kecoak

130 20 3
                                    

Hari demi hari berlalu, dan tanpa sadar sebentar lagi libur akan segera berakhir.

"(Nameeeee)!!"

Pagi ku, diawali dengan suara teriakan bokuto seperti biasanya sejak beberapa hari lalu aku tinggal di rumah ini.

"Iyaaa!!" Sahutku tak kalah nyaring.

"(Name), Koutarou. Jangan berteriak!" Ucap ibu yang mendengar teriakan kami.

"Tapi ibu kan juga berteriak?!" Lagi lagi, permasalahan kecil membuat keluarga ini berdebat, meski tidak serius.

"Sudah, sudah. Kalian bertiga sama saja." Ucap ayah yang baru saja selesai mandi.

"(Name), ayo mandi." Bokuto berbicara didepan pintu kamarku.

"Bareng?" Tanyaku dengan bingung.

Meski (name) adalah orang yang sering oleng ke satu husbu ke husbu lainnya di haikyuu, ia jujur saja tidak pernah mengalami yang namanya asmara di dunia nyata.

"Tentu saja tidak, kita mandi bergantian." Jawab bokuto.

"Lalu bukankah ada kamar mandi lantai bawah, kenapa kou-nii tidak mandi disana?" Tanyaku lagi.

"Kamar mandi bawah sedang dipakai ibu, jadi hanya kamar mandi dilantai atas yang kosong karena ayah sudah mandi." Jelas bokuto.

Aku masih tidak hapal dengan benar denah rumah ini, karena baru tinggal beberapa hari. Tetapi dengan bantuan ingatan (name) terdahulu, aku dengan mudah hapal denah rumah yang cukup luas ini.

"Yasudah, aku duluan ya~"

Aku mengambil handuk, dan masuk kedalam kamar mandi. Bokuto berusaha mendahului ku, tetapi tidak berhasil karena aku mengunci pintu setelah aku masuk kedalam kamar mandi lebih dulu.

"(Nameeeee), buka pintunya!"

"Iya, setelah aku mandi, kou-nii."

Setelah beberapa saat aku keluar sehabis membersihkan diri, aku memakai jubah mandi yang ada di kamar mandi saat aku keluar.

Aku berjalan kearah kamarku untuk berpakaian, saat aku berjalan aku melihat bokuto yang masuk kedalam kamar mandi yang baru saja selesai kugunakan.

"Ah!! (Name)!!" Teriak bokuto.

Aku yang mendengar itupun langsung menoleh, dan langsung menghampiri bokuto.

"Ada apa?" Tanyaku.

"I-itu.. ada keco-AK!!" bokuto kalang kabut karena melihat kecoak yang terbang mengejarnya.

"Hahahaha kenapa takut? Kecoa tidak bisa melukaimu, kou-nii."

"Aku bukan takut tapi geli, biasanya aku juga berani selama dia tidak terlalu terbang mengejarku seperti ini!"

"Hahaha hiburan gratis yang menyenangkan di pagi hari~"

"(Name)? Kau benar benar anak yang jahil ya?" Ucap ayah yang menghampiri kami berdua sambil ikut menertawakan bokuto.

Ibu juga berada disana, dia sama sama terlihat geli dengan kecoa itu sebelum menyemprotkan Baygon ke sang serangga.

Sementara bokuto? Ia diam dibelakang ibu, seraya berada dibawah perlindungan bodyguard.

"Hehe, hanya menyenangkan melihat kou-nii yang biasanya sok berani, koncar kancir karena seekor kecoa."

"Haha ayah setuju, tapi itu tetap lah tidak baik. Kau seharusnya membantu koutarou,"

"biar ayah saja yang mengambil bagianmu menertawakannya." Sambung ayah.

"Cih, (name)-chan jahat!"

Astaga, ini terjadi. Pikirku, bokuto memanggilku dengan sebutan tambahan hanya jika ingin manja atau sedang mood swing.

Our Life (Haikyuu x readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang