~Happy reading~
💚💚💚Terlihat para suster dan dokter berlari membawa satu brangkar rumah sakit yang membawa chenle ke IGD
Keadaan chenle disana benar-benar sangat mengenaskan dengan luka ditubuh yang parah dan juga dia kekurangan gizi
Saat itu pikiran raniya dan kun kalang kabut sampai tidak terfikirkan untuk menelpon anggota asrama dream
Mereka berada di depan pintu IGD yang disadari oleh jeno yang sedang pergi membeli makanan
"Ran?"
"Jeno!"
"akhirnya gue ketemu sama lo tolong bilangin ke yang lain kalo chenle ada di IGD sekarang cepet" lanjut raniya
Jeno yang mengetahui hal tersebutpun berlari ke ruangan haechan dan mark untuk memanggil yang lain
Tak lama jeno datang dengan mendorong kursi roda mark dan jaemin yang mendorong kursi roda haechan juga renjun dan jisung berlari ke ruangan IGD
"Ran kenapa?" tanya renjun
"gak tau liat aja nanti" sentak raniya namun dengan air mata mengalir deras dipipinya namun ia masih kesal karna anggota tidak membelanya saat chenle ingin pergi
Pintu IGD terbuka dan menampilkan dokter yang keluar. Dengan tergesa-gesa raniya dan yang lain menghapiri sang dokter.
"Dok gimana keadaan adek saya?" tanya raniya
"keadaan tuan chenle saat ini sangat memprihatinkan beberapa luka dipunggung ada yang sobek bahkan mengelupas. Juga tuan chenle kekurangan gizi yang seimbang dan saat ini keadaan tuan chenle dinyatakan Kritis." jelas sang dokter
Seketika satu lobby hening dengan keadaan chenle yang diberitahukan dokter tadi...
"m-maksud dokter p-pihak m-medis..."
"bukan maksudnya begitu nona. Namun pihak medis akan tetap berusaha namun ini semua yang melewati tuan chenle dan kita hanya berusaha semaksimal mungkin agar tuan chenle tidak menyerah" jelas sang dokter panik
"jadi hanya itu yang bisa saya sampaikan untuk yang kita bicarakan tadi tentang tulang belakang tuan chenle. Syukurlah ada rumah sakit sebelah mau memberikan tulang belakang untuk tuan chenle dan syukurlah cocok" lanjut sang dokter
"itu saja yang dapat kami sampaikan jadi saya pamit untuk memantau keadaan tuan chenle" pamit sang dokter yang dibalas anggukan oleh kun karna kun yakin raniya tidak akan menjawab terbukti dengan dia mematung sejak penjelasan dokter tadi.
"ran kita berdoa saja ya untuk keadaan chenle" ucap kun menenangkan raniya yang masih syok berat
"kun.." panggil raniya lirih namun masih dapat didengar oleh semua orang didekat lobby
"gue gagal kun hiks..." ucap raniya diakhiri isakan darinya
"sssttt.. Lo gak pernah gagal ran.. Gak pernah.. Chenle bertahan itu karna lo" ujar kun menenangkan
"t-tapi chenle.."
"ssttt.. Ini bukan salah lo ran.. Ini salah mereka" jawab kun membuat mata raniya terbuka lebar dan ingin melangkahkan kaki untuk menemui seseorang namun tangannya dicekal oleh kun
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamies'[NCT DREAM] END ✔️
Cerita PendekWARNING!! Baca desk dulu ya.. Jangan siders jadi janlup vomentnya Mark: Selalu jadi adik-adik kesayangan gue!! Renjun: Gue seneng jadi bagian dari kalian!! Jeno: Gue bakalan jaga kalian!! Haechan: Gue seneng ketemu kalian!! Jaemin: Gue bakalan ja...