CHAPTER XVI: Welcome back

236 57 10
                                    

Lili meregangkan tubuhnya. Semalaman ini dirinya tidak bisa tidur sama sekali. Ya, bisa dibilang dia sedikit khawatir dengan pertemuannya pagi ini dengan 'keluarga'nya dulu.

Jam menunjukkan pukul 05.30 pagi, sedangkan pertemuannya ada di pukul 09.00 pagi. Artinya, ada 3,5 jam lagi sebelum ia harus berangkat.

Mengesampingkan perasaan cemasnya, Lili akhirnya memutuskan untuk membuat secangkir kopi pagi ini. Sembari menunggu airnya panas, Lili kembali membuka dokumen kerjasama nya untuk pagi ini. Memastikan tidak ada kesalahan di dalamnya.

"Loh, udah bangun Li? tumben... mana udah bikin kopi lagi" suara Caine memecah fokus Lili. Lili segera tersenyum pada Caine, lalu menyapanya.

"Pagi mami, hehe kebetulan aja bangun pagi. Mami mau kopi?" Lili mencoba mengalihkan topik. Jika mami nya tau dia sebenarnya belum tidur, Lili yakin ceramah mami nya akan lebih panjang dari pada amanat pembina upacara di sekolahnya dulu.

"Jangan kopi, mami mau teh aja. Minta tolong buatin, boleh?"

"Okay mamiii, di tunggu pesanannya ya!"

Tak terasa waktu terus berjalan. Kini jam sudah menunjukkan pukul 08.45. Lili dan rombongannya segera bersiap menuju tempat pertemuan yang telah di sepakati.

Sebelumnya Lili melakukan briefing pada beberapa anggotanya yang ikut. "Agenda hari ini udah pada tau kan? Gue ga minta something special, gue yakin lo semua udah jago lah. Just do it as usual. Got it?"

"Yes, ma'am." jawab mereka.

"Okay good, langsung masuk mobil. Radio on semua, kagak ada yang off ya jing. Langsung jalan."

Dengan total 4 mobil berseat 2, Lili dan rombongannya membelah jalanan pagi ini yang lumayan padat. Oh ya, Caine dan Todo juga ikut dalam pertemuan ini. Rencananya sih emang mau ngembaliin istri beserta anak dari bapak Rion ini.

"Mami aman? butuh sesuatu ga?" tanya Lili khawatir, Lili melihat mami nya terus menggosok kedua telapak tangannya.

Caine menggeleng, lalu tersenyum. "Aman, mami gapapa. Cuma nervous dikit, it's been a while..."

Mendengar mami nya berbicara seperti itu, Lili tiba-tiba ikut gugup. Okelah misal nanti papi nya mukul Lili karena bawa kabur istrinya. Kalo mami ikutan di pukul? Lili pukul papi nya balik, walau taruhannya nyawa.

•••

Rion dan anak-anaknya sudah sampai duluan di lokasi. Sudah 15 menit mereka menunggu. Mereka menunggu dengan sabar, walau hati mereka penuh dengan ketidak tahuan. Siapa yang akan mereka temui hari ini? Kerjasama bisnis apa? tidak ada yang tahu kecuali Rion.

Beberapa menit setelahnya rombongan mobil berwarna hitam dengan model yang sama datang. Setelahnya rombongan itu mendekat pada Rion dan anak-anaknya.

"Pagi pak Rion, long time no see ya?" Lili tersenyum tipis. Ekspresi Lili berubah, menatap barisan di belakang Rion.

"Oh, long time no see buat kalian juga." lanjutnya dingin. Yang di sapa hanya diam mematung, menatap tidak percaya pada Lili.

Tiba-tiba Echi maju, menarik kerah Lili tanpa alasan. Anggota Lili sudah bersiap mengangkat pistolnya, tapi Lili menahannya dengan isyarat tamgan.

"ANJING LO, LO BAWA KEMANA MAMI GUE??! LO PIKIR KEREN KABUR-KABURAN GITU?!" Echi berteriak pada Lili. Lili hanya menatap datar.

"Mami lo? mami gue. Ga ada anak yang nyudutin maminya sendiri. Buat itu sih jelas keren lah, gue menghindarkan mami dari manusia-manusia toxic macam kalian. Yang dateng pas ada butuhnya doang." Jawab Lili santai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Family(?)||RionCaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang