Tidak ada yang benar-benar membenci, hanya ada hati yang memang masih terkunci. Keras kisahnya akan menjadi alasan mengapa cintanya sangat terkenang.
- Nala Graha -
Aleysa memainkan dramanya dengan sangat elok, meneteskan bulir-bulir kesedihan yang terlihat sangat nyata hingga Tasia secara reflek memeluk wanita itu dan menenangkannya, ikatan sesama wanita pikirnya.
"Yang tenang Ley, Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik." Ujarnya menenangkan.
Sudah 20 menit Aleysa dan suami serta anaknya memainkan drama kesedihan, 20 menit juga setelah Bu Anum benar
-benar diseret Security keluar.Atha memegang seraya sesekali menepuk pundak Sathya yang bergetar karena tangisnya, tentu tangis yang di buat buat. Pria itu tak kalah hebat mendrama menundukkan kepalanya sembari menangis tersedu sedu dengan Sanskara yang mengikuti di sampingnya.
Peniru yang handal.
Orang awam pasti akan mengira bahwa mereka benar-benar hancur dan terpuruk saat ini.
"Saya merasa gagal menjadi seorang ayah, Tuan Atha, saya gagal." Ungkap Sathya sendu.
Atha menepuk pundak kepala keluarga calon besannya itu, "Tidak Tuan, semuanya akan baik-baik saja, kita harus kuat, apapun yang sudah terjadi, biarlah. Kita anggap semua itu sebagai pelajaran, saat ini anda harus fokus untuk memimpin keluarga anda dan memberikan perawatan terbaik agar Kasagraha cepat pulih." Tuturnya sangat berwibawa.
Di tengah percakapan itu, seorang dokter muda yang menangani Graha sebelumnya, yaitu Dokter Dewangga keluar dari ruangan Graha setelah memeriksa kondisi laki-laki itu atas permintaan Aleysa, katanya wanita itu khawatir atas kondisi Graha karena ia melihat Bi Anum baru saja keluar dari ruangan tersebut 20 menit yang lalu.
"Tidak bisa di tunda lagi, Kasagraha benar-benar membutuhkan darah Golongan B saat ini juga. Kondisinya semakin kritis Pak, Bu.." ungkap dokter muda tersebut dengan mimik wajah khawatir.
Mendengar ucapan dokter tersebut, Aleysa semakin tersedu, "Benar kan kataku, pasti wanita sialan itu sudah melakukan sesuatu terhadap anakku.." ujarnya disela tangisannya.
"Saya dan suami saya serta anak saya tidak ada yang bergolongan darah itu, kami tidak bisa mendonorkannya dok."ujar Atha lirih.
Dewangga mengerutkan dahinya, "Golongan anda dan istri serta mas-nya memangnya apa?"
"Entahlah tapi kami tidak bisa mendonorkannya." Jawab Aleysa yang membuat semua orang menatap aneh padanya.
Pelan, Tasia berbisik pas suaminya, "Mas, kenapa mereka seperti itu ya? Aneh sekali"
"Sayang, mungkin ada alasan, tidak baik berprasangka buruk."
"Tapi mas, tidak mungkin mereka sama sekali tidak memiliki goldar yang sama, Kasa anak kandung mereka kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NALA GRAHA
Teen FictionNala adalah bibit api, sementara itu Graha selalu menjadi mata air sejuk. Amarah Nala, selalu dapat Graha redam. Mudah bagi Graha, karena ia sang peredam handal.