Perempuan dengan rambut panjang itu bernama Sonomi Okozaki, satu-satunya anak perempuan dari keluarga Okozaki. Keluarga paling kaya di kota ini. Umurnya baru 17 tahun, tapi sudah sering ikut terjun dalam per-bisnisan keluarganya.
Nomi tahu keluarganya bukan keluarga biasa. Keluarganya adalah kelompok yakuza.
"Malam ini ayah dan mama ada transaksi obat sama keluarga sebelah. Jadi ya, seperti biasa mungkin kami baru pulang besok pagi. " Tuan Okozaki memulai percakapan pada sarapan hari ini.
"Jangan lama-lama ayah, ayah harus bantu Nomi mempersiapkan ulang tahun Nomi lho. " Nomi menatap kesal ke arah sang ayah yang hanya dibalas dengan kekehan gemas.
"Aduhh tentu, nona muda Okozaki ini masih saja bertingkah seperti anak kecil ya. Ayah dan mama akan pulang besok pagi, dan membantu putri kesayangan ayah menyiapkan pesta ulang tahun nomi.."
"17 April!! " kata Nomi dan sang ayah serempak. "Jangan lupa ya ayah, sudah janji lho..." Nomi tersenyum. "Tidak lupa dan tidak akan pernah lupa sayang... " Tuan Okozaki mengusap kepala sang anak pelan.
"Abang kenapa natap ayah sama adek begitu? " Nyonya Okozaki menatap wajah anak sulungnya. "Emang abang natap gimana, orang abang biasa aja juga. " Rey mengunyah sarapannya kesal.
"Abang cemburu kah?? ngapain cemburu begitu sih, kalian itu sama-sama kesayangan kami, nak. Tidak ada yang dibedakan antara kalian. Ayah juga sayang Rey kok, dan itu pasti. " Sang ibu terkekeh, mengusap rambut putra sulungnya itu.
•••
Malamnya, seperti rencana sang kepala keluarga Okozaki. Transaksi jual-beli Narkotika di mulai.
"Tolong nanti saat di perjalanan menuju tempat transaksi, truk obat di tempel terus. Jangan jauh-jauh dari sana. Yang di depan jaga depan, Yang belakang jaga belakang. Pokoknya kayak biasanya aja, ngerti? "
"Ya, tuan kami mengerti. "
"Ayah, ayah ga bawa bang Rey? Bang Rey kan udah gede, harusnya abang ikut biar tahu tugas-tugasnya nanti sebagai kepala keluarga. " Nomi menatap ayahnya yang sedang bersiap di depan cermin.
"Enak aja semprul, abang ada kerjaan di luar kota tau. Kamu seenaknya nyuruh ayah ngajak abang. " Sang ayah hanya tersenyum tipis.
"Iya Nomi, abangmu ayah suruh ngurusin transaksi yang di luar kota. Soalnya hari ini dua transaksi itu harus udah selesai. Nomi jadi sendiri gini, maaf ya. Nomi gapapa kan sendirian? "
"Gapapa banget ayahh, Nomi juga udah gede kalii, ditinggal sendiri gini doang masa takut. "
"Ya udah bagus deh, kalo butuh apa-apa panggil bibi ya. Ayah sama mama pergi dulu. See you in the morning Sonomi Okozaki. "
"See you ayahh"
Jalanan kota di malam hari sangat sepi apalagi dini hari begini. Semua orang sudah terlelap kecuali penguasa kegelapan seperti keluarga Okozaki. Semuanya berjalan lancar hingga penyergapan terjadi.
Client yang memesan narkotika ternyata seorang anggota kepolisian. Tidak, bukannya mereka tidak mencari tahu dulu. Orang yang ditugaskan untuk mencari informasi tentang sang client ternyata berkhianat dari keluarga Okozaki.
"Angkat tangan tuan Okozaki, anda dan keluarga anda telah di kepung. "
"Anjing! kenapa bisa ketahuan. " desis sang kepala keluarga.
"Itu tanyakan saja pada bawahanmu yang berkhianat ini, Okozaki... "
"Tapi dengan berkhianat nya saya bapak berhasil menyelesaikan tugas kan? seharusnya bapak berterima kasih... " Seseorang keluar dari mobil polisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family(?)||RionCaine
Fanfiction"Tunggu kenapa aku curhat pada kalian?? Kalian siapa?! " "Kamu Sonomi Okazaki, kan? Perkenalkan saya Rion Kenzo, dan yang berambut merah di sebelahmu dia Caine Chana wakil sekaligus kekasih saya. " "TMI banget... " ...