34| END

10.9K 418 9
                                    

Chapter kali ini panjang semoga kalian gak bosen :)

Happy reading

♡♡♡

Di sebuah bagunan yang berdiri kokoh dengan suasana mencekam, tepat di dalam ruangan yang gelap seorang pria berdiri dengan senyum smirk nya menatap dengan mata tajam bak elang ke arah satu objek yang sangat ingin ia habisi.

Tak

Tak

Pria itu berjalan dengan suara langkah kaki yang mengisi kekosongan di ruangan itu.

Sedangkan, wanita yang berada di dalam ruangan itu memundurkan tubuhnya hingga mengenai tembok dingin di belakangnya.

"S-siapa kau!!?" Ucapnya sedikit berteriak, tubuh wanita itu bergetar samar, matanya mengerjap guna melihat siapa yang menghampirinya, namun semua itu nihil, ia tak bisa melihatnya, ia hanya bisa melihat kegelapan di sekitarnya.

Hanya kegelapan yang menerangi kehidupannya selama 2 bulan ini, dia terus tersiksa dengan siksaan atau makanan yang di berikan padanya.

Bahkan ia tidak bisa minum atau makan dengan benar, karna yang di berikan padanya adalah darah hewan yang sudah sangat bau dan juga seekor tikus ataupun cikcak yang sudah membusuk.

Suara langkah kaki itu berhenti, membuat wanita itu bergetar merasakan seseorang berada di dekatnya.

"Kita akhiri sampai di sini Roseana, atau aku harus memanggilmu Putri hm?"
Ucapnya dengan kekehan kecil

"Ck!! Aku malas setiap hari harus menyiksamu dan mendengar suara jelekmu!!" Lanjutnya.

Mendengar hal itu, tubuh wanita yang sudah di penuhi bercak darah tersebut mengeluarkan keringat dingin, dengan kapala yang terus menggeleng.

"T-tidak X-avier, to-long l-lepas-kan a-aku." Ucap nya memohon bersimpuh di kaki lelaki itu.

Sementara itu di kegelapan yang menguasai pandangannya Xavier tersenyum sinis.

"Melepaskanmu? Tentu saja." Ucap nya menghadirkan senyum manis di bibir wanita di hadapannya.

Walaupun kegelapan menguasai penglihatannya lelaki itu tetap bisa melihat jelas, kini wanita yang bersimpuh di hadapnnya tersenyum

"K-kau mencintaiku kan Xavier?? Hahahaha aku tau kau mencintaiku, ayo lepaskan aku, aku ingin segera keluar dari sini." Ucapnya dengan sungguh sunggu.

"Tentu saja, hmm bagaimana kalau kita main tebak tebakan?" Tanya Xavier.

"Aaaaaa sayanggg, aku ingin cepat cepat keluar dari sini." Ucap Putri dengan nada manjanya.

"Hanya sebentar, bagaimana?" Tanya Xavier kembali, yang mau tidak mau di angguki putri.

"Dasar bodoh" Gumam Xavier.

"Baiklah, sekarang kau sentuh salah satu bagian tubuhmu." Titah Xavier.

Putri yang mendengarnya menyerngitkan dahi heran, namun sesaat kemudian wanita itu tersenyum manis.

VIENA {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang