11- Festival Kembang Api

332 23 0
                                    

Ayo follow vote dan komen, kalau enggak🔪🔪🔪

Happy Reading!!

Saat ini, Kimy, Arelyn, Dara dan Serlin sedang berada dipusat kota. Jam telah menunjukkan pukul 19.00, dan itu berarti acaranya akan segera dimulai.

"Acara kembang api akan dimulai tiga puluh menit lagi, pastikan kalian akan melihat tarian kembang api."
Ucap seorang diatas panggung sana.

"Eh, acaranya masih setengah jam, sabi kali beli jajanan buat nanti ngeliat tarian kembang api sama kembang api nya," Saran Kimy mendapat anggukan serius dari Arelyn, Dara dan Serlin.

"Kita ke stan makanan dan cemilan aja dulu, minumannya nanti. Takut cair," Ujar Serlin. Mereka setuju.

Mereka berempat pun pergi ke stan makanan yang menggiurkan. Terlihat Kimy meneguk salivanya karena tergiur akan makanan-makanan yang terlihat sedap.

"Kak, aku mau pop corn rasa vanilla, yah. Kalian mau rasa apa?" Tanya Kimy pada ketiga perempuan itu.

"Aku sama kak Serlin mau Vanilla juga, kalau kamu apa, Lyn?" Tanya Dara.

"Aku mau rasa anggur aja," Ucap Arelyn

"Kak, pop corn vanilla nya tiga, yang anggur satu."

Penjual itu pun mengangguk dan membuat kan pesanan mereka.

"Ini."

Pesanan mereka sudah siap dan mereka langsung membayar.

"Kita lanjut ke stan kue," Perintah Dara. Dara seakan tergila-gila dengan kue-kue disini.

Mereka ke stan kue yang lumayan besar.

"Bang, Strowberry cake nya satu. Kalian?" Tanya Dara.

"Aku mau Matcha cake, kak Serlin vanilla cake, kalau Arelyn rainbow cake." jawab Kimy. Dara mengangguk.

"Strowberry cake nya satu, Matha cake nya satu, vanilla cake satu, sama rainbow cake satu," pesan Dara. Pesanan mereka langsung dibungkus dan jadi.

"Ke stan minuman?"

Terus begitu hingga akhirnya mereka duduk dibarisan paling depan untuk melihat tarian kembang api.

Suara gemuruh tepuk tangan para penonton yang hadir menggema seantero kota. Tidak segitunya. Tapi cukup nyaring bagi siapapun yang mendengarnya.

Musik-musik riang melantun indah ditelinga. Sesekali beberapa dari mereka ikut bersenandung dan bernyanyi.

Dengan bait nada yang terus bersambung membentuk irama, diikuti dengan tarian yang memabukkan dari kaum hawa untuk kaum adam. Terlihat sekelompok perempuan sedang menari diatas panggung dengan dress putih selutut dengan kain renda beraneka ragam warna.

Ribuan lampu kelap kelip menghiasi tarian mereka dengan anggunnya. Nyanyian-nyanyian merdu yang sangat indah juga mengudara dari mulut para penari cantik itu. Tidak ada yang rusuh disana. Hanya ada tatapan kagum dan pekikan-pekikan berupa pujian yang mengudara.

"Wahh, itu sangat indah," Arelyn sampai terus bersemangat. Apalagi suara-suara para penari itu sangat merdu.

Begitupun yang lainnya. Sedangkan Kimy? Kimy hanya diam menatap salah satu penari tersebut.

Tatapannya terkunci pada netra seorang penari. Begitupun penari tersebut, tatapannya terkunci pada netra Kimy.

Salah satu penari tersebut ialah, Zelsa. Sahabat Athena. Entah kenapa ada rasa bahagia saat Kimy bisa melihat Zelsa. Seharusnya, disamping Zelsa itu adalah posisi Kimy. Namun digantikan oleh seseorang yang tak ia kenali karena raga Athena, telah mati.

Kimy tersenyum menatap Zelsa. Sedangkan Zelsa? Ia terus menatap mata Kimy dan melanjutkan tariannya. Setetes air mata terjun dari netra Zelsa. Ada rasa pedih saat Zelsa harus menari tanpa Athena. Padahal tahun-tahun sebelumnya, mereka selalu menari bersama dipanggung ini dengan tarian dan lagu yang sama. Dan acara semewah ini tanpa Athena? Saat itulah netranya terjun air mata kembali.

Aku kesini bukan sebagai Athena, Zel. Tapi sebagai Kimy, sebagai Kimberly. Walaupun tidak ikut menari, aku tetap datang untuk menontonmu.

"Itu kau? Athena?" Batin Zelsa

Bersambung..

PENULISAN: Jum'at, 29 Maret 2024

PUBLIKASI: Jum'at, 12 April 2024

SECOND LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang