PROBLEM

395 22 7
                                    

******

"SUDAH 3 HARI KAMU GAK PULANG MAS, KERJAAN APALAGI HAH"
"SEHARUS NYA KAMU MIKIR, BAGI WAKTU KERJA DAN KELUARGA!!"

"Baru pulang di marahin aku kerja juga buat keluarga"

"setidak nya kabarin aku dong mas"

ARKHHH

"AKU CAPEK AMARA PERUSAHAAN LAGI BANYAK MASALAH, DIRUMAH JANGAN BIKIN MASALAH JUGA"

"kamu bentak aku mas"
amara melihat noland berkaca kaca kecewa

"ssayang bukan maksut aku"

"KAMU PIKIR KAMU AJA YANG CAPEK AKU JUGA CAPEK AKU NGURUS DUA ANAK AKU JUGA NGURUS BUTIK"

Noland marah ia kecewa!! mengurus anak adalah kewajiban
dan untuk butik ia tak memaksa istrinya bekerja bahkan dirinya sudah bicara sejak awal untuk fokus mengurus anak kembarnya saja

"SUDAH SEJAK AWAL AKU BILANG BERHENTI BEKERJA FOKUS KE ANAK KITA SAJA EMANG KAMU NURUT HAH EMANG KAMU NURUT JAWAB AKU AMARA"
ucap noland menggebu

"KENAPA!! MEMILIKI BUTIK DAN DESAINER ADALAH IMPIAN AKU DARI KECIL!! ENAK SAJA KAMU NGOMONG UNTUK BERHENTI HAH"

noland kecewa apakah istrinya itu tak paham maksutnya, ia menyuruh berhenti juga memiliki alasan untuk fokus mengurus anak nya saja, katanya ia capek mengurus anak dan butiknya, maka ia ringan kan hanya untuk mengurus anak nya saja

"KAMU PAHAM GAK SIH MAKSUT AKU"

"APAA."
"UDAH LAH MAS AKU CAPEK"

"AMARA"
"AMARA"
"BERHENTI DISITU"
"AKU BILANG BERHENTI"

amara tak menghiraukan ia meninggalkan ruang tamu menuju kemar mereka menutup pintu kencang dan mengunci tanpa mau repot repot mendengarkan penjelasan dari suaminya

"ARKHHH"



********



twins dikamar masing masing sedang belajar sebelum ia mendengar suara kemarahan yang berasal dari orang tuanya

(pov aska)

Aska senang ia mendengar suara ayahnya yang sudah pulang setelah 3 hari tak pulang karna bisnis
tapi ia terkejut dengan suara mamah nya yang tiba tiba berteriak ke arah ayah nya

berhubung ia penasaran ia akan menghampiri kedua orang tuanya

tapi sebelum ia beranjak dari meja belajar ia sudah dikejut dengan abang nya yang masuk kedalam kamarnya

(pov selesai)

Saka yang sedang mengerjakan tugas panik kerna mendengar keributan di luar, sudah lama ia tak mendengar kemarahan kedua orang tua nya bertengkar,
terkahir adalah waktu dirinya kelas 6 SD untung waktu itu Aska adiknya di titipkan ke nenek nya jadi ia tak mengetahui seberapa kacau nya waktu itu

ngomong ngoomong soal aska
saka bergegas menuju kamar aska yang sebelahan dengan kamar nya

tanpa mengetuk pintu dan tau pintu nya tak terkunci ia langsung masuk kedalam kamar kembaran nya

"Abang diluar kenapa"

Saka mendekat kearah adiknya terlihat aska ingin melihat keadaan diluar tapi diurungkan dengan tangan abangnya yang menuntun aska untuk menuju ranjang ny

"kenapa bang, aska pengen tau ayah sama mamah bertengkar"
"aska pengen ngelerai"

saka tak menggubris dengan pelan ia mendudukan adiknya ke ranjang milik aska menatap manik kebingungan sang empu dan mengelus rambut milik adiknya

"Sssst tenang, aska"

"gimana mau tenang mama sama ayah sedang bertengkar disana"

"tenang aska kalau kamu ikut campur malah semakin runyam mereka udah dewasa pasti tau jalan keluarnya tenang okey"

saka menuntun rubuh aska untung berbaring saja disusul dengan dirinya yang merebahkan tubuhnya ke samping aska

aska memeluk tubuh kembaran nya
"bang"

"iya" saka menjawap dengan tangan yang mengelus elus rambut adik nya

"baru pertama kali denger mamah marah kaya gini"
"baru pertama kali juga ayah ninggiin suaranya ke mama kaya gini"
"aska takut"

"jangan takut ada abang"
"tidur ya abang puk puk"

saka meng puk puk adiknya penuh kasih sayang sedangkan aska yang menerimanya perlahan matanya memberat apalagi dengan elusan serta puk pukan abang nya yang bikin nyaman

"tidur lah kembaran ku dan lupakan hari ini, besok kita mulai kembali hari"











vote:)

twin boys Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang