1-pasutri baru

1.5K 70 7
                                    

sinar mentari menyapa pagimu. Netra mu berkedip pelan, menyesuaikan dengan sorotan cahaya mentari.

Sesaat matamu melirik ke arah sosok manusia di sampingmu. Tangan mu terulur untuk mengelus wajah tampannya yang tadi malam berkeringat bersama.

" Suami ku tampan sekali " tangan terulur untuk mengelus rambut lepek itu.

" Aku tau itu sayang " dirimu terlonjak kaget saat bibir terkatup itu meluncurkan kata kata.

Netra Rin terbuka, menatapmu dalam dalam. " Sudah puas memandangi wajahku, nona?" Tanyanya diringi senyuman tipis.

Mukamu lantas memerah, menarik tangan dengan cepat " a-apa yang kau katakan? Aku tak mengerti" ujarmu mengelak.

Rin menguap " apa...bagian bawah sana masih sakit?" Tanyanya.

Kamu menunduk malu " s-sedikit.." cicit mu.

" Maafkan aku Karna terlalu kasar, mau mandi bersama? Aku janji tak akan melakukan yang tidak-tidak"

Lontaran kata panjang yang Rin ucapkan kembali membuatmu memanas. ingin menerima malu, ingin menolak...ya rugi dong!.

" Sayang?" Tanya Rin sekali lagi.

" A-aku tak bisa jalan Rin, sakit..."

Rin mengangguk " aku mengerti, ku gendong?" Belum sempat menyetujui tangan Rin beralih menyibak selimut yang kamu kenakan.

" R-rin!!" Kamu meronta saat tangan Rin mengangkat tubuhmu ala bridal style.

Dengan terpaksa dirimu menerima bagaimana Rin menggendong dirimu dengan kondisi kalian yang sama sama telanjang bulat.

Rin membuka pintu kamar mandi dengan menendang nya, kebiasaan lelaki itu yang selalu kasar pada barang.

Rin menyalakan shower, dirinya memilih air hangat. Lalu membaringkan mu dengan lembut di bathtub.

Dirinya mengambil sabun, pasta gigi dan shampo. Lalu tubuhnya mulai ikut masuk ke dalam bathtub itu.

Tangannya mengusap inci-inci tubuhmu hingga membuat mu menggelinjang kecil.

" Shh, rileks sayang..." Tangan Rin kembali menggosok tubuhmu.

Diam diam Rin menyeringai di belakang sana, berbanding terbalik dengan mu yang menggigit bibir bawah.

Berusaha mati-matian menahan suara haram yang ingin keluar.

" A-ah! Rin! " Kamu memegang kedua tangannya yang ingin menyusuri privasi mu di bawah sana.

" B-bagian sini b-biar aku saja" ucapmu terbata bata dengan wajah merah.

Rin menggigit pipi bagian dalamnya, tangannya tak menuruti keinginan mu.

Perlahan jari nakal itu menyusuri bagian privasi mu dengan sangat lembut, membuatmu melenguh tertahan.

" R-rin..." Panggil mu dengan sorot sayu, Rin menahan senyumnya. Ini bahkan tak kalah menggoda dari kegiatan semalam.

" Tak apa-apa, kau bahkan pernah mencoba lebih dari jariku kan?" Ucapnya.

❆ 𝑵𝒊𝒌𝒂𝒉!! 𝑰𝒕𝒐𝒔𝒉𝒊 𝑹𝒊𝒏 𝑿 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓𝒔 ❆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang