Part 6

432 89 13
                                    

"Woiiii boss! Lo mau kemana? Abis ini ada jadwal meeting. Jadi di mohon Bapak Xabiru yang terhormat agar Anda tidak keluyuran lagi,"

Biru mendengus mendengar suara tersebut. Asisten pribadinya di kantor yang sekaligus merangkap menjadi sekretaris, orang yang selama ini sudah banyak membantu Biru dalam hal pekerjaan, kadang-kadang juga di luar pekerjaan sih. Banyak jobdesk nya emang jadi babu Biru.

"Nat, bisa diem gak? Lo atur semua meeting hari ini. Gue lagi ada kepentingan di luar. Dan satu lagi, jangan ganggu gue hari ini."

"Loh gak bisa gitu woi. Lo harus hadirlah, kerjaan juga lagi numpuk. Masa iya bossnya keluyuran? Apa kata karyawan yang lain?"

Biru mendengus lagi. Ia menendang kaki lelaki di hadapannya. Namanya Natanae Arkanae, lelaki yang sudah banyak membantu Biru. Usia mereka sama, bahkan bisa dibilang Nata inilah salah satu bestie Biru selain Rien. Ya selain bestie, Nata juga bekerja di perusahaan Biru.

"Aw, monyet anda!" Dengus Nata. Siapa lagi coba asisten yang berani ngatain bossnya monyet? Ya cuma Nata ke Biru. "Boss tapi serius lo mau keluar?"

"Iye, gue ada urusan. Lo gantiin gue di meeting hari ini ye,"

Nata mengangguk, "Boleh si. Tapi tiga hari ke depan gue cuti ye? Ada perlu mau keluar kota."

Mata Biru memicing. Apa-apan ini minta cuti si kampret? Kalau gak ada Nata yang bantu ia di kantor, ya repot juga si. Walaupun karyawannya yang lain banyak, tapi cuma Nata yang paling paham sama tingkahnya Biru.

"Dih cuti, mau kemana lo? Jangan sok sibuk lah Nat." Sahut Biru sembari merapihkan berkas-berkas di atas meja kerjanya. Sesuai janjinya kemarin, hari ini Ia akan bertemu Prilly. Tadi juga maminya udah nganterin makanan yang mau dibawa ke Prilly, tuh udah ada di atas mejanya juga.

"Nenek gue sakit, sebagai cucu yang baik, ya gue harus jenguk lah. Gak mau tau pokoknya tiga hari kedepan."

"Iye bacot ailah. Dah sana cabut, gue juga mau cabut."

Sebelum berlalu, Nata melirik bingkisan yang ada di meja Biru. "Itu makanan? Buat sape boss?" Tanyanya. Dia gak tau, soalnya emang dari tadi sibuk di ruangannya.

"Buat orang lah. Dari nyokap," Sahut Biru. Kemudian lelaki itu membawa bingkisan tersebut. "Gue keluar dulu, kalo ada apa-apa telfon aja ye nyet. Bye," katanya lagi kemudian berlenggang pergi meninggalkan ruangannya dan juga Nata yang lagi mencibir. Alamat lembur ini mah.

❤️‍🔥❤️‍🔥

Prilly sudah terduduk di sebuah kursi. Tempat janjiannya dengan Biru adalah sebuah coffeshop yang letaknya tidak terlalu jauh dari kantor Biru. Kata Prilly, biar Biru gak capek bolak-balik nganterinnya, makanya diambil tempat yang dekat dengan lokasi Biru.

Sudah sepuluh menit berlalu, Prilly masih menunggu kedatangan Biru. Kemana lelaki ini? Kok belum nongol-nongol juga.

Sembari menunggu, Prilly memainkan ponselnya. Tak lama ponselnya berdenting menandakan ada chat yang masuk.

Kirain chat dari Biru, taunya si Kevlar.

Kevlar: woi, lo jadi ketemuan sama biru? Udah apa belom? Cerita woi! Penasaran gue hahaha

Prilly mendengus. Dasar sepupu kepo!

Prilly: apan si kepoooooo anda😋

Kevlar: yeeeee awas lo ye. Pokoknya ntr kudu cerita, gak mau tau!!

Prilly: iya bacot bgt astaga keprett

XABIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang