Apa jadinya jika cinta tapi tak diungkapkan? itulah yang dirasakan oleh Zahra Aryani Putri yang mengagumi sosok seorang Gus muda dan apakah ia mampu memendam cintanya sendirian? atau bahkan sosok Gus muda itu pun mempunyai cinta yang sama? mau tau l...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh gimana nih kabarnya? Semoga baik ya dan jangan lupa follow akun ini yaa🤗
Happy Reading • • •
Beberapa menit kemudian mereka sampai disekolah SMA Darul Fattah.
" Makasih ya bang udah anterin aku " ucap Zahra dengan senyuman manisnya.
" Tumben tumbenan bilang makasih biasanya juga ngga haha " ledek Zein pada sang adik.
" Ishh udah dibaikin malah diledekin gimana sih " kesal Zahra dengan wajah gemasnya.
" Iya iya maaf, sama sama Ade " ujarnya dengan mengacak hijabnya.
" Abanggg ihhh kok hijab aku diacak-acak tuh liat jadi jelek kan " kesalnya dengan menghentakkan kakinya.
Zein pun gegas memakai helmnya karena ia tak mau mendengar ocehan adiknya itu.
" Abang pergi dulu ya de dahh assalamualaikum " Zein pun gegas pergi dari hadapannya.
" Ishh bang Zein mah selalu bikin kesel aja " dumelnya.
Triingg triing
Tanda bel berbunyi itu artinya mereka harus segera masuk ke kelas. Kini Zahra sudah berada dikelas bersama Gita, Dinda, dan Amel. Sejak pertama masuk sekolah mereka sudah begitu akrab dan akhirnya mereka pun memutuskan untuk bersahabat selamanya.
" Ohh iyaa Ra aku tadi liat kamu dianterin sama Abang kamu ya, tumben banget Ra emangnya mang Udin kemana? " Tanya Gita pada Zahra.
" Emm iya git soalnya mang Udin pulang kampung karena anaknya sedang sakit jadi ya aku dianterin sama bang Zein " ujar Zahra.
" Ehh btw Abang kamu ganteng Ra hehe " timpal Dinda dengan senyumannya.
" Ehemm semua cowok kamu bilang ganteng Din hadeuh " ucap Amel yang sudah biasa dengan sifat temannya itu.
" Hehe kalo yang ini beda lagi Mel kayak beda gitu " ujar Dinda.
" Kamu suka ya Din sama bang Zein? " Tanya zahra.
" Ehh ngga kok Ra cuma kayak kagum aja gitu hehe " elak Dinda karena sebenarnya ia memang menyukai Zein tetapi ia tahu diri akan ia siapa dan tak sebanding dengannya.
" Hemm yang bener nih Din? " Timpal Gita ikut ikutan menggoda Dinda.
" Ishh udah ahh " ujar Dinda dengan menahan rasa malunya.