32. Aquila Nera (2)

97 8 0
                                    

Mohon di follow bagi yang belum follow. Please. Dan jgn lupa Vote dan komen yawww.

Happy Reading..

Aquila Nera.

Dikenal sebagai pemimpin kerajaan Iblis sebelum Jonathan Gisero, sang putra.

Aquila Nera, atau memiliki arti sebagai elang hitam. Ia memiliki mata setajam elang dan iris hitam kelam yang membuatnya dinamakan dengan nama Aquila Nera.

Ia kerap disebut sebagai Aquila Nera sang pencabut nyawa. Konon, Aquila Nera adalah keturunan dari Iblis dan Malaikat membuatnya begitu kuat. Keturunan dari malaikat diberkati dengan umur yang panjang, wajah yang elok dan kulit putih cerah. Sedangkan iblis diberkati dengan kekuatan yang sangat hebat, mata setajam elang, iris hitam kelam, dan kekuatan tertentu yang tak dimiliki oleh klan lain.

Aquila Nera, ibunda dari Jonathan Gisero itu adalah seseorang yang memiliki mulut yang tajam, benar-benar iblis. Sepertinya gen iblis lebih mendominasi pada dirinya daripada gen malaikat. Dari gen malaikat, ia hanya mewarisi wajah yang cantik saja. Hanya itu, karena selebihnya adalah gen iblis yang lebih mendominasi.

"Ibunda.., kau kah itu?" Raja iblis itu berlutut dihadapan Kimy membuat mereka yang melihat terperangah.

"A-apa yang terjadi?" Salah satu dari mereka menyadarkan yang lain. Lamunan Jonathan.

Kimy, atau dialah Athena tak bisa untuk membunuh Jonathan kali ini. Ia gamang, pulang atau menetap.

"Jika kau berdamai, aku akan memaafkanmu," Putus Kimy. Mungkin, ia tidak akan bisa pulang setelah ini. Tapi itulah dia. Ia tak akan sanggup membunuh Jonathan kali ini, sekalipun raja iblis itu akan menyerahkan nyawanya. Tapi dia tidak tega.

Dikehidupan sebelumnya, dia adalah seorang ibu dari orang yang ada dihadapannya ini. Mungkin ini yang terbaik.

"Kak Serlin, bunda dan ayah, pasti bisa melupakanku. Begitupun Zelsa, mereka akan bersama. Dara dan Arelyn juga tidak akan berlama-lama kecewa. Tapi disini, raja Iblis ini adalah.., putraku dikehidupan sebelumnya. Aku tidak akan bisa. Aku jadi teringat, janin milikku yang hadir tanpa diinginkan hanya karena Shanna. Ternyata begini rasanya tidak tega? Aku rasa aku tidak akan pulang."

"Aku, tidak akan pulang."

Dibelakang sana, pangeran itu, ya Steward telah sadar. Dia menatapku sendu, aku menatapnya tersenyum. Kurasa ia masih lemas.

Aku berlari menujunya, membantunya untuk duduk.

"Aku tidak akan pulang, aku tidak bisa meninggalkan dunia ini," Bisikku pada Steward.

Steward, lelaki bersurai pirang itu menatapku seolah tak percaya, "Kenapa?" Tanya-nya pelan.

"Kau tahu, selain aku adalah reinkarnasi dari seseorang penting yang ada disini, aku juga tidak bisa meninggalkanmu," Ucapku membuatnya terdiam sejenak. Ia tersenyum tipis.

"Jadi, kau tidak akan meninggalkanku? Kau akan tetap disini? Bersamaku? Sungguh?" Tanya-nya beruntun.

"Ya, tapi ada satu syarat agar aku bisa tetap disini. Jika syarat itu tak kau penuhi, aku tidak akan bisa tinggal disini, lebih lama," Ucapku membuatnya menyernyit tak suka.

"Apapun itu, asal kau tidak pergi, aku siap," Jawabnya membuatku tersenyum.

"Berdamailah,"

***

Next? Detik detik menuju end nihhh

Jangan lupa vote ya. Terimakasih buat yang setia membaca dan vote cerita ini. Benar-benar aku hargai dan aku merasa sangat dihargai dengan kalian yang vote cerita aku. But, masih banyak yang belum vote. Tapi... Kalian yang vote yang bikin aku semangat. Thankyou and see you😘

SECOND LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang