CAPEKK:(

335 28 4
                                    


KALIAN BISA BACA PELAN AGAR MUDAH DIPAHAMI

******

"aku bareng ya dek?

"dih kaga2 ah biasanya juga berangkat sendiri"

"pliss ya ya"

Pagi pagi sudah ada keributan kecil dari twins Saka terus merengek agar bisa berangkat bersama sedangan Aska yang sudah muak pun mengiyakan.

"yeyyy yaudah ayo berangkat"

"gila lo baru setengah 6 anjir"

"gapapa udara pagi itu enak loh belum macet jalannya"

Aska mengiyakan walau terpaksa.

Udara kali ini lebih sejuk tiba2 ia terbesit ide jail untuk abang nya.

aska menancap gas tanpa aba2 sedangkan saka yang dibonceng keadaan melamun hampir terjungkal kebelakang

"KAA YATUHAN DEK PELANNN"

"APAA GAK DENGERR"

"PELANN PELANN"

Bukanya mengurangi kecepatan Aska malah menambah kecepatannya ia tersenyum dibalik spion ia melihat Saka yang memeluk ketakutan.
Melihat itu ia tambah gesit menyalip kendaraan lain dengan kecepatan tinggi.

******

ketika sampai diparkiran sekolah Saka turun rasanya kepalanya pusing ia hampir muntah perutnya sungguh tak nyaman karna kebanyakan makan angin.

"begoo anjirr"

Saka bingung kenapa adiknya ini diliat2 seperti sedang kesal padahal yang seharusnya kesal itu kan dia.

"kenapa ka?"

"mati gue, gue lupa bawa kertas laporan osis anjir"

"gabakal bisa gue balik lagi, sebelum bel masuk ada kumpulan para osis lagi "
ucap saka sambil berdecak

"bego banget gue"

Saka yang merasa kasihan pun menawari aska biar dirinya saja yang mengambilkan.
Karna ia pikir mungkin ini salah nya yang menyuruh cepat2 kesekolah sampai kembarannya lupa membawa ini itu.

"ya udah aku ambilin dokumen2 kamu dirumah"

"eh bener, yaudah deh biar ada guna lo nebeng gue"

*******

Saka kembali kerumah menggunakan bus. kenapa tidak menggunakan motor Aska saja biar cepat, masalahnya Saka mana bisa naik motor sport.

Dirinya biasa menggunakan motor, tapi motor matic, dan motor maticnya sekarang berada di bengkel itu salah satu alasan kenapa Saka nebeng ke adiknya.

Ketika ia sampai dan mengambil dokumen2 yang diberi tahu aska ia ditlephone kembali oleh kembarannya itu

"Eh bang, bawa telur juga kesekolah"

"Hahh buat apa Askaa? "

"Gue lupa temen osis gue ada yang ultah Per anak udah bawa masing2
alat kejutannya gue kebagian bawa telur tapi lupa hehe"

"Udah jangan bete' "
Seakan tau bahwa abangnya bete' Aska melanjutkan perkataannya

"bawa dikit deh minimal 5 butir aja, kalau bisa sih lebih eh semampu lo deh, bisa lo berapa lagian lo kan naik bus"

saka menuruni tangga menuju kulkas, lalu bagian ke rak2 dapur yang biasanya terdapat telur dan sebagainya
tapi tumben sekali bahan2 banyak yang kosong.

"mbok telur2 kok gak ada ya? "

"belum beli den, ini baru mau kepasar simbok"

Saka menghela nafas ia buru2 kedepan komplek ketoko Sembako karna toko itu yang paling dekat.

Sepertinya dirinya sedang tidak beruntung toko sembako itu sangat ramai bahkan berdesak2 an mau tak mau dirinya harus mengantri dari banyaknya pembeli.

Drrt Drrrt

Saka merogoh hp yang bergetar disakunya

"WOYY KA CEPET DOCUMEN LAPORAN OSIS GUE MANA, GUE UDAH TELAT KUMPULAN OSIS NIH!! "

Saka mebelalak matanya ia benar2 lupa dokumen yang dititipkan masih ditangannya, sedangkan pasti kembarannya sudah menunggu dari tadi.

"IYAAA YA TUHAN AKU KESEKOLAH SEKARANG"

Saka berlari melupakan titipan lain dari aska, ia sangat panik pikirannya hanya satu dokumen ini sangat penting bagi aska segera mungkin ia harus memberikannya.

Saka berlari mengejar bus hampir tertinggal tapi sebelum itu ada teman Aska yang berbaik hati memberi tebengan.

"gue liat lo lari2 karna gue kasihan yaudah gue tebengin"

"yaudah makasih ya ren (rendy) lo ngebut bisa gak gue buru2 banget nih"

"dih ngelunjak"

"maaf ini bener2 kepepet"

"ck yaudah pegangan"

Rendy menambah kecepatannya tak lama ia sudah sampai dipekarang sekolah
"turun"

Saka mengangguk ia turun dari motor rendy dan berulangkali mengucapkan terimakasih mungkin kalau tidak diberi tebengan ia masih desak2an di bus tadi.

"ASKAA"
"INI TITIPAN NYA"

Aska menatap Saka datar ia berdecak dan menatap tajam Saka yang masih ngos2an

"lama anjir mana"

Srekk

Aska menyaut dokumen dari tangan Saka cepat.

"lah titipan telurnya mana"

Bola mata Saka membesar.
"HAH IYA LUPA TADI BURU2 BANGET KESINI"

Saka menjelaskan dari awal, dari ia yang mencari telur dirumah tapi tidak ada, sampai berlarian ditoko sembako depan komplek,
tapi malah lupa karna dirinya ditlephone suruh cepat2 kesekolah.

"ck Akhhh"
"emang gabisa dijagain ya lo"

Disitu banyak yang menyaksikan dirinya disalahkan,  paling banyak adalah teman2 osis aska karna ia berdiri didepan ruangan osis

"Ck berarti lu ga bawa apa yang kita bahas digrup dong" 
ucap siswi dengan name tag Amanda

"ya gimana lagi gua lupa anjir" jawap Aska

"udah kalau debat ga bakal kelar, Aska kembaran lu suruh pergi kekelasnya bentar lagi masuk, masalah telur gampang kita bisa nitip di ibu kantin"
ucap Siswi osis lain

Saka yang mendengar itu lega setidaknya masalahnya tidak berlanjut.
akhirnya ia pamit ke teman2 osis adiknya menuju kekelas.

"tadi gue liat2 Saka lari2 hampir ketinggalan bis, karna gue kasian gua ajak nebeng deh" ucap rendy dia kebetulan juga termasuk anak osis

"oh iya? gue nitipin documen laporan osis tadi"

"Pffff parah anjir kalau emang bener lupa kan tinggal print lagi di mesin print osis orang pdf nya masih ada kan"


"lah iya anjir ngapain gue panik tadi"












vote:)



















twin boys Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang