30|Not roseana

12.5K 665 14
                                    

Happy reading

♡♡♡

"Aku tidak mau tau!! buat kekacauan yang membuatnya tak bisa kembali menemui wanita sialan itu!!." Teriak seorang wanita pada laki laki paruh baya di hadapannya.

"Apa yang kali ini kau rencanakan?" Tanya lelaki tua itu sembari menghisap sebatang nikotin di tanagnnya.

"Bila mereka tidak bisa membunuhnya maka aku yang akan membunuhnya dengan tanganku sendiri." Seringai wanita itu.

Lelaki paruh baya itu mengangguk anggukan kepalanya, tangannya membuang rokok yang ia hisap.

"Lakukanlah sesukamu, tapi ingat kau harus membayarnya dengan tubuhmu." Ucap lelaki tua itu yang di angguki malas sang wanita.

"Setelah aku membunuh wanita sialan itu." Lelaki paruh baya itu mengangguk dan mengeluarkan handphonenya dan menghubungi seseorang.

"Selesai." Ucap lelaki paruh baya itu, sang wanita yang mendengarnya tersenyum senang.

"Aku pergi." Wanita itu pergi meninggalkan lelaki paruh baya yang berdecak malas.

"Ck, Tidak tahu berterima kasih." Ucap nya sembari menyalahkan rokok kembali.

♡♡♡

Xavier keluar dari ruangan penyiksaannya di ikuti eksa, kenzio serta arsen.

Bunyi suara ponsel menghentikan langkah mereka.

Arsen mengangkat panggilan dari ponselnya sesaat kemudian mata tajamnya melotot dan segera mematikan panggilan telepon.

"Tuan...salah satu perusahaan yang anda miliki sedang terjadi kericuhan saat ini, banyak orang yang tidak di kenal menyerang para pegawai kantor." Ucap arsen membuat kenzio kaget.

Gak ada abis abis nya ni masalah~batin kenzio heran

"Segera pergi." Perintah xavier dengan langkah lebar nya.

Xavier akan menyelesaikan masalah ini terlebih dahulu sebelum kembali pergi ke rumah sakit menemui sang istri.

♡♡♡

Sementara di rumah sakit saat ini keluarga xavier dan zee berpamitan pulang.

"Sayang momy sama dady pupang hm..ada yang harus kami urus di US." Ucap xaina pada zee yang di angguki gadis itu.

Xiana dan xalio sering bolak balik ke luar negri, sementara xabiru pria itu sudah lebih dulu pulang karna tugas sekolahnya yang menumpuk di karnakan sebentar lagi lulus, xabiru sekolah di indonesia dan tinggal di apartemen nya.

Xiana dan xalio pergi meninggalkan zee dan abang serta kedua orang tuanya.

"Makan dek." Ucap eksa menyuapkan  aple pada sang adik, yang di terima baik oleh zee.

Karina mendapat telepon, wanita itu mengangkatnya segera.

Sesaat kemudian senyumnya merekah membuat Damian menatap istrinya itu penuh tanda tanya.

"Ada apa amour?" Tanya damian.

Karina menatap sang suami dengan antusias.

VIENA {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang