Anyong haseyo kawan,, cecan dtg dengan membawa part selanjutnya, VOTE! AND KOMEN! BUAT KALIAN YANG BELUM POLOW AKUN AK CEPATAN DI POLOW YA! jangan jadi pembaca curang!!
Happy reading guys!
...
"Eun? hiks.." tangis purau dari seorang gadis yang tak lain Karina terlihat begitu hancur di mata Eunji.
Eunji menatap iba Karina, lalu beralih menatap suster, suster yang mengerti menceritakan semua kronologinya.
"Ibu Karina sering menangis ataupun berteriak hingga membuat pasien yang lainnya ikut berteriak karna takut, Ibu Karina begitu sensitif, makan saja ia harus di berikan obat penenang, tapi obat penenang juga berdampak bagi kesehatan ibu Karina, kami takut jika Ibu Karina makin menjadi-jadi, tapi apalah daya.. hanya itu saja yang bisa menenangkan ibu Karina," Jelas suster itu dan sesekali melirik Karina yang masih menangis.
"Lalu, bagaimana dia bisa sembuh?" Tanya Eunji. Suster menghela nafas panjang, "Hanya kemungkinan kecil ibu Karina dapat sembuh,"
Mendengar ucapan dokter, Eunji semakin iba. Walaupun Karina sudah banyak membuat dosa kepadanya ataupun menyakitinya, tetapi ia juga memikirkan Karina. Eunji tau, menjadi Karina itu sulit.
Tapi.. Eunji juga tau bahwa masa depan Karina mungkin akan tidak secerah bayangannya.
"Apa pasien bisa sembuh?" Tanya Eunji dengan berharap, walau begitu Karina juga butuh keadilan.
"Hanya satu yang bisa membuat pasien sembuh,"
"Apa itu?"
"Pasien sebenarnya bisa di bawah ke perawatan teknologi di Singapura, disana sudah banyak perawatan canggih yang mungkin bisa saja pasien bisa sembuh, tapi kita juga butuh persetujuan dari ibu," Jelas Suster itu.
"Saya setuju."
"Sayang?" Jihoon menjadi ragu. "Teknologi mereka juga bisa saja berdampak buruk buat dia,"
Suster mengangguk mengiyakan, "Benar kata bapak, bisa saja pasien akan lebih stress dan lebih menjadi sensitif jika terlalu di paksakan, apakah memang ibu siap?"
"Saya siap." Eunji melirik Karina, "Apapun itu, demi dia."
...
"Ji.. kamu—"
"Panggil yang bener sayang,"
"Jihoon.. kamu panas, badan kamu panas, kita kerumah sakit ya?" Eunji berkata dengan wajah khawatir.
Jihoon tersenyum tipis, walaupun wajahnya pucat, tubuhnya menggigil ia mengelus surai rambut hitam milik istrinya.
"Aku gapapa." Eunji menghela nafas, "Kamu kenapa-napa, Kita periksa ya?"
"Enggak usah sayang, aku gapapa."
"Jihoon.."
Tiba-tiba saja Jihoon menjadi mual, ia berlari ke WC untuk menumpahkan muntahnya, Eunji yang melihat itu bergegas mengikuti Jihoon.
"Jihoon, kamu yakin gapapa?"
"Aku gapapa—" Lagi, ucapan Jihoon terpotong kala ia mual, Eunji melirik muntahan Jihoon yang mengeluarkan semua isi perutnya.
Eunji berjalan untuk mengambil minyak kayu putih untuk Jihoon, berharap mualnya akan berhenti.
Saat kembali, ia segera memberikan minyak kayu putih itu dengan hati-hati.
"Ini, siapa tahu mendingan,"
Mual, itu yang Jihoon rasakan, ia juga bingung mengapa ia tiba-tiba mual dan tidak enak badan, padahal dia hanya memakan nasi goreng dan kangkung tumis buatan istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
love True... ||PARK JIHOON TREASURE
RandomBenar kata orang, jodoh takkan kemana. Buktinya..? Seorang gadis dengan wajah cantik dan rupawan berpindah tempat tinggal karna sang ayah yang mempunyai urusan di negara tersebut, dengan pasrah harus menuruti kemauan sang ayah, dari ia tinggal di ne...