TERBANG KE AWAN SEMBILAN SURGA

bab 10: bolehkah aku bercinta dengan ibu

Gongsun Wan'er masuk, kedua pelayan itu langsung menyapanya, namun dia segera memerintahkan para pelayan itu untuk meninggalkan mereka berdua.

dia mengenakan jubah setinggi lantai, Ikat pinggang di pinggangnya diikat sehingga shi tian tidak sempat melihat apa pun. Setelah mengambil segelas air, dia datang dan duduk di hadapanku di meja. Tak satu pun dari kami berbicara selama beberapa waktu. Ibu duduk di sana dengan tenang menyeruput tehnya sementara Shi Tian duduk di sana menunggu kapak jatuh. Jika bukan ini masalahnya, Shi Tian akan mengambil tindakan sendiri.

"Dengar Bu, aku tidak bisa cukup meminta maaf atas apa yang terjadi tadi malam. Apa yang aku lakukan tadi malam mungkin membuatmu merasa takut ibu, karena aku tidak bisa mengendalikan penisku. yang tidak bisa kukendalikan. Kupikir...itu...itu akan tenang jika aku melakukannya dengan lawan jenis, yang aku baca di buku ibu

Gongsun Wan'er melirik Shi tian dan berkata, "Lalu kenapa kamu tidak berhenti ketika kamu menyadari ibu akan takut? Sebaliknya kamu sengaja menarikku kembali ke penismu!."

Ibunya mengucapkan kata-kata kasar kepada seorang anak laki-laki berusia empat belas tahun dan tidak lain adalah putranya sendiri. Kepada Shi Tian, pusing. Sambil menunduk Shi tian bergumam, "Karena rasanya enak sekali."

Kaget!!Sambil mencondongkan tubuh ke depan, Gongsun wan'er berkata, "Apa katamu, aku tidak bisa mendengarmu?" Menatap matanya.

Shi Tian berkata, "Karena berada di dalam itu terasa sangat menyenangkan, saya tidak bisa mengendalikan diri, ibu" Shi tian mengarahkan tangan kecilnya ke arah kemaluan ibunya. Itu tidak lain adalah area vaginanya.

Gongsun Wan'er menatap Shi Tian selama beberapa detik, matanya berkabut seolah dia juga ingat bagaimana rasanya, shi tian melihatnya menggelengkan kepalanya sebelum melanjutkan berbicara

"Tian'er, aku tahu betapa sulitnya hal ini bagimu. Sial, ini juga sulit bagiku. Tapi kita tidak bisa membicarakan naluri dasar kita mengambil alih, Nak. Kita tidak bisa membiarkan segalanya lepas kendali hanya karena masturbasi bukanlah hal yang baik." itu hal yang baik"

"Tunggu, apakah kamu juga melakukan masturbasi?" Shi tian pura-pura tergagap.

Ibu terkekeh sebelum menjawab, "Sayang, aku juga punya kebutuhan. Ayahmu meninggal saat kamu berumur satu tahun, kamu tidak mengira aku sudah selibat selama itu, kan

Shi Tian tidak pernah memikirkan kehidupan baru untuk ibunya yang cantik dan menggoda. Plikirkan setahun sekali untuk membuka portal ruang dimensi tempat banyak harta karun berada di dalamnya. Salah satunya adalah Pohon Abadi, Harta Karun Surgawi legendaris yang dikenal karena kemampuannya memancarkan vitalitas yang menakjubkan.

memulihkan tubuh  yang hancur dalam perang melawan klan lain, dia menemukan bahwa efeknya sebenarnya terbatas dan tidak ada habisnya.

Mampu menghasilkan Cairan Sumber Abadi dari daunnya, Pohon Abadi dikabarkan memberikan seseorang Tubuh Abadi dan Tidak Dapat Dihancurkan jika dimurnikan dengan benar. Namun, meskipun efek regeneratif dan pemulihan dari Harta Karun Surgawi ini benar-benar saja dan menantang Surga, hal tersebut tidak menjadikan seseorang benar-benar abadi atau tidak dapat dihancurkan. Begitu pula setelah Shi Yan berhasil mendapatkan harta pohon abadi dengan seluruh

kekuatan hidupnya, menyempurnakan Pohon Abadi untuk meningkatkan budidayanya... menjadi abadi Namun karena banyaknya tatapan iri dari klan lain, klan Shi pun dijauhi. Kemudian, Shi Yan atau

ayahnya Shi Tian, ketika dia ingin menyempurnakan Pohon Abadi menjadi Dao-nуа, menghilangkan manfaat yang dibawanya ke tubuhnya sebagai imbalan untuk membantunya mencapai Alam Surga Abadi Sejati di masa depan, depan.

Namun sebuah tragedi menimpa Klan Shi ketika shi yan ingin melahap pohon abadi. Musuh yang kuat muncul entah dari mana dan menyerang Klan Shi, musuh itu terlalu kuat.

Ayahnya mempersiapkan jalan keluar bagi anggota kian untuk melarikan diri, tetapi salah satu tetua mengkhianati mereka, dia memberi tahu musuh tentang jalan keluar tersebut.

Seluruh klan dimusnahkan oleh musuh dalam satu malam, hanya segelintir orang yang mampu melarikan diri dengan selamat dan bertahan hidup. Gongsun Wan Er, istri dan bayi kecilnya yang bernama Shi Tlan, menjadi satu-satunya yang selamat karena upaya Shi Yan untuk memindahkan istri dan anaknya melalui jalur teleportasi yang la ciptakan.

Ayahnya berjuang mati-matian dan memberi cukup waktu bagi mereka untuk melarikan dirt

dengan selamat. Di adegan terakhir. Shi Tian teringat bahwa dada  ayahnya sedang ditusuk tepat di jantung nya oleh pemimpin musuh.

Perangkat teleportasi menteleportasi mereka seratus ribu mil jauhnya dari Klan Shi, untungnya, arah teleportasi dikendalikan oleh shi yan dengan aman, jadi mereka berteleportasi ke arah yang acak. Sebaliknya, jika mereka berteleportasi ke lokasi berbahaya.......tidak bisa dibayangkan

Bahkan setelah ibunya memutuskan untuk menjauh dari jangkauan musuh, setelah menempuh. perjalanan sejauh lima puluh ribu mil lagi, dia akhirnya berhenti dan memutuskan untuk bersembunyi di sini untuk sementara waktu.

Gongsun Wan'er dulu tinggal di sini. Saat ini, mereka tinggal di sebuah kerajaan kecil, Kerajaan Awan Merah. Meskipun kerajaan awan merah sangat besar tapi kecil dibandingkan dengan Klan Shi.

Shi Tian tinggal di ibukota Kerajaan Awan Merah, kakeknya adalah pemimpin sebelumnya dari Kerajaan Awan Merah, bertahta sebagai raja, sebuah kejadian menyebabkan kakek Shi Tian meninggal karena penyakit aneh yang menggerogoti tubuhnya, jadi Gongsun Wan'er menggantikan. posisi ayahnya sebagai ketua yang kini menjadi pemimpin Kerajaan. Awan merah. Sebagai seorang ratu.

Berita tentang Klan Shi biasanya dirahasiakan dan berita tentang mereka jarang tersebar, namun tetap rendah hati bukan berarti mereka lemah. Klan Shi ini relatif kuat jika diukur dari kekuatan bertarung mereka. Klan Shi jauh lebih kuat dari klan lainnya, menjadi klan pertama yang menghilang. Ada banyak individu kuat di klan yang memiliki dasar yang sangat kuat.

Namun, faksi super yang memiliki fondasi sebesar itu menghilang secara misterius dalam semalam. Memikirkan hilangnya klan saja sudah cukup untuk membuat seseorang merinding

Setelah kejadian itu menimpa suaminya. Gongsun Wan'er masih merasa putus asa di hatinya. "Sejujurnya, aku belum pernah memikirkan hal itu sebelumnya," kata Shi Tian kepada Gongsun Wan'er, matanya tanpa sadar melirik bagian atas gaun ketatnya.

Senyuman yang diberikan ibu kepadaku membuat Shi Tian merasa semuanya akan berjalan lancar. Shi Tian memperhatikan dengan penuh perhatian saat dia pergi ke sudut untuk membuat teh, dia meletakkan cangkirnya terlebih dahulu, lalu pergi mengitari meja untuk meletakkan cangkirku di depanku. Saat dia membungkuk untuk meletakkan cangkirku di atas meja, aku melihat sekilas Jubahnya. Memang tidak terlalu terlihat tapi dalam waktu singkat dia membungkuk di depanku,

aku memang melihat daging payudaranya, tentu saja cukup membuatku tidak nyaman di area

selangkangan. Shi tian Saat ini, semua adik kecilnya sudah sadar bahwa ibu tahu segalanya, dan dilihat dari senyumannya padaku, aku yakin dia tahu aku telah meremehkannya. Sambil mengambil cangkirku.

Pikiran Shi Tian melayang dari pemikiran itu ke pemikiran tentang ibu. Terutama vagina ibu. Tadi malam ketika penisnya terkubur di dalam dirinya, aku tidak punya cukup waktu untuk benar-benar menghargai bagaimana rasanya. Sekarang saya punya banyak waktu untuk memikirkannya. Mengingat betapa ketatnya dia, aku menggigil.

Seharusnya aku memikirkan betapa salahnya aku karena berada di dalam dirinya, tapi nyatanya

tidak. Sebaliknya, pikiran Shi Tian hanya terfokus pada betapa indahnya rasanya. Penis Shi Tian merespon pikiran pikiran cabul yang mengalir di otaknya hingga pakaian dalam yang dikenakannya menjadi sangat ketat di bagian selangkangan. Untuk mengurangi tekanannya,Dia ingin melepas celana dalamnya, tapi tidak bisa,dia hanya berjuang dengan gagah berani untuk menahan keinginan melepasnya.

Shi tian hanya saling menatap dengan... kami menyadari betapa situasinya menjadi sangat canggung.

Terakhir, Shi Tin mencairkan suasana dengan berkata dengan gugup, "Sudah selesai, sejujurnya aku ingin merasakan tubuhmu sekali lagi?"