Song for this chapter : One Of The Girls
~°~°~°~°~°°~°~°°~°~°°~°~°°~°~°~°°~°
"Hmphh... Kok aku ada di kamar ini? Udh sampe ya? Jam berapa sekarang?.." -harris
"Oh? Udh bangun? Cape banget ya kayanya kemarin?" -rion
"Huh? Emang jam berapa sekarang?" -harris
"Jam 9 pagi, kamu tidur dari jam 8 malam loh" -rion
"Masa sih, selama itu ga mungkin.. wait kenapa baju mu di perban?" -harris
"Hah? Owh hanya ada masanya sedikit tadi lupakan saja" -rionHarris Bingung dia harus apa karena kepala dan tangannya masih sakit, akhirnya dia pun berubah untuk berdiri tapi entah kenapa kaki nya mati rasa, mungkin karena di ikat terlalu kuat dan lama?
Harris pun hampir terjatuh, untuk saja Rion bisa menangkap nya, huh bikin panik saja 😔."Makannya hati hati" -rion
"Apasih salahin karpetnya bukan kaki ku, tch" ucap Harris yang kesal kerena ia tidak bisa berjalan, Rion hanya bisa terkekeh gemas dan menggendong Harris menuju ruang tamu.
"Eh, eh, eh, apaan nih turunin!" -harris
"Shhh diam aja mau ku jatuhin dari lantai dua?" -rion
"Enggak" Harris menjawab dengan cemberut dia Benar-benar kesal pada Rion.
Saat Harris sedang berusaha diam tiba tiba kepalanya sangat sakit akhirnya ia memeluk leher Rion dengan erat dan menyembunyikan kepalanya di leher Rion, Rion sempat kaget lalu dia tertawa.
"Kepala mu masih sakit ya?" Ucap Rion padanya namun kepala Harris terlalu nyeri membuatnya Benar-benar terdiam."Mau ke rumah sakit?" -rion
"Enggak, udh di sini aja besok pasti sembuh" -harris"Ih mami manja ya di gendong papi Mulu" -mia
Mendengar itu pipi Harris yang tadinya merah hanya karena sakit kepala sekarang tambah merah karena malu di lihat anak anak, ia pun mempererat pelukannya pada Rion dan terus menyembunyikannya wajahnya di leher Rion, Rion pun tertawa dan duduk di sofa dengan Harris berada di atasnya/di pangkuannya.(Ilustrasi!)
"Waduh pak ga salah pak uwu uwuan di sini?" -key
Rion hanya diam dan terus mengelus kepala Harris agar sakitnya mulai sedikit berkurang.
Mereka benar benar di buat terheran heran dengan kelakuan kedua orang tua mereka, namun mereka pun ada beberapa yang mulai pergi untuk jalan jalan dan urusan lainnya.
Harris kembali tertidur, Rion pun berkata kepada gin untuk memberi tau orang tua Harris sepertinya Harris tidak bisa menggantikan ayahnya untuk pekerjaan kantor, gin mengangguk dan pergi, namun Rion memberhentikannya sebentar.
"Tunggu, nanti siang siap siap buat perang sama kelompok Xavier sialan itu" -rion
Gin Tampa berfikir panjang lalu menyetujui perkataan ayahnya itu dan pergi untuk menemui orang tua Harris.~°~°°~°°~°~°°~°~°°~°~°~°°~°~°~°~°°~
Alright everyone!! Thanks for reading.. Lynn bakalan usahain up chapter 1 hari double upload, hehe see you again..
KAMU SEDANG MEMBACA
you and i...
RomansReplaced. Every meeting there must be a farewell, what do you think the ending of this story is, is it happy... Or? sekarang udah ada lanjutan S2 nya ><