Suara bising jalanan kota di sore hari cukup membuat mobil yang dikendarai jeno bersama keluarga kecilnya itu terkena macet. Mereka bertiga berencana untuk pergi ke hotel yang sudah di sewa oleh renjun dan guanlin untuk acara pernikahan mereka besok pagi.
"Karin jadi di jemput ay?" Jaemin berucap setelah menghela nafas kecil melihat mobil mereka yang bergerak secara lambat
"Nggak bun, karin udah disana sama vidya malahan" Jeno mulai menjalankan mobilnya saat arus lalu lintas mulai lancar kembali
"Buna, jiji lapar mau mam" ucap jisung di belakang kemudi dengan bibir yang mencebik kecil karna bosan sedari tadi belum sampai di tempat tujuan. "Sabar ya sayang, sebentar lagi sudah mau sampai"
Benar saja, setelah menempuh waktu cukup lama akhirnya mobil jeno memasuki area hotel. "Cimittt"
Karin berlari hanya untuk mengambil jisung dan menghiraukan dua orang yang sibuk mengambil barang-barang di bagasi mobil
"Jiji lapar sekali riri" bisik jisung lalu melihat karin dengan tatapan sayu seperti memohon agar segera masuk ke dalam hotel dan makan. "Kak aku bawa jiji ke dalem ya? Biar makan sama riri"
"Di dalem ada tempat makan khusus anak kan?" Jaemin berjalan menenteng tote bag perlengkapan jisung menghampiri karin yang akan berjalan masuk. "Ada kok, barusan chenle makan juga sama kak haechan di resto hotel"
"Nanti mam nya jiji kasih sayur ya rin, dikit juga gak papa asal anaknya makan sayur" ucapan jaemin mendapat balasan jempol dari karin setelah itu jaemin serta jeno menaruh barang mereka terlebih dahulu ke kamar yang sudah renjun siapkan
"Lah kok cuma kalian, jiji kemana?" ucap renjun setelah menghampiri keduanya memberikan kunci hotel serta memberi jadwal make up besok pagi kepada jaemin
"Barusan dibawa karin makan di resto hotel, anaknya laper abis kena macet" ucap jaemin lalu beralih menyapa orang tua renjun dan guanlin terlebih dahulu, pertanyaan yang diberikan mereka sama yaitu mencari keberadaan si kecil jisung
"Jiji nya lagi makan sama karin om" balas jeno saat ditanya oleh ayah dari renjun. "Yaudah kalian juga makan gih, biar nanti kita istirahat nya nggak kemaleman"
Mereka berdua akhirnya pamit ke kamar untuk menaruh barang bawaan dan kembali ke bawah menuju resto yang sudah ramai akan keluarga besar dari renjun serta guanlin
"Bunaaa, yayahhh" Jisung melambai kecil memberi isyarat orang tuanya agar mereka berdua segera menghampiri dirinya.
"Jiji mam nya sudah habis, jiji boleh bermain di sana tidak buna? Bersama chenle dan papa mark" Baru saja orang tuanya duduk di meja makan dan baru saja jisung menelan suapan terakhirnya, anak kecil itu sudah tidak sabar bermain dengan teman baiknya
"Jiji minum dulu, terus duduk dulu beberapa menit biar makanan di perut jiji bisa istirahat di dalam sini, nanti setelah makanan yang jiji makan sudah selesai istirahatnya jiji boleh bermain bersama chenle" jelas jaemin
"Memangnya mam juga butuh istirahat seperti jiji?" tanya jisung sambil mengusap perut ndut nya yang telah terisi penuh oleh makanan berat sedangkan vidya dan juga karin hanya tertawa gemas menyaksikan jisung dengan segala keingintahuannya
"Iya dong, kalau mam nya tidak istirahat nanti mam nya kecapean terus mereka marah sama jiji setelah itu jiji perutnya jadi sakit deh, jiji mau perutnya sakit?" kali ini jeno ikut nimbrung dalam percakapan dua orang tersayang sambil melihat jisung yang telah meneguk air minumnya hingga habis
"Tidak mau yayah, kalau begitu mam baik-baik didalam sini jangan jahat-jahat sama jiji ya?" Jisung berucap sambil mengusap perut gembulnya yang telah terisi banyak makanan sehat di dalamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family Is An Actor | NOMIN
Romance[MPREG] [FLUFF] Isinya tingkah imut jisung yang masih toddler bersama kedua orang tuanya yang bekerja sebagai aktor. Cerita keluarga bahagia !