Semoga suka sama chapter kali ini ><
Btw 40 chapter dahh banyak kan??iya dong yaa
Jangan lupa folow akun wp Rin yaa
Happy reading
♡♡♡
Ceklek
"ZEE!!"
Pintu kamar rawat terbuka menampilkan sepasang paruh baya yakni orang tua zee dengan kedua abang kembarnya.
"Zee!! kamu gak papa sayang? ada yang sakit anak momy?" tanya Karina momy zee yang langsung berhamburan memeluk anaknya.
Zee yang merasakan pelukan sang momy dengan segera membalasnya erat.
"Mom...hiks...z-zee..hiksss"
"Stttt gapapa sayang...ini musibah, semuanya akan baik baik saja percaya sama momy." Zee mengangguk wanita itu memeluk momynya dengan perasaan campur aduk yang menggerogotinya, ia merasa sangat amat merasa bersalah pada sang buah hati yang bakhan ia tak tau akan kehadirannya.
Xavier yang melihat sang mertua datang menghela nafasnya ia akan pergi sekarang, pergi ketempat pada bajingan itu berada.
Pria itu berjalan ke arah brangkar zee, Xavier mengecup dahi sang istri.
"Aku pergi sebentar honey.." ucapnya, zee menatap suaminya itu lalu setelahnya ia menganggukan kepalanya."Hati hati." xavier mengangguk pria itu mencium dahi dee untuk yang kesekian kalinya.
"Of course honey""Aku pergi." pamitnya pada semua, saat akan membuka pintu kamar inap zee sebuah tangan menghentikannya.
"Gue ikut." Ucap eksa menatap adik iparnya itu, tanpa menjawab xavier segera keluar yang di ikuti oleh eksa di belakangnya.
Aksa melihatnya ia tau apa yang akan di lakukan sang adik ipar dan kembarannya namun ia hanya mengedikan bahunya, biar mereka yang mengurus itu dah ia di sini bersama sang adik.
♡♡♡
Beralih pada xavier dan eksa yang tengah berjalan di lorong gelap yang hanya di beri pencahayaan obor di tempat tampat tertentu, mereka berjalan ke arah ruangan yang terletak di ujung lorong.
Brakh
"ANJING ANAK SETAN!!" Latah kenzio saat pintu di buka tiba tiba.
"Mana ada anjing anak setan, yang ada yaa anjing anak emak anjing" gumam arsen mendengar ucapan kenzio.
Xavier membuka pintu ruangan itu dengan menendang nya, pria itu berjalan ke arah 3 anak manusia yang harus ia musnahkan dari muka bumi.
Bisa terlihat dengan jelas bekas bekas penyiksaan yang di lakukan arsen, kenzio? Mana berani lelaki itu menyakiti wanita itu melanggar prinsip yang kenzio buat untuk tidak bermain fisik pada seorang wanita, jadi dia hanya menonton saat arsen menyiksa mereka.
Begitupun dengan eksa pria itu malah duduk di sofa samping kenzio dengan memekan cemilan yang ia rebut dari mantan adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIENA {REVISI}
De TodoZelina anatasya gadis cantik, pintar, baik, sedikit barbar, periang dan berprestasi, namun keluarganya tak pernah melihat itu semua, gadis yang ada namun seolah tak ada, gadis yang tak pernah di anggap keluarganya namun selalu di tuntut untuk menjad...