-third point of view-
"huwaaa! Ayah pelan pelan!!"
Teriakan (name) menggelegar saat meminta sang ayah untuk memelankan laju motornya.
Ayahnya benar benar sedang mengebut.
"Aku masih muda ayah, aku belum nikah Ama husbu aku!"
Seakan tak mendengar ucapan sang gadis, sang ayah hanya terus melaju, bahkan mempercepat laju motornya.
Kata kata (name) membuat sang ayah berpikir husbu yang dimaksud sang anak adalah suami (husband)
"Astaga anak ini belum apa apa sudah memikirkan husband." Ucap ayah sambil cekikikan melihat anak gadisnya ketakutan.
Setelah beberapa saat yang mengancam nyawa, akhirnya (name) berada di depan kawasan sekolah karasuno.
"Ayah, aku membeli cemilan disekitar sini dulu ya, ayah tunggu disini!"
"(Name)-"
Tanpa mendengarkan jawaban sang ayah, (name) bergegas berlari menuju arah yang ia rasa familiar, yaitu jalan menuju sakanoshita store yang ia sering lihat saat ia menonton haikyuu.
Saat ia sudah melihat tempat yang ia tuju, (name) memperlambat langkahnya lalu memasuki toko itu.
"Selamat datang." Suara pria menyambut kehadiran (name).
Itu benar benar Coach ukai, pikir (name). Ia sudah bertemu orang yang akan melatih karasuno nantinya.
(Name) Berkeliling sebentar didalam sana sambil mengambil berbagai cemilan, dari keripik, permen, susu, yogurt, dan banyak Snack lainnya semua diambilnya.
(Name) Membawa semua itu ke meja kasir, meletakkannya. Ukai yang melihatnya pun sampai sampai ikut membantu.
"Banyak sekali ya belanjaanmu, gadis kecil." Sapa ukai sambil menghitung berapa jumlah uang yang harus dibayar oleh (name) nantinya.
"Hehe, ada tamu yang datang ke rumah, jadi aku berinisiatif membeli banyak cemilan!" Sahut (name).
"Dengan camilan sebanyak ini, sepertinya akan banyak tamu yang datang ya?" Goda ukai semata mata untuk bercanda dengan sang gadis.
"Hanya satu." Jawab (name) yang membuat ukai terkejut lalu tertawa.
"Hahaha bisa saja kau gadis kecil, kau meringankan suasana hatiku hari ini." Ucap ukai sambil masih tertawa.
"Ini, untuk pembelian yang banyak serta obrolan menyenangkan kita tadi kau hanya perlu membayar segini saja, hitung hitung diskon." Jelas ukai.
(Name) Memberikan uang yang diberi bokuto sebelumnya padanya, bokuto memang tahu kebiasaan (name), (name) memang jarang berbelanja tapi sekali berbelanja ia akan menyetok beberapa barang sekaligus.
Setelah melakukan pembayaran, (name) kembali berjalan menuju tempat ayahnya berada sambil membawa plastik besar penuh belanjaannya tadi.
SISTEM
Mision completed ✓ (2/10)
-(name) point of view-
Tetapi saat aku menemukan ayah dan motornya, ada seorang gadis berambut hitam keabu-abuan dengan rambut sebahu yang ada disampingnya.
"Nak, ayo pulang. Kita beli cemilan di area dekat rumah saja, ayah pasti sudah dicari ibumu." Kata ayah.
"Maaf paman, saya bukan anak anda." Ucap sang gadis dengan sopan.
Aku yang melihatnya pun hanya bisa kesal, bisa bisanya ayah berpikir itu aku, jelas jelas gadis itu lebih terlihat anggun dari anaknya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life (Haikyuu x readers)
Fanfictionbagaimana jadinya jika seorang gadis SMA yang tidak mahir berolahraga tiba tiba masuk kedalam anime bergendre Sport yang ia sukai? Book ini menceritakan tentang Aira Izumi, gadis yang baru saja beberapa Minggu masuk SMA. Di hari ulang tahunnya, ia b...