Part 3

507 88 9
                                    

Drtt..drttt..

Getaran di ponselnya membuat sang pemilik langsung menoleh. Sesaat kemudian Kevlar menghela napasnya. Di ponselnya tertera nama Prilly. Ada apa lagi ini bocah meneleponnya?

Lagi asik-asik ngebucin kok ya diganggu.

"Siapa sayang yang telfon?"

Kevlar memberitahu layar ponselnya, "Prilly. Ada apa lagi ini bocah nelpon,"

"Coba angkat dulu. Siapa tau penting."

Setelah mengangguki ucapan sang kekasih, Kevlar menggeser tombol panggilan. Menerima panggilan dari sang sepupu.

Namun lima detik kemudian, dia berubah jadi panik.

Yap, ternyata suara di telepon sana memberi kabar bahwa atas nama Prilly Zanata mengalami kecelakaan. Telepon dari pihak rumah sakit.

Kenapa Kevlar yang ditelepon? Soalnya log panggilan di ponsel Prilly terakhir adalah menghubungi nomor Kevlar.

Kevlar buru-buru memasukan ponselnya ke saku celana ketika panggilan itu sudah diakhiri. "Sayang, ayo ke rumah sakit. Prilly kecelakaan katanya."

Perempuan yang duduk di sebelahnya tampak kaget, "Hah kecelakaan? Kok bisa? Ihhhh ayoo cepet kita kesana. Astaga Prillyyyyy," Ujarnya dengan heboh. Ngapain si Prilly ini bisa sampai kecelakaan:)

"Iyaaa, ayo El. Aku takut Prilly kenapa-kenapa,"

"Berdoaaa by, semoga Prilly baik-baik aja."

Kevlar mengangguk. Jemarinya segera menggenggam tangan sang kekasih. Elga Kiandra, perempuan yang hampir satu tahun setengah ini menghiasi hidup seorang Kevlar Akalanka. Perempuan yang mampu menemani hari-hari Kevlar. Kalau kata Prilly sih dua-duanya mah bucin. Apalagi kalau udah di depan Prilly, makin sengaja ngebucin di depan jomblo.

Btw, Elga ini juga teman kuliahnya Prilly. Walaupun pas kuliah gak terlalu dekat. Tapi sekarang jadi bestie banget ke Prilly karena Elga jadi pacar sepupunya.

❤️‍🔥❤️‍🔥

"Prill anjirrrr lah, lo kenapaaaa buset?" Kevlar buru-buru masuk ke dalam ruangan dimana Prilly di rawat. Baru saja dipindahkan ke ruang rawat karena Prilly juga baru sadar dari pingsannya. Sempat tidak sadarkan diri karena kaget pas mengalami kecelakaan.

Prilly meringis, "Bacot anying Kev. Gue gak papa, kecelakaan kecil doang."

"Apa kecil? Kening lo sampe di perban gitu!" Sewot Kevlar. Emang harus sabar menghadapi Prilly ini. Ada aja pasti tingkahnya.

"Yaaaa gini doang yailah. Aman udah,"

"Lagian kok lo bisa kecelakaan gini sih? Kenapaaa? Tadi Kevlar bilang lo balik naik taxi?" Tanya Elga pula. Sedikit meringis melihat kening Prilly yang diperban, ada juga beberapa luka di lengan dan kakinya.

"Iyaaa. Gue tadi lagi nunggu taxi, terus ya gitu gak sengaja keserempet mobil. Gue kaget lah ya anjir. Nah gak lama gue pingsan. Tapi sebelum pingsan gue inget kalo gue ke guling di jalanan." Kata Prilly dengan santai. Cuma ke guling-guling doang ya Prill? Santui itu mah aman.

Kevlar mendengus, "Emang anaknya ceroboh! Ceroboh banget. Lo nunggu taxi dimana sih? Di tengah jalan bisa sampe keserempet mobil? Besok-besok gak ada deh Prill lo naik angkutan umum. Gue bilang ke Om, sediain supir buat lo. Dan om tante harus tau kalau anaknya ini bener-bener ceroboh!" Katanya.

"Lebay banget lo ah. Gue gak papa anjir."

"Terus gimana sama yang nyerempet lo? Kabur?"

Prilly menggeleng pelan, "Gue gak tau. Kan gue pingsan. Cuma tadi kata suster ada yang bawa gue ke sini. Tapi ya gak tau orangnya siapa dan kemana sekarang,"

Baru menghentikan ucapannya, pintu ruang rawat Prilly terbuka. Menampilkan dua orang, lelaki dan perempuan. Mereka berjalan mendekati brankar Prilly, yang dimana disamping brankar juga ada Kevlar dan Elga.

Ketiganya menoleh,

"Emmm, sorry Mas, Mbak?" Kata seorang lelaki yang baru saja masuk. "Keluarganya korban?"

Kevlar mengangguk. "Iya gue keluarganya. Kalian siapa?" Matanya memicing curiga. "Lo yang nyerempet sepupu gue?"

Yang dituduh ikut memicingkan matanya.

"Hah nyerempet? Justru gue yang nolong sepupu lo. Tadi gue lagi ada di jalan yang gak jauh dari tempat kejadian sepupu lo kecelakaan ini." Dengusnya. Lelaki berpenampilan rapih dengan setelan kantornya ini melirik si korban. "Dia pingsan, di badannya juga ada beberapa luka kata dokter, dan itu gak terlalu parah. Jadi ya aman aja. Dia cuma shock," katanya lagi.

Mau tau siapa yang nolongin?

Yaps, siapa lagi kalau bukan Biru. Kebetulan tadi dia lewat di jalan yang sama. Sehabis menjemput Kaylee. Lelaki itu berinisiatif membantu Prilly ketika kecelakaan. Karena letak posisinya yang paling dekat dengan TKP. Sementara orang yang menyerempet Prilly langsung diamankan warga setempat untuk ditindaklanjuti oleh pihak yang berwajib.

"Nah bener itu, kita yang nolong Mbak ini. Kalau gak ada kita ya gak tau deh Mbak ini gimana kondisinya. Sampe pingsan di pinggir jalan," Sahut Kaylee juga. Udah nolongin malah dituduh jadi pelakunya.

Prilly mendecak tak enak. Emang si Kevlar ini mulutnya gak ada remnya. Tangannya menabok lengan Kevlar pelan. "Lo asal tuduh aja anjir, gue jadi gak enak ke mereka."

"Gue kan gak tau. Yaudah gue minta maaf, salah nebak orang." Kata Kevlar, "Emm gue Kevlar, dan ini yang kecelakaan sepupu gue, Prilly. Sorry kalau terkesan gue nuduh kalian." Kevlar mengajak Biru dan Kaylee untuk berjabat tangan. Biar lebih akrab ya Kev? Padahal udah salah menuduh orang dia.

Biru membalas jabatan tangan tersebut, begitu pun Kaylee. Walaupun kaylee rada kesal ya. "Gue Biru, ini di sebelah gue Kaylee namanya. Oiya satu lagi, semua administrasi udah selesai. Dan gue rasa mbak  ini juga udah aman sama kalian." Ucapnya, melirik Prilly lagi sejenak. "Kita pamit dulu. Semoga cepet sembuh mbak," katanya lagi kemudian menarik tangan Kaylee cepat untuk segera berlalu dari ruangan tersebut.

"Bang anjir pelan-pelan woi jalannya!" Kaylee menggerutu ketika Biru menarik tangannya begitu saja. Ngapain sih lagi buru-buru amat?

Biru melepaskan genggamannya ketika mereka sudah sampai di lobby rumah sakit. "Lama lo ah lagian jalannya,"

"Dihhhh mana ada gitu. Ngapa sih?"

"Kenapa apanya?"

"Ya kenapaa lo buru-buru gitu? Gue liat tadi juga kayanya ada yang ngelirik si mbaknya deh," Ledeknya kemudian. "Cantik ya bang, mbak yang tadi? Hahaha."

"Yeeee apan si. Gue buru-buru karena ada meeting abis ini." Balas Biru. Aneh banget Kaylee ini, malah meledeknya. Padahal dia biasa aja. Memang niat menolong. "Ayo gue anter pulang ke rumah. Abis itu gue langsung ke kantor,"

Kaylee menyengir, "Uluuu baiknya abang akohhhh hahaha."

Biru cuma memutar bola matanya malas.

Tapi bener juga sih kata Kaylee, perempuan tadi cantik juga.

❤️‍🔥❤️‍🔥





HAIII HAAIIIIII
ketemu XABIRU lagi di part 3🤪

Gimanaaaaa? Lanjutttt?

Spam komen sama kasih bintangnya dulu wkwkw

See u kleenn❤️‍🔥

XABIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang