Jihoon terkulai lemas di ranjang, Sedangkan Eunji malah menikmati cemilannya.
Akibat Eunji yang hamil, ia malah terkena dampaknya. Mual, pusing, nyeri.
Yang seharusnya kepada Eunji malah ia yang tersiksa, Jihoon melirik istrinya yang bersantai.
"Sayang.." panggilnya. Eunji menoleh kearah suaminya dan berkata, "Apa?"
"Badan aku lemes lho sayang! mau cium,"
"Modus!"
"Aku kayak gini juga gara-gara kamu,"
"Kenapa aku?"
"Kamu kan hamil, bukannya yang seharusnya kamu yang kayak gini malah aku."
"Jadi kamu salahin aku?!"
"Nggak gitu, sayang."
Eunji hanya memalingkan wajahnya dengan bibir yang mengerucut lucu.
"Sayang?" panggil Jihoon pelan. Ia membangunkan badannya kala tak mendapatkan respon dari Eunji.
Ia berjalan mendekati Eunji yang berada di sofa, dengan lemas ia berjalan tertatih-tatih.
Lalu menghempaskan tubuhnya ke dekat Eunji, setelah itu ia memeluk istrinya.
"Ngambek, hm?"
"Enggak."
Jihoon terkekeh, lalu mengecup pipi istrinya dengan gemas. "Sayang kamu."
Eunji sedikit tersentak akibat tindakan Jihoon barusan lalu menatap Jihoon sinis, sambil mendengus.
"Kenapa enggak kerja?" Eunji bertanya. Jihoon yang memeluk Eunji menjawab, "Aku mau libur dulu. Mau berduaan sama kamu,"
"Ya ya. Kamu libur satu bulan pun nggak masalah." Cibir Eunji. Jihoon mengernyit heran, lalu tersenyum paham, "Kan aku bosnya."
"Kin iki bisnyi, malas deh. Mau keluar,"
"Jalan-jalan?" Jihoon berucap, Eunji terlihat memikirkan sesuatu, "Ke panti, yuk?"
"Boleh sayang,"
...
Selamat datang di panti asuhan jayapura.
Jihoon dan Eunji membawa cemilan untuk anak-anak panti disana.
Pasutri itu mulai berjalan memasuki lokasi. Di dalam sana anak-anak panti terlihat melompat-lompat melihat kedatangan Jihoon dan Eunji.
Tak heran, mereka mengenal Jihoon dan Eunji sebelum mereka menikah. Bukan hanya itu, anak-anak panti terlihat sangat menyayangi mereka berdua.
Kadang Eunji berfikir, orang tua mana yang tega membuang anak sekecil mereka yang belum tau apa-apa.
Iba, itu dirasakannya. Ingin mengadopsi namun sedikit keberatan. Ia takut, ia mengadopsi salah satu dari mereka, lainnnya akan cemburu dan sedih. Itulah mengapa Eunji tak tega.
"Yeeeeyyy! kaka Jiji ke sini!" girang salah satu dari mereka. Namanya Halisya. Anak umur lima tahun.
Mereka memang memanggil Eunji dengan sebutan Jiji. Katanya, namanya susah di sebut.
Eunji yang mendengar itu tersenyum lebar, Halisya berlari menghampiri keduanya lalu memeluk sayang mereka.
Jihoon tersenyum tipis lalu mengusap pelan rambut hitam milik Halisya.
"Kaka Jiji tumben sama kaka Hoonie?" Ucap Halisya.
"He-eum! Kenawhy ? " Ucap salah satu anak lelaki bernama Henry.
KAMU SEDANG MEMBACA
love True... ||PARK JIHOON TREASURE
AcakBenar kata orang, jodoh takkan kemana. Buktinya..? Seorang gadis dengan wajah cantik dan rupawan berpindah tempat tinggal karna sang ayah yang mempunyai urusan di negara tersebut, dengan pasrah harus menuruti kemauan sang ayah, dari ia tinggal di ne...