur" ucap Bastian kepada Devano dan memberikan selembar kertas yang di dalamnya ada batu

Devano membuka surat tersebut, ternyata itu berisi surat mengancam the viger agar membubarkan gengnya tersebut.

"ALL STAR BANGS*T!!" Ucap Devano

***

The viger mendatangi tempat yang sering di gunakan balap liar oleh geng all star, Devano dan anggota the viger tidak membawa senjata apapun untuk berjaga-jaga.

Setelah sampai di tempat yang biasa di gunakan balap liar, sudah jelas sang ketua sedang duduk di atas motornya di kelilingi gadis cantik berpakaian kurang bahan.

"WOII!!!, ANJING LO!" teriakan Devano yang menggelegar

Semua mata tertuju pada Devano yang berteriak menggunakan suara beratnya.

"Ckk" berdecak ketua geng all star tersebut

Ketua all star turun dari motornya lalu berdiri berhadapan dengan Devano.

"Santai bro" ucap nya

"Gue gak santai!, lo mau santai sama gue?!" Ucap Devano dengan rahang yang sudah mengeras

"Haha santai" ucap sang ketua all star

Bugh!!

Tanpa aba-aba Devano mendaratkan pukul yang cukup keras ke arah pinggir bibir ketua all star tersebut. Ketua all star mengusap pinggir bibirnya yang sudah mengeluarkan darah.

Anggota all star yang sudah termakan emosi pun langsung berhamburan dan menyerang anggota the viger.

Deo di pukul oleh elnan yang berlari dari belakang, Deo pun tersungkur ke depan.

"Gila lo!" Teriak Deo

Bugh!!

Deo hendak memukul wajah elnan, tetapi tangan elnan menahan tangan Deo yang hampir mendarat di pipinya.

"Di atas ada alien noh" ucap Deo

Elnan pun langsung melihat ke atas langit dan pukulan dari tangan satunya pun berhasil mendarat di pipi elnan.

"Gobl*k lo!" Ucap Deo

Devano yang sejak tadi melawan sang ketua all star pun tidak ada kalahnya walaupun wajah sudah penuh lebam pukulan, begitu juga dengan ketua all star.

Vian yang sejak tadi di keroyok oleh tiga orang mulai kelelahan.

"Bab* lo semua beraninya main keroyokan" ucap Vian

Bugh!

Satu pukulan mendarat di pipinya lalu orang lainnya memukul di bagian perut hingga Vian terduduk merasa kesakitan.

"Anj*ng!" Ucap Vian memegang perutnya yang sakit oleh pukulan

Gilang berlari menuju Vian lalu melempar sendalnya dan mengenai kepala salah satu dari anak all star.

"Berani lo! lempar sendal lo yang busuk itu kena kepala gue!" Ucap Haikal kepada Gilang

"Lo udah bikin temen gue kesakitan anj!" Ucap Gilang

Gilang berlari menuju Haikal dan bersiap memukul dan benar saja pukulan mendarat di pipi Haikal.

Tidak hanya satu pukulan, berkali-kali pukulan, Haikal semakin emosi dan membanting tubuh Gilang. Haikal menduduki Gilang dan memukulinya secara brutal.

.....🍁.....
.
.
.
.
.
Thnks

Maaf ya baru sempet update
Mwah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEVANO PRINCE DIRGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang