Matahari menampakkan sinarnya begitu pula dengan jisung yang mulai menggeliat kecil terbangun dari tidurnya, menengok ke arah kanan dan menemukan kedua orang tuanya yang masih tertidur pulas.
“Buna morning” Ujar jisung menyandarkan pipi gembulnya ke pipi jaemin sambil menguap kecil.
Tak ada sahutan dari jaemin bahkan jeno yang saat ini jisung raba permukaan wajahnya. “Yayah bangun” Ujarnya dengan suara serak khas bayi baru bangun tidur
“Come here sayang” Ujar jeno mengangkat dan menaruh jisung di atas tubuhnya agar tak membangunkan jaemin.
Jeno mencium setiap inci wajah anaknya dan dibalas jisung dengan kecupan imut di pipi jeno
“Jangan bangunin buna ya, kasian buna capek” Lanjut jeno membuat jisung mengangguk kecil lalu memeluk leher jeno sambil menyembunyikan wajah bantalnya di ceruk leher sang ayah
“Kok tidur lagi sih dek, tadi gencar banget bangunin ayah” Ujar jeno menepuk pantat jisung pelan sambil sesekali mengelus pundak kecil anaknya
“Yayah jangan bicara terus nanti buna bangun” Tangan kecilnya membungkam mulut jeno agar ayahnya itu tak banyak bicara sedangkan jeno hanya menertawakan tingkah jisung
“Jiji?” Suara serak jaemin menyapa telinga dua orang yang tengah memeluk satu sama lain dibelakangnya.
“Tuhkan yayah bicara terus, jadi buna bangun deh”
“Kok ayah sih dek, kamu yang banyak gerak jadi buna kesenggol”
Jaemin yang mendengar suara berisik dari belakang punggungnya segera memutar badan sambil mendekatkan diri ke arah jeno serta jisung
“Ada apasih kesayangan buna pagi-pagi udah ribut” Jaemin memeluk kedua orang tersayang nya dan ikut menduselkan wajahnya ke ceruk leher jeno seperti yang jisung lakukan.
Satu tangan jeno masih mengusap punggung kecil jisung sedangkan satu tangannya lagi ia gunakan untuk mengusap punggung jaemin. “Hari ini kita cari makan di tempat car free day aja bun, sekalian olahraga pagi”
“Mau, emang masih ada jam segini ay?” Tanya jaemin sedikit mendongak. “Masih pagi ini, liat si adek aja masih males bangun”
“Jiji bangun duluan yayah” Jeno tergelak saat mendengar bantahan dari anaknya
“Nunggu apalagi ayo siap-siap keburu makin siang” Mereka bertiga bersiap pergi olahraga sambil membeli sarapan pagi
Suasana di cfd lumayan ramai, jiji yang semangat berjalan hampir terdesak di kerumunan orang. “Jiji mau ice cream”
“After jiji breakfast kita beli sama-sama okay ?” Ucap jaemin. “Yippee, thank you buna”
Keluarga kecil itu memutuskan untuk sarapan bubur ayam lesehan, jeno memesan dua porsi besar dan satu porsi kecil untuk jisung
“Halo adek bayi” Sapa jisung pada salah satu keluarga yang juga makan disana dengan bayi yang di tidurkan di sebelah jisung.
“Eits jiji gak boleh pegang, izin dulu sama ibu nya” Jaemin menahan tangan jisung yang akan memegang sang bayi, mengelap tangan jisung dengan tisu basah saat sang anak meminta izin pada ibu bayi.
“Excuse me ibu bayi, jiji mau pegang dedek bayinya apa boleh?” Tanya jisung dibalas senyum ramah dari keluarga bayi mungil itu. “Tangan jiji sudah bersih kok ibu bayi, tadi sudah di lap sama buna nya jiji”
“Yaampun boleh sayang, lucu banget kamu” Perempuan itu mendekatkan jisung pada bayinya, dengan cepat jisung mengusap pipi sang bayi dengan pelan.
“Dedek kamu lucu banget sih, nama aku jisung” Bayi yang diajak bicara jisung hanya tertawa kecil dengan kaki yang menendang keatas
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family Is An Actor | NOMIN
Romance[MPREG] [FLUFF] Isinya tingkah imut jisung yang masih toddler bersama kedua orang tuanya yang bekerja sebagai aktor. Cerita keluarga bahagia !