Kaki kecil jisung melangkah pelan sambil membawa air hangat dan washlap menuju kamar jaemin yang tengah terbaring lemah di tempat tidur
“Yayah, airnya tinggal sedikit karna jiji bawanya tidak hati-hati dan tumpah… ini berat sekali loh jiji tidak sanggup” Jeno menaruh bubur yang ia bawa dari dapur dan segera mengambil alih jisung dengan baju yang sudah basah karna air hangat untuk menyeka buna nya
“Good job jiji, kalau begitu besok airnya dikurangi sedikit biar jiji tidak susah bawanya oke?” Kepala kecil itu mengangguk sambil mengusap kedua tangannya di sekitar baju yang terlanjur basah
“Okey Yayah, sekarang jiji mau membersihkan airnya dan berganti baju” Jisung berlari kecil ke arah dapur, membawa kain lap yang entah asalnya darimana lalu mengelap kekacauan yang ia buat barusan meskipun masih banyak air yang masih belum hilang akan tetapi jeno memberikan tepukan kecil untuk mengapresiasi anak tunggalnya ini
“Terimakasih ya adek, sekarang waktunya suapin makan sama kompres kening buna biar buna cepat sembuh” Jeno serta jisung akhirnya menghampiri jaemin yang masih tertidur pulas sesekali mengerang kecil karna pusing yang melanda
Kemarin sekitar pukul 2 pagi jeno merasakan hangat saat jaemin mendusalkan dirinya ke badan suaminya dan saat itulah jeno siap siaga membawa jaemin menuju kamar di lantai bawah, mencari obat penurun panas hingga menelepon dokter keluarga untuk kesini siang nanti
“Jiji mau suapin buna juga!” Jisung berlari kecil dengan masker anak-anak sebab buna nya itu takut jisung akan tertular jika dekat dengan dirinya
“Ayah nanti malem harus flight ke milan kan? Maaf ya belum aku siapain bajunya” Jeno mengernyitkan dahinya dengan pandangan kesal. “Kamu masih sakit jangan pikirin itu dulu lah, habis ini aku suruh vidya cancel aja nggak jadi berangkat”
“Kan kamu udah ambil tawaran job nya, nggak perlu khawatir sayang, aku cuma demam biasa… nanti malah ngeluarin uang lagi buat bayar denda, berangkat ya?” Jeno tak menjawab ucapan jaemin ia berdiri mengambil mangkuk kosong bekas bubur dan berjalan keluar tanpa adanya percakapan diantara mereka berdua
“Adek, ayah nggak mau kerja, marahin ayah dek” Jisung mengangguk pelan setelah menaruh kompres di dahi jaemin dan saat itulah ayahnya kembali ke dalam kamar
“Jangan ya dek ya” ucap jeno seketika membuat jaemin tergelak lepas, nada yang diucapkan jeno sama persis seperti sound tiktok yang lagi trending akhir-akhir ini
“Yayah harus bekerja, jiji bisa jagain buna!!” pekik jisung mencoba membuat mimik wajah marah agar jeno mematuhi ucapannya. “Ayah juga mau jagain buna”
“Ayah kan disana cuma 5 hari, ayo dong ayah… buna besok juga sembuh kok nanti kita video call deh kalo ayah nggak percaya” pinta jaemin yang kini berada di kubu jisung, bahkan keduanya menampilkan mimik wajah memohon sama persis membuat jeno menggeleng pelan melihat kelakuan dua kesayangannya
“Jadi ayah diusir dari rumah?” tanya jeno membuat alasan lain agar dirinya bisa membatalkan kontrak kerjanya yang ada di milan
“Bukan ngusir! Buna cuma mau ayah hemat meskipun uang ayah nggak bakalan habis kayak duitnya para pembaca book jiji, berangkat ya?” Pada akhirnya jeno harus mengalah dalam hal ini, ia segera menyiapkan perlengkapan yang akan dibawa ke milan sedangkan jaemin sibuk berbincang di seberang telepon dengan karin
“Karin bulan ini free kok jadi kakak tenang aja! Besok karin dengan senang hati tidur disana sambil jagain kak jaem” ucap karin saat jaemin menghidupkan loudspeaker yang ada di ponselnya. “Iya deh kalian menang”
Siang berganti dengan malam dan jisung sudah terlelap nyenyak di samping buna nya sedangkan jeno tengah sibuk membawa kopernya ke dalam bagasi mobil dibantu oleh vidya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family Is An Actor | NOMIN
Romance[MPREG] [FLUFF] Isinya tingkah imut jisung yang masih toddler bersama kedua orang tuanya yang bekerja sebagai aktor. Cerita keluarga bahagia !