CHAPTER I: Nama baru

3.3K 244 19
                                    

Begitu kenangan buruk yang diingat Nomi kembali di ceritakan. Kedua lelaki dewasa di sebelahnya menatap penuh iba kepadanya. "Lalu sekarang dimana abangmu itu, Kenapa dia mengirim mu kemari?" Pria berambut ungu memecah keheningan dengan suara baritonnya. Nomi diam seolah belum siap bercerita kembali.

"Setahun setelah ayah dan mama di hukum mati, keluarga Okozaki melanjutkan bisnisnya seperti sebelumnya namun dengan nama baru, Takahashi. Bang Rey menggantikan ayah sebagai kepala keluarga sekaligus ketua Takahashi. Kecerobohan yang sama dilakukan oleh bang Rey, dia terlalu percaya pada orangnya."

"Kami kembali menjadi buron. Lalu bang Rey, dia mendapatkan kabar polisi akan melakukan penggrebekan ada mansion kami. Tanpa pikir panjang ia langsung memesan tiket pesawat dan mengirim ku kemari dengan beberapa anggota Takahashi. Aku tidak tahu kenapa aku dikirim kemari jadi yah beberapa hari ini aku jadi gelandangan di kota. " Nomi menjelaskan.

"Lalu dimana anggota yang bersamamu? seharusnya mereka menjagamu kan, tapi saat kita bertemu kamu sendirian. Bahkan hampir di lecehkan.. " Kini pria cantik berambut merah bertanya. 'Suaranya sangat lembut... seperti mama.' batin Nomi.

"Mereka entahlah, kabur maybe? Siapa yang mau menjaga nona dari keluarga yang sudah hancur?" kata Nomi. "Lebih tepatnya sih sepertinya tidak mau menjagaku karena mereka tidak akan di gaji oleh bang Rey, kan bang Rey sudah di tangkap." lanjutnya acuh. Mereka bertiga diam, sunyi menerpa.

"Tunggu dulu, kenapa aku malah curhat pada kalian?? " Sadar Nomi. "Kalian siapa?! " Nomi berteriak. "Woah santai, aku mau tanya dulu ke kamu. Nama kamu siapa? " Surai merah kembali bertanya.

"Apa urusannya dengan kalian, kalian sedang mencari seseorang memangnya? "

"Exactly, kami mencari perempuan dan ciri-cirinya persis seperti dirimu nona. Jadi jika kamu ga keberatan may i ask your name?"

"Sonomi Okazaki." jawab Nomi singkat. "Really? nama yang kami cari selama ini, akhirnya ketemu. " Si rambut merah tersenyum lega. "Kalian cari aku?? Ga salah nih? "

"Bener kamu kok, abang mu namanya Reyuki Okozaki kan? " suara bariton kembali menginterupsi. "Kok tau? bapak dukun ya?! " Makin random kayaknya, maklum efek stres. "Dukun mana pake setelan begini buset, ada-ada aja pikiran lu. " ucap si surai ungu tidak terima. Nomi hanya tersenyum singkat meladeni candaannya.

"Sonomi Okozaki betulan kan? Kenalin saya Rion Kenzo ketua dari TNF, dan yang rambut merah di sebelahmu dia Caine Chana wakil sekaligus partner hidup saya. " pemilik surai ungu menjelaskan, namanya Rion. Sedangkan pria cantik berambut merah tadi Caine, tersipu malu di kenalkan sebagai partner hidupnya. "TMI* banget anjir... " sarkas Nomi.

"Tadi pak Rion bilang TNF kan ya? anda kenalan bang Rey kah? "

"Tepat sekali, saya ga biasanya langsung ngasi tahu kalau saya ketua TNF, berhubung saya kenal sama abangmu saya pikir ga masalah langsung kasih tahu ke kamu. "

"Begitu ya, anyway kenapa bapak nyari aku ada perlu apa? "

"Itu saya jelaskan nanti, sekarang kamu ikut ke rumah saya dulu. Bahaya ngomongin tentang dunia bawah di publik begini. " jelas Rion singkat. "Okay, aku udah sering denger nama kalian juga. Maybe i can trust you for now.. "

•••

Tiga orang itu kini berada dalam satu mobil. Berjalan menuju kediaman Rion. Tidak ada percakapan di antara mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. "Em, Nomi can i ask you?" Caine sedikit menengok ke belakang. "Sure, mau tanya naon? " Nomi bersender pada jok mobil.

"Umurmu berapa sih? "

"18, tahun ini 19 kalo masih hidup. "

"Hush mulutnya masih muda udah ngomongin kematian. " Rion yang sibuk menyetir ikut berkomentar, Nomi yang mendengarnya hanya acuh. Umur tidak ada yang tahu kan.

Family(?)||RionCaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang