KECEWA

470 30 3
                                    

*******

usaha tidak menghianati hasil
pertandingan aska mendapat juara 1 internasiomal
sedangkan Saka mendapatkan juara diperlombaan seni

sambutan bahagia ketika club basket milik aska mendarat di wilayah sekolah apalagi para ciwi-ciwi bersorak" memuji muji visualnya

saka yang melihat itu ikut senang karna kembaranya mendapatkan juara, padahal dirinya juga dapat juara walaupun hanya juara dua

tapi mengapa dirinya seperti tak dianggap bukannya dia gila pujian tapi dengan perjuangan usahanya, tak satupun diapreasi sama sekali, boro-boro satu sekolah sekelas aja acuh tak peduli

******

saka dan aska memasuki rumah dan sudah disambut oleh senyuman hangan mamanya

"anak mama...."
"senang nya mama, anak mama dapat juara 1"

aska menyalimi amara dan dibalas kecupan manis didahi aska
"iya mah syukur deh"ucap aska malu malu"

tapi ada yang tidak dianggap nih

"btw mah abang saka juga dapet juara ngelukisnya"

amara mendengus raut wajahnya seketika berubah lalu ia menatap saka
"emang juara berapa kamu"

saka antuasis mendengar pertanyaan mamanya berharap mamanya akan memperlakukan sama dengan kembarannya
"aku dapat juara 2 mah hehe gpp kan"

" juara 2 padalan cuma gambar, bikin mood mama hilang aja dengernya"

aska yang mendengar itu membela
"tapi abang hebatt mah dia juara 2 nasional dengan bermodalkan yo*tube loh"

amara acuh mendengar perkataan aska yang bermaksut membela saka
dan ia berusaha mengalihkan pembicaraan aska agar tidak membela bela lagi saka

"aduhh  ngomong-ngomong aska mau dimasakin apa nih kan dapat juara atau mau makan diluar aja bareng2 ayah nanti"

"ayo mah aku sebenernya pengen bgtt makan pizza diresto terbaru yang lagi hitz katanya pizza nya enak karna dimasak oleh chef asli dari italy"

"wahhh gitu yaudah nanti kita bilang papa ya"

*******

saka dikamar ia merasa kecewa apapun usahanya tidak pernah dilihat

ia menghancurkan barang barang yang ada dikamarnya dari lukisan lukisan yang disobek cat cat pada tumpah dan alat alat lukis yang berantakan tidak sesuai wadah,

"GUA SALAH APA ANJINGGG, SELAMA INI GUA UDAH NURUT APA YANG SEMUA MAU"

"GUA MUAKK!! APA-APA ASKA,APA-APA ASKA"

saka terduduk di lantai kamar yang berantakan diselimuti remang remang minim pencahayaan

semua bangs*t  dikira gak sakit apa
bangs*t

*******

aska mendengar kericuhan dikamar kembaran nya
walaupun samar karna ruanganya yg kedap suara
tapi ia sangat yakin kembaran nya tidak baik baik saja

tok tok
tok tok

"bang, buka bang"

tak ada sautan
bikin aska mikir yang aneh aneh semoga abangnya didalem tidak ada apa-apa

"bang buka"
tetap tidak ada sautan

"SAKA BUKA ATAU GUE DOBRAK" aska mulai tersulut emosi bahkan ia tak segan memanggil saudaranya tanpa embel2 abang lagian dia cuma beda beberapa menit aja toh

brak

sekali dorongan pintu terbuka menampilkan ruang sunyi gelap dan berantakan
tapi perhatian aska bukan itu
seluruh pandangannya terpusat objek yg sedang meringkuk dengan pencahayaan minim penerangan satu satunya hanya sinar rembulan

"bang u oke?"

lagi lagi tidak ada jawaban

"bang?"

"pergi aska gue mau sendiri"

"dengan keadaan lu ky gini, gila apa"

"pergi, pergi, pergi"

"jangan gini bang, gue sedih"

saka merenung dengan ucapan aska ia menegakan tubuhnya menatap iris mata yang mirip dengan nya bedanya tatapn itu sayu seperti mengasihaninya tapi sayang
dia tak suka dikasihani
entah mengapa ia benci dengan tatapan aska kali ini

"aska... adik ku.. kamu sedih liat aku kaya gini..."

"tapi.. INI SEMUA KARNA KAMU , APA APA KAMU, KAMU YANG SELALU DILIHAT, TERUS AKU..?"

"capek banget dek, kita lahir bareng, dari segi wajah kita sama,
dari TK sampe SMA kita bareng, tepi perlakuan kekita beda dari dulu sampe sekarang"

"aku malu dek kalo ada temen2 nya mama, yang selalu di unggul-unggulin kamu, di bangga2kan kamu,apa-apa kamu"

"sedangkan aku"

"dicap jadi anak gak guna lah, gak bisa banggain, gak ada prestasi apapun, kesalahan dikit aja diungkit ungkitnya sampe hampir mati"

"terus apa yang kamu sedihin"









haii ada yang masih baca?

sebenernya kemarin mikir gk aku lanjut soalnya temen reallife aku
tauuu, kl aku buat cerita
kan aku maloee:)


twin boys Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang