CHAPTER XV: Todo(?)

410 72 10
                                    

Terhitung sudah 3 tahun Lili dan Caine pergi dari TNF. Kini anak yang di kandung Caine juga sudah menginjak usia 3 tahun. Namanya Caine Todosamaku, nicknamenya Bokem kalo kata Lili. Nickname aslinya? kalian bisa memanggilnya Todo.

"MAMIII KAK LILI NAKALL!! MASA TODO DI TOYOL(baca:toyor) KEPALANAAA!" Adu Todo, ia berlari ke dapur di mana maminya sering berada.

"Hehh, cepuan siapa yang ngajarin?! Engga mii! Todo boong!" Lili ikut lari mengejar Todo. Di usianya yang sudah 22 tahun ini, bertengkar dan menjaili balita masih menjadi kegemarannya.

"Lili, adeknya jangan di jailin terus dong... Mami lagi masak ini, Todo juga jangan lari-lari di dapur, bahaya nak. Ada minyak sama air panas, main sama kak Lili dulu ya nak?"

"Sini kamu ih!" Lili akhirnya bisa menangkap Todo. Ia menggendong Todo menjauh dari mami nya yang sedang sibuk memasak makan malam mereka. "Mami lagi sibuk, kamu sama kakak dulu!"

"GAMAUUU IHHH! KAKA JELEKKK TODO TIDAK SUKAAA!" Wajah Lili mendapat pukulan yang cukup keras dari Todo. Lili seketika diam, ia menunduk. Todo yang merasa aneh dengan perlakuan kakaknya itu mendadak ikut diam.

"Kaka? Todo pukulna telalu kencang ya? Kaka sakit? Maafkan Todo..." Tangan mungil Todo berusaha mengangkat wajah Lili yang menunduk. Merasa usahanya tidak berhasil, mata Todo mulai berkaca-kaca.

Baru saja Todo akan mengeluarkan  tangisannya, Lili langsung membekap mulut Todo. "Ga usah nangis kamu bokem, Kakak gapapa. Jangan nangis ya?" Ucap Lili sedikit panik.

"Udah main dulu disini. Kakak masih ada kerjaan, nih gambar di sini!" Lili meletakkan Todo di ruang tengah. Ia memberikan secarik kertas dan pensil warna pada Todo.

Sementara Todo sedang asik menggambar di kertas, Lili menatap layar laptop miliknya. Di sana terpampang jelas 5 tiket pesawat menuju kota dimana Caine berasal. Benar, kota yang 3 tahun lalu di tinggalkan oleh Lili dan Caine.

Tujuan utama Lili kembali sih hanya untuk urusan bisnis. Jujur saja, ia masih enggan menemui mereka lagi. Tapi mau tidak mau, demi memperluas koneksi dalam bisnis ilegal EVT ia harus kembali ke kota itu. 30 menit sendiri Lili menatap lekat layar di depannya.

"Kenapa laptopnya di liatin terus? Lili liat apa sih emang?" Tanya Caine sambil meletakkan masakannya malam ini. Lili hanya diam, ia masih berkecamuk dengan pikirannya.

Merasa tidak mendapat jawaban, Caine menghampiri Lili. Ia mengelus lembut kepala putrinya. "Kenapa Lili liatin mulu tiketnya?"

Lili menatap maminya sedih, "Mami yakin mau balik ke mereka besok? Lili masih ga terima mi..." Caine terkekeh mendengarnya, ia menggeleng gemas.

"Udah tiga tahun Li, Mami udah ngerasa cukup untuk mereka belajar dari kesalahan mereka. Kasian juga mereka pasti kena marah Rion mulu. Kamu tau gimana papi mu kalo emosi kan? Apalagi selama ini mami ga ada di samping dia, makin meledak-ledak itu pasti."

"Yaudah... Tapi mami kalo di apa-apain lagi Lili bakal culik mami, ga akan Lili balikin sampe kapanpun!"

"Astaga... bisa ilang kepalamu Li sama Rion. Mami denger dari Pip, katanya besok kamu kesana juga karena mau kerja sama sama TNF, itu beneran?"

Lili mengangguk, "Iya mi, aku denger katanya mereka susah dapet relasi di dalam kota. Semua fraksi di sana udah kerja sama sama si SG-SG itu lho mi. Dan salah satu syarat kerja sama sama mereka itu ga boleh ada kerja sama dengan TNF."

"Rion pasti lagi pusing banget sekarang... semoga dia baik-baik aja.."

"Iya, aku kasian sama papi. Makannya nawarin kerja sama, walau aku masih kesel sama anomali-anomali peliharaannya papi sih"

Family(?)||RionCaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang