27|pesta p2

15.7K 886 15
                                    

Happy reading

♡♡♡

Suara musik klasik terdengar dengan beberapa manusia yang terhanyut di dalamnya tanpa sadar menggerakan tubuhnya santai mengikuti alunan musik.

Sementara zee memakan makanannya dengan lahap memperhatikan orang orang yang menari dengan sangat slayyy.

Anjirr kek cacing kepanasan tuhh om om~batin zee saat melihat seorang paruh baya yang menari bersama beberapa wanita

Zee terus memakan makanannya sembari memperhatikan para human yang sedang berjoget ria.

Wanita itu merasakan sesuatu mengusap bibirnya, zee menoleh mendapati sang suami yang membersihkan saus di bibirnya menggunakan tangan dan tanpa jijik memakannya.

Zee melotot melihatnya, pipi nya memerah malu.

"Jorok vier." ujar zee, xavier terkekeh pria itu menyuapkan buah pada mulut sang istri yang di lahap langsung zee.

Xavier ingin berucap namun segerombolan para gadis yang berjumlah tiga orang datang menghampiri meja mereka.

"Nyonya alfedro mari ikut berbincang dengan kami." ucap salah satu dari gadis itu.

"Tidak,lebih baik kalian pergi." tolak xavier mentah mentah, para gadis itu menunduk sedih zee yang melihatnya merasa tak enak hati.

"Hanya berbincang vier, sebentar saja yaa." ucap zee memberi pengertian.

Bukankah berbaur dengan mereka adalah awalan yang baik untuk bersosialisasi?? pikir zee.

Melihat raut wajah sang istri seperti kucing yang memohon xavier benar benar tak kuat melihatnya, pria itu menghela nafas dan mengangguk.

"Baiklah, hanya sebentar." ucap xavier memperingati yang di angguki zee senang.

"Baiklah ayoo." Semangat zee yang di angguki para gadis itu mereka pergi menjauh dari xavier.

Xavier terus memeperhatikan mereka membawa zee sampai beberapa orang bertexudo menghampirinya, xavier berdecak malas.

Para penjilat~batin xavier

Mau tidak mau pria itu meladeni para penjilat yang memainkan perannya masing masing, ada yang menawarkan agar xavier berinvestasi di perusahaannya, ada yang menawarkan kerja sama dan ada pula yang menawarkan anaknya menjadi simpanan sang tirant bisnis itu.

Xavier berdecak mendengarnya, tidak taukah pria bau tanah itu kalau ia bisa saja menghabisinya saat ini?pikir xavier.

Biarkan xavier yang menyelesaikan maslahnya dengan para penjilat itu,mari kita fokus pada zee terlebih dahulu.

Zee di bawa oleh para gadis itu ke sebuah ruangan kecil?? seperti gudang? SIAL!! ia baru sadar bahwa mereka terlalu jauh dari aula pesta dan sekarang berada di gudang belakang.

Perasaan zee sudah tidak enak, wanita itu sedikit memundurkan langkahnya.

Namun tangannya langsung di cekal dan di seret oleh dua orang gadis masuk ke dalam gudang, zee berteriak dan memberontak namun mereka langsung membekap mulutnya membuat zee hanya bisa berteriak tertahan.

VIENA {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang