Bumantara terlalu rumit dan membingungkan. Nala pikir, sang Graha terlalu abu abu untuk dimengerti. Sehingga, jarak pandangnya tak jauh dari membenci.
-NalaGraha
"APA??! NALA BAKAL DI JODOHIN??!!""Nala sayang, dengerin Ayah sama Bunda dulu nak.."
"GA! Apa apaan sih ayah sama bunda! Nala ini bahkan baru mau masuk SMA loh yah!bun!"
Sang Bunda nampak menarik nafas berat sebelum kembali melontarkan kata katanya.
"Kita tidak menyuruh kalian untuk menikah sekarang nak, hanya dijodohkan saja kok."
Nala frustasi, bahkan gadis itu sudah muak untuk sekedar merutuki hidupnya atau bahkan hari hari sialnya. "OKEH, Sekarang Nala perlu tau dulu alasan kalian mau jodoh jodohin Nala gitu aja sama orang lain itu apa?!"
Kedua orang tua itu nampak bertatap tatapan terlebih dahulu saat mendengar penuturan Nala, seolah olah mereka sedang melakukan telepati yang tentunsaja Nala tidak ketahui tentang apa itu.
"Berikan surat itu saja Bun, Ayah gamau ada yang ditutup tutupi lagi." Putus sang ayah sembari melepas kacamatanya untuk menghapus jejak air mata yang dengan jelas dapat Nala lihat.
Atmosfer di ruang makan pagi itu mendadak berubah, Nala mencoba berpikiran positif tapi sial otaknya itu tidak bisa menurut dan justru memikirkan kemungkinan kemungkinan buruk lainnya.
Dengan mulai terisak lirih, sang bunda menyodorkan selembar kertas kehadapan Nala. "Apapun yang akan kamu ketahui bunda mohon Nala, jangan tinggalkan kami."
Nala yang makin tidak mengerti magsud sang Bunda akhirnya pun langsung mengambil selembar kertas dihadapannya dan mulai membacanya.
_
SURAT KETERANGAN ADOPSI ANAK.
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama pihak 1 : Tn. Annandarta Diratha
Nama pihak 2 : Ny. Tasia AmertaSepakat untuk mengadopsi bayi perempuan yang ditemukan tapat di depan rumahnya di Jln. Wangsa adidaya nomor 33 untuk dijadikannya anak dan diberi nama "Naleia Chesta Annantasia"
XXX,13 Maret 20XX
_"Bun, Yah.. ini, i-ni ga bener kan??" Nala bertanya lirih, air mata sudah tidak bisa gadis itu bendung lagi.
Nyatanya pertanyaan Nala tidaklah mendapat jawaban, bunda justru terisak semakin jadi dan beralih ke dalam pelukan sang kepala keluarga.
Dapat Nala lihat ayahnya yang mencoba tegar sembari mengencangkan pelukannya pada wanita yang Nala panggil bunda itu.
"Nala, sayang.. itu kenyataannya nak. Bunda kamu tidak bisa hamil karena suatu penyakit yang membuat rahimnya harus di angkat oleh dokter. Tapi kami sangat menginginkan seorang anak, sampai sampai kami pernah berfikir untuk melakukan program bayi tabung. Tapi itu semua tidak jadi kami lakukan karena malam itu, tuhan mengirimkan sewujud malaikat kecil didepan rumah kita, dan itu kamu sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
NALA GRAHA
Teen FictionNala adalah bibit api, sementara itu Graha selalu menjadi mata air sejuk. Amarah Nala, selalu dapat Graha redam. Mudah bagi Graha, karena ia sang peredam handal.