Pukul 09.00 pagi, Lili baru bangun dari tidurnya. Setelah perjalanan panjang di pesawat bersama mami nya, akhirnya seminggu yang lalu Lili dan Caine berhasil selamat sampai tujuan.
Lili mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Walaupun sudah seminggu disini, rasanya seperti mimpi bisa kembali ke rumah ini. Benar, Lili kembali ke rumahnya dulu. Rumah dimana ia tumbuh bersama kakak laki-lakinya. Rumah yang banyak memberikan kenangan manis dan pahit bagi Lili.
Tak banyak melamun, Lili segera turun dari tempat tidurnya. Ia yakin mami nya kini sedang sibuk memasak sarapan di dapur.
"Pagi mami!" Sapa Lili segera setelah ia sampai di dapur. Lili mengecup singkat pipi mami kesayangannya itu.
"Hari ini kamu jadi ketemu sama temenmu itu?" Tanya Caine, tangannya masih sibuk mengaduk masakannya pagi ini.
"Jadii, mami mau ikut?? Aku ga tega ninggalin mami tau. Di rumah sebesar ini sendirian ga enak, Lili dulu sering ngalamin soalnya."
"Boleh, selama Lili ga merasa keberatan kalo mami ikut." Kata Caine sambil memberikan sepiring omelete pada Lili.
"Engga lah! Kalo Lili keberatan Lili ga mungkin ngajak mami!"
"Oke kalo gitu, di makan sarapannya, keburu dingin. Mami mandi dulu ya, kamu juga habis sarapan langsung mandi!" Setelah mengatakan itu, Caine segera pergi untuk mandi.
Setelah acara sarapan dan mandi pagi hari ini, akhirnya Lili dan Caine berangkat menemui teman Lili di kota ini. Kata Lili sih, ia ingin membicarakan masalah pekerjaan dengan temannya itu.
Kini sampailah mereka di sebuah gedung bernuansa putih. Begitu memasuki gedung tersebut mata mereka di sambut dengan tulisan besar 'EVT Pharmacy' terpampang jelas di tembok belakang meja resepsionis. Belum sempat melangkah kesana Lili dan Caine sudah di buat berhenti karena melihat dua orang menunduk dalam kepada mereka.
"Selamat datang kembali, ketua. Sudah lama sekali tidak melihat anda." Sapa salah satu dari mereka.
"Angkat kepalamu, jangan sampai ada yang lihat direktur EVT menunduk pada orang tidak di kenal, Pip." Lili melirik sekilas ke arah orang itu. "Kau juga, Reion. Aku tidak mau identitas ku terbongkar." Lanjut Lili.
Caine menatap tidak percaya ke arah Lili, 'How the fuck?' Batin Caine. Yang di tatap hanya diam, tidak keberatan di tatap dengan begitu intens oleh mami nya.
"Ayo pergi, rapatnya akan segera di mulai, kan?" Lili berjalan duluan, tangan kanannya menggandeng tangan Caine dengan erat. "Aku mampir ke ruang kerjaku dulu, kalian bisa duluan nanti." Ucap Lili di tengah-tengah perjalanan.
"Baik." Jawab Pip dan Reion bersamaan. Mereka akhirnya berpisah di sebuah pertigaan lorong. Caine dan Lili pergi ke kanan sementara Pip dan Reion pergi ke kiri untuk masuk ke lift.
Hening menyelimuti Lili dan Caine di dalam ruangan itu. Lili melepas jasnya, membuangnya begitu saja ke sofa di sana. "Li?" Panggil Caine dengan ragu-ragu, nada bicaranya terkesan seperti bertanya pada Lili.
"Ya mami, mau tanya apa? Lili siap jawab. Lili tau mami pasti bingung banget kenapa Lili tiba-tiba di panggil ketua sama mereka. Ya kan?" Kata Lili sambil duduk di kursi kerjanya.
"Mami inget jeda waktu pas mami cari orang yang namanya Sonomi?" Caine mengangguk, ia mendengarkan dengan saksama. "Mami sama Papi ga bisa nemuin aku selama 5 bulan kan dulu? Padahal di surat yang dikirim bang Rey seharusnya aku sudah sampai."
"Nah 5 bulan itu aku balik ke kota ini mi, Lili berusaha bentuk kelompok underground yang sistemnya mirip sama Okozaki, yaitu Yakuza. Namanya Evil Lotus, aku menyingkatnya EVT. EVT punya bisnis di bidang obat-obatan, dan perusahan inilah yang memproduksi obat-obatan itu. Baik itu obat yang legal maupun ilegal."
![](https://img.wattpad.com/cover/366050994-288-k781096.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Family(?)||RionCaine
Fanfiction"Tunggu kenapa aku curhat pada kalian?? Kalian siapa?! " "Kamu Sonomi Okazaki, kan? Perkenalkan saya Rion Kenzo, dan yang berambut merah di sebelahmu dia Caine Chana wakil sekaligus kekasih saya. " "TMI banget... " ...