09

92 16 0
                                    

Ace dan Kid kembali ke garasi beberapa saat kemudian setelah mati matian menghindari kejaran polisi, Ace tersenyum ke arah Kid dan turun dari motor yang ia pinjam.

"Thank you, kid" ucap Ace pada Kid yang masih mengatur nafasnya.

"Yeah, gua bangga sama lo Ace. Apalagi motor kesayangan gua," balas kid, tertawa pada ace.

"Hmm, lu benar motor lu ngebantu gua banget, kid" Ace melangkah keluar dari garansi disusul oleh Kid yang menutup pintu garansi rumahnya.

"Baiklah baiklah, lu mau pulang sekarang?" tanya Kid pada Ace.

Ace mengeluarkan ponsel dari saku miliknya kemudian membuka layar benda persegi itu dan menatap ke arah layar ponselnya menunjukkan pukul 2 pagi.
"Yah, kayaknya gua bakalan pulang sebelum paman gua balik." ucap Ace buru buru.

"Gamau nginep aja?" tawar kid padanya dan ditolak mentah mentah.

"Sorry, paman gua kalau ngamuk suka nya ngadu ke bokap gua." tolak Ace.

"Ya, kalau gitu mau gua anterin?" tawarnya dan sebenarnya Ace tak enak tapi mau gimana lagi, ia takut jika pamannya akan segera pulang.

Saat Ace ingin mengiyakan tawaran Kid suara motor memasuki halaman rumah kid. Tak disangka Killer dan temannya itu tiba di rumah Kid, Ace dan Kid bingung bagaimana bisa Killer bersama Sabo? Dan mereka habis darimana malam malam begini?

Sabo menghela nafasnya lalu turun dari motor miliknya disusul oleh Killer yang menghampiri Sabo, tak jauh dari mereka Ace dan Kid berdiri kebingungan.

"Kenapa menatap kita?" tanya Killer pada dua pemuda yang nampak kebingungan.

"Emang lu dari mana aja? Kok bisa bareng sama Sabo?" Kid melemparkan banyak pertanyaan, Killer yang mendengarkan hanya menatapnya saja.

"Sudahlah, hari makin gelap. Gua mau pulang" pamit Sabo lalu ia melihat ke arah Ace, "lu, ga mau pulang juga?" tanya Sabo pada Ace yang diam saja.

"Ya, tapi... " Bingungnya.

Sabo memicingkan matanya, lalu melemparkan kunci motornya
"Cepetan!" titah Sabo yang sudah menaiki motornya, Ace yang terkejut berhasil menangkap kunci yang dilemparkan Sabo.

"Baik tuan muda," Ace tersenyum ke arahnya, tak lupa ia berpamitan pada kedua temannya itu yang masih sibuk bicara.

Selama perjalanan pulang hanya ada suara angin dan motor yang ada, dua pemuda yang saling diam enggan untuk berbicara karena perasaan yang campur aduk.

Ace yang tak menyukai suasana itu memulai melempar pertanyaan ke arah Sabo,

"Hei, gua minta maaf soal yang kemarin, bukannya mau bohongin lu tapi gua ga mau lu kefikiran."

"Ya, lu ga perlu minta maaf. Toh gua nya aja yang terlalu sensitif"

"Sebenarnya gua mau tanya langsung sama lu, walaupun gua udah diceritain setengah sama Kid. Tapi gua pengen denger langsung ceritanya dari lu. Kenapa lu berhenti dari balap liar dan siapa cewe yang ada di foto itu?" tanya Ace pada Sabo.

"Lu ga perlu tau, toh sebenarnya Kid udah cerita in semuanya ke lu," tolak nya.

" tapi gua pengen denger langsung dari lu, bo" paksa Ace sekali lagi.

"Ck, maksa banget lu. Iya gua bakal ceritain tapi lu harus turutin permintaan gua."

"Permintaan?" Ace mentap ke arah jalan sambil memikirkan tawaran itu.

"Hemm baik baik, akan ku lakukan permintaan mu, tapi kau meminta apa dariku, Sab?" ucap Ace pasrah.

"Besok gua kasih tau permintaan gua." jawabnya, "gua mulai ceritanya ya, gua mulai dari foto cewe yang ada dikamar gua. Dia namanya koala dia temen gua semasa kecil tapi sekarang dia udah ga ada." sambungnya. Ace yang mendengarnya sedikit kasian pada gadis itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ILLEGAL RACING (AceXSabo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang