"Cemen ya lo ternyata, lari dari masalah sampe segitunya. Tidur setengah tahun, gak gentle, masalah tuh dihadapin, bukan ditinggal tidur."
-nala- Nala Graha -
Suara monitor jantung disebuah ruangan bernuansa putih dan memiliki hawa yang dingin itu terdengar sangat bergema. Dapat Nala rasakan hawa dingin dan pilu di dalam ruangan tersebut.
6 bulan, Nala baru menginjakkan ruangan ini setelah 6 bulan. Penampakannya masih sama, seorang laki laki pucat yang terbaring dengan selang oksigen yang menempel pada mulut dan menuju langsung ke tenggorokan, tidak lewat alat-alat medis yang menempel pada tubuh yang nampak tidak bertenaga itu.
Dapat Nala simpulkan, Graha kehilangan banyak berat badannya.
Patut saja, ia tidak mengonsumsi makanan langsung apapun selama 6 bulan, hidup dengan dukungan air NaCL yang selalu dimasukkan kedalam tubuhnya setiap hari, selalu diisi ulang setiap 8 jam sekali, begitu saja sampai sudah 6 bulan. Nala tak tau apalagi fungsi dari beragam alat alat medis yang menempel di tubuh tersebut.
Dalam benaknya Nala bertanya tanya, apakah dia tidak lapar? Bagaimana bisa ia kuat tidak makan selama 6 bulan? Bagaimana ia bisa hanya tertidur selama itu? Sebenarnya apa yang dia rasakan? Mengapa ia tidak kunjung bangun? Apakah tidurnya itu sakit? Dan...
Apakah Graha benar-benar masih hidup?
Bundanya mengatakan bahwa selama ini Graha sering di tinggal sendirian, keluarganya sering bepergian keluar kota, untuk urusan bisnis katanya. Bundanya saja tau dari perawat yang menjaga Graha.
Nala pandangi lekat wajah Graha, jujur saja sedikit iba. Bundanya rutin membacakan ayat Al-Qur'an setiap kali datang menjenguk, mendoakan laki-laki di hadapan Nala itu agar lekas sadar.
Kata bunda juga, Graha seringkali terlihat meneteskan air mata dalam tidurnya setiap kali Bunda membacakan ayat suci. Bunda juga bilang katanya Graha dalam tidurnya mendengar segalanya, hanya saja tubuhnya tidak bisa merespon dengan baik.
Nala mendudukkan badannya tepat disamping ranjang laki-laki itu. Jari telunjuknya perlahan iya gerakkan untuk menyentuh tipis tangan Graha yang tak jauh dari jangkauannya.
Dingin.
Benar-benar dingin hingga tanpa sadar Nala menempelkan seluruh telapak tangannya di area pergelangan tangan Graha yang tak tertempel infus. Menyalurkan sedikit kehangatan, pikirnya.
"Kalau gini, hangat gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NALA GRAHA
Genç KurguNala adalah bibit api, sementara itu Graha selalu menjadi mata air sejuk. Amarah Nala, selalu dapat Graha redam. Mudah bagi Graha, karena ia sang peredam handal.