agenda 1

1.4K 177 2
                                    

"Adek nanti waktu buna sama yayah sudah selesai kerjanya mau bersepeda bersama? Tidak mau jalan-jalan saja?" pertanyaan jaemin membuat tubuh mungil jisung menggeliat pelan berbalik arah menghadap buna nya

"Iya bersepeda buna!!" Jisung memeluk jaemin yang tengah terlentang dengan erat. "Kiss buna dong"

Sebelum jeno mencium bibir jaemin, jisung lebih dulu mencium seluruh wajah buna nya dan tak menyisakan satu inci pun untuk sang ayah

"Itu punya ayah!" Jeno melihat anaknya dengan tatapan sinis lalu membelakangi dua orang tersayangnya bermaksud untuk pundung pada jisung

"Iya yayah, berdua berdua sama jiji juga, ayo kiss buna lagi!! Orang yang sudah tua tidak boleh menangis nanti air matanya habis" Tawa kencang kedua orangtuanya membuat jisung ikut tertawa kecil lalu berguling memeluk ayahnya dengan erat

"Adek sudah ngantuk ya?" Jaemin mengusap lembut kepala jisung dengan lampu yang temaram dan hanya lampu kamar yang menerangi mereka bertiga

"Buna, kenapa mata bisa tertutup dan terbuka seperti pintu?" pertanyaan random jisung baru saja dimulai, artinya jisung akan terlelap beberapa menit lagi.

"Kenapa ya, soalnya di mata adek ini ada otot sama syaraf makanya matanya bisa tertutup dan terbuka seperti pintu" jawab jaemin seadanya

"Coba adek tanya, kenapa adek bisa keluar dari perut buna?" Wajah jisung berubah kaget saat mendengar ucapan ayahnya

"Jiji keluar dari perut buna? Jiji dimakan buna?" Percakapan hangat setiap harinya selalu membuat rumah keluarga kecil ini ramai akan tawa dari si kecil jisung

"Jiji pernah ada disini, nendang terus di perut buna" Jaemin membawa tangan jisung ke arah perutnya lalu si kecil mengusap nya perlahan membuat tawa geli jaemin kembali terdengar

"Jiji nakalin buna?" Gelengan dari jaemin membuat jisung berhenti mengusap perut jaemin dan beralih terlentang dengan kedua tangan kecilnya mengusap pelan pipi kedua orang tuanya

"Ay tolong suhu ac nya turunin biar adek nggak bangun waktu malem" bisik jaemin saat melihat anaknya mulai terlelap

"Adek mau dipindah di pojok kasur nggak bun? aku pasang bedrail deh biar aku bisa meluk kamu" Lagi lagi jeno mulai iri dengan anaknya yang leluasa memeluk jaemin.

Jaemin mengangguk pasrah saat jeno mulai memasang bedrail dengan perlahan lalu memindahkan jisung di pojok samping jaemin.

"Istirahat sayangku, besok kita ada acara award jangan sampe kecapean" Jeno mulai mengusap pelan punggung jaemin saat buna nya jisung itu berbalik badan ke arah jeno dan memunggungi si kecil yang tengah tertidur pulas

"Nighty night yayah, I love you more than anything" ucap jaemin sebelum merasakan kecupan di seluruh wajahnya sebagai balas dendam jeno kepada sang anak yang tadi tak memberinya kesempatan untuk mengecup pria manis nya satu ini. "I love you more, sayangku."

🐶🐹🐰

Sayup-sayup terdengar suara jisung tengah bermain dengan karin di belakang rumah dengan cuaca yang lumayan bagus untuk bermain kejar-kejaran pada sore hari ini.

"Baik-baik sama riri ya adek? Ayah sama buna pergi bekerja dulu, maaf ya hari ini adek tidak bermain sama ayah dan buna" Pelukan hangat diberikan jaemin pada sang anak yang hanya mengangguk lucu sambil menepuk kecil punggung buna nya

"Superhero nya ayah sama buna harus bisa bersabar ya, nak?" Kini jisung berada di gendongan jeno, buah hati mereka tampak tersenyum ceria kala sang ayah menasehati agar jisung tak nakal saat bersama karin

"Jiji understand yayah,buna! Semoga yayah sama buna dapat piala lagi seperti yang di lemari kaca, nanti jiji mau taruh disana, pinky promise yayah?" Jisung mengangkat jari kelingking mungilnya ke hadapan wajah jeno dan dibalas jeno dengan mengaitkan kelingkingnya membuat semua nya tertawa manis

My Family Is An Actor | NOMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang