EKSTRAKURIKULER

345 27 6
                                    

"abang ringan banget pernah makan gasih hisss"

osis dan pmr menghampiri aska dan menuntun mereka ke uks setelah membaringkan tubuh abangnya ke brankar uks ia memutuskan melanjutkan apel nya yang tadi sempet ketunda

saka membuka matanya pusing langsung melanda kepalanya tapi ia sadar dia bukan dikamarnya tapi ia masih di uks sekolah ternyata
taklama ia melihat adiknya dan juga devan menghampirinya

"udah selesai apel nya pulang yuk, masih pusing ga bang"

saka hanya menggeleng

"udah dari tadi as dia lemes banget kelihatan nya"ucap devan

"oh masa gitu sih van tadi pagi pagi kaya nya oke oke aja nih"

"kalau dirasa gak enak badan langsung ngomong sama aku ajasih bang atau devan nih, ya nggak van"

"iya gapapa kita kan temen harus bisa saling bantu"

"tuh bener yaudah yuk pulang, lu van di jemput supir lo apa pake motor"

"dijemput gua, terus lu?"

"iya di jemput untung tadi kita gak jadi naek motor masing masing"

sekarang mereka berdua sudah ada di mobil dengan saka yang menyender di dada bidang milik aska

"aska maaf"

"lah kenapa minta maaf"

"aku ngerepotin, padalan aku kan abang tapi kok lemah"

"apasih bang, aska gak suka kalau abang bilang kaya gini, malah aku jadi bangga bisa bermanfaat bagi orang lain, apalagi bermanfaatnya buat abang aku iniiiiih" aska menoel pelan hidung mancung saka

saka hanya tersenyum kecil sangking kecilnya tak terlihat mimik wajahnnya berubah kalau emang gak lebih teliti

"lah tidur"
aska mengelus elus rambut silver milik abangnya yang lembut dan wangi tersebut

"kepikiran perkataan mamah ya bang,jangan dipikirin ya aku lebih suka abang yang kaya gini kok"





****


tak kerasa sudah seminggu twins menjalankan hari hari nya seperti biasa untuk sekolah juga merekeka memilih ekstrakurikuler sesui minat dan bakat masing masing

flshback

dimeja mekan semua makan dengan tenang tak ada perbincangan apapun sama sekali
kalian pasti tau kan adab di keluarga Rodriguez salah satunya adalah tidak berbicara saat makan

setelah semua selesai mereka semua kumpul di ruang keluarga sekedar mengobrol ringan atau santai santai sambil nonton

awalnya memang semua biasa biasa aja tapi semenjak tamara mamanya menanyakan sesuatu

"jadi kalian ikut apa di sekolah"

aska yang sedang fokus menonton tv langsung menoleh ke mamah nya ia tersenyum bangga
"oh iya mah aku kan ikut estrakurikuler jadi osis, pas di tes aku keterima mah, yeyyy besok tinggal pelantikan"

"wahhh keren banget anak mamah satu ini, dulu waktu mama SMA juga mamah ikut OSIS bukan cuma mama ayah juga loh haha"

"haha masa iya mah seru ngga"

tamara dengan aska melanjutkan obrolan mereka diselingi dengan tawa tawa seru obrolan mereka untuk saka

"kamu bang ikut ekstra apa" ucap noland ayah nya yang dari tadi menyimak perbincangan mereka

"aku ikut ekstra seni yah"jawab saka dengan tersenyum kecil sangat kecil malahan

"oh seni, seni apa bang"

"sebenernya ada seni musik dan lukis tapi aku ikut yang seni lukis aja"

"yaelah bang cuman gambar anak tk juga bisa, kenapa gak samaan aja sama adek gitu bang, biar keren"

"em.. gak mah, abang gak suka yang repot repot hehe" jawab saka pelan sebenrnya ia agak kecewa kenapa pilihan nya tak pernah di support

"alah gak suka yang repot repot tapi kerjaan nya ngerepotin"

aska yang mendengar itu sakit hati apa apaan perkataan mama nya ini apakah sebelum berbicara mamanya ini memikirkan nya dulu

"ah mamah ini bercanda nya kok gitu, padahal seni itu keren loh mah, aku sering lihat di medsos yang berbagi tentang seni seni lukis gitu, sampe heran aku mah!! kok bisa gitu, ngerubah kertas kosong jadi gambaran yang spektakuler"

bukan saka yang menjawab tapi aska
sedangkan saka tetap fokus ke layar tv tapi tidak dengan matanya yang berkaca kaca

rasanya ia ingin pergi aja dari ruangan ini

noland yang peka dengan suasanya yang sudah mulai tak sehangat tadi ia menyuruh kedua anaknya untuk tidur waktu juga sudah malam

"selamat malah mah, ayah"ucap mereka berdua

mereka berdua sudah berada di lantai dua sebelum masuk ke kamar masing masing aska mencekal tangan abangnya dahulu sebelum abangnya masuk ke kamar nya

"bang" tapi tak ada sahutan

"jangan dipikirin ucapan mamah ya bang"

"iya ngga kok tenang aja"

jawapan nya emang seperti itu tapi aska yakin itu hanya topeng aska mengetahuinya karna ikatan anak kembar emang tak pernah salah

















vote:)

twin boys Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang