-05-

93 15 1
                                    


Bumantara pun merasa lelah, lalu mengapa manusia bertindak bak pencipta?
Naleia Chesta Annantasia perlambang merah bagi Kasagraha Bumantara, lalu Graha sendiri? Kasagraha tetap abu abu.

-NalaGraha

-NalaGraha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pagi ini Nala tuturkan semuanya kepada orangtuanya. Mengenai kejadian MOS nya dan mengenai Kasagraha yang ternyata adalah orang yang dijodohkan dengannya. Nala pikir dia akan memaafkan laki laki itu saja karena Graha pun sudah berkenan untuk membantunya.

Simbiosis mutualisme Nala pikir.

Namun pemikiran Nala jauh berbeda dengan orangtuanya. Manalah Nala menyangka jika ternyata orangtuanya justru semakin kesal pada Graha setelah mereka tahu keseluruhan ceritanya dari Nala. Orangtua Nala pun bersikukuh untuk tetap mengurus masalah ini ke pihak sekolah dengan bunda yang langsung menghubungi bunda Graha yaitu Aleysa.

Nala memang sangat kesal dengan Graha dan kejadian itu, tapi ia rasa ia bisa melupakannya dan pindah sekolah saja karena Graha pun sudah mau untuk membantunya. Tapi apa ini, ternyata orang tua Nala bersikeras membela dan tidak setuju jika Nala pindah sekolah. Hal ini karena sekolah itu memanglah sekolah terbaik di pusat kota.

"Yah.. Bun.. Nala pindah se-"

"Ngga, ayo kita berangkat sayang. Masalah tetaplah masalah." Tegas sang ayah yang berjalan mendahului sembari membawakan tas Nala yang diikuti dengan Bunda serta Nala di paling belakang.

"DIMANA ANAK SIALAN ITU??!!!?!?!?" Aleysa berteriak hingga suaranya menggema ke seluruh penjuru rumah besar itu.

Para asisten rumah tangga hanya bisa merunduk takut jika nyonya ataupun tuannya sudah mulai berteriak seperti itu.

"Ada apa Al? Kenapa kamu berteriak seperti itu?"

"Mas! Kau tahu apa yang anak sialan itu lakukan kepada Naleia di sekolah?! Menjijikan! Ini membuat ayah Naleia dan bundanya marah mas! Bagaimana jika mereka membatalkan kontrak kerja kita?!!"

Sathya mengerutkan dahinya, "Memangnya apa yang bajingan kecil itu lakukan?"

Aleysa menceritakan semua detail cerita yang Bunda Nala ceritakan di telpon pada suaminya. Hal itu membuat Sathya mengepalkan tangannya erat dengan rahang yang mulai mengeras.

Detik setelahnya tanpa aba aba Sathya berjalan cepat menaiki tangga menuju kamar Graha.

Graha tersenyum di depan lemari sembari mengenakan dasinya. Hari ini entah mengapa laki-laki itu memiliki suasana hati yang baik. Bagaimana dengan semalam? Aman. Graha pingsan di ranjangnya sebelum sempat untuk meminum obatnya.

Laki laki itu berhasil tertidur tanpa rasa sakit.

Hari ini juga sakitnya tidak terlalu terasa, Graha bahkan belum meminum obatnya sedari semalam.

NALA GRAHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang